Warisilah Api Sumpah Pemuda

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Blitar, Jawa Timur--Warisilah Api Sumpah Pemuda merupakan  buku yang tidak asing lagi terdengar jika memasuki bulan Oktober ini, karena semangat Sumpah Pemuda bergelora seperti api semangatnya Bung Karno pada saat itu. Perpustakaan Bung Karno dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93, menggelar kegiatan bedah koleksi Perpustakaan Bung Karno yang dibuka secara resmi oleh Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Janti Suksmarini, dengan topik "Warisilah Api Sumpah Pemuda" dengan menghadirkan nara sumber  Mukhamad Sidik, S.Sos.,MAP (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang juga Ketua Harian Kwartir Cabang Pramuka Kota Blitar), Dr. Sri Mugianti, Ns, M.Kep. (Kaprodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang yang juga Kepala Puslitbangcab Kwarcab Pramuka Kota Blitar), dan acara dipandu Tita Wulandari (Penyiar Radio Mayangkara), Selasa (26/10) di ruang AVi Perpustakaan Bung Karno Blitar.

Acara yang dikemas dengan talkshow tersebut diikuti 70 peserta yang terdiri dari unsur pramuka, mahasiswa, pelajar, penggiat dan komunitas literasi, pelaku wisata dan pustakawan yang sangat antusias mengikuti jalannya acara. Bedah Pidato yang bertujuan untuk memahami secara mendalam dan mengetahui pemikiran-pemikiran Bung Karno terkait dengan Sumpah Pemuda itu dan kita belajar lag i tentang sejarah sehingga menghasilkan informasi yang akurat dan  tepat dalam memaknai pemikiran-pemikiran tokoh proklamator Indonesia Bung Karno. Bung Karno pernah menggelorakan melalui buku Warisilah Api Sumpah Pemuda itu dengan mengajak pramuka, karena menurutnya pramuka adalah sumbangan pemuda pemudi Indonesia kepada revolusi Indonesia. Dalam pesannya Bung Karno yang selalu menyampaikan dengan lugas, tegas, spontan, menghipnotis, seluruh pemuda yang dihadapannya mendengar pidatonya itu adalah mengajak bekerja, menjalankan kegiatan dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.  

Mukhamad Sidik dalam pemaparannya mengajak pustakawan-pustakawan Perpustakaan Bung Karno untuk menggali terus kekuataan koleksinya, khususnya terkait dengan literasi kebungkarnoan dan mampu bekerjasama dengan dinas kebudayaan yang mengelola makam Bung Karno, sehingga pelaku wisata juga dapat disinergikan dalam ikut serta memandu para wisatawan dan para peziarah makam Bung Karno. "Inovasi yang sangat diperlukan ke depan dalam membangun literasi kebungkarnoan, karena banyak wisatawan ke makam dan memorabilia Bung Karno tidak ada pemandunya, sehingga para wisatawan itu tidak dapat informasi yang cukup memadai terkait dengan tokoh proklamator kita Bung Karno," ujarnya.

Sementara, Sri Mugianti mengatakan generasi muda sebagai agent of change, mampu membuat perubahan-perubahan positif untuk masyarakat,  membangun kesadaran akan potensinya, tidak diam dalam melihat realita sosial, tidak mudah percaya arus informasi, membangun kebenaran dan sikap kritis. Lebih lanjut Mugianti mengatakan apa yang sudah disumbangsihkan para tokoh-tokoh Sumpah Pemuda termasuk Bung Karno, marilah kita jadikan api semangat yang berkobar-kobar sesuai dengan motivasi yang pernah disampaikan Bung Karno. "Berikan aku sepuluh pemuda yang berkobar-kobar semangatnya akan cinta tanah airnya maka akan kuguncangkan dunia," katanya. Mari kita jaga terus satu nusa satu bangsa dan satu bahasa dalam kehidupan kita untuk menjaga terus persatuan dan kesatuan bangsa, Bhineka Tunggal Ika, akan kita jaga terus selama Indnesia masih berdiri. Salam Literasi.***

 

Reporter: Agus Sutoyo

Fotografer: Juwito

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung