45 Tahun Perpusnas Hadir Demi Martabat Bangsa

45 Tahun Perpusnas Hadir Demi Martabat Bangsa

45 Tahun Perpusnas Hadir Demi Martabat Bangsa

Jakarta - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) secara khusus memilih tema peringatan HUT ke-45 sejalan dengan penetapan visi barunya yakni Perpustakaan Hadir demi Martabat Bangsa.

Sejak berdirinya Perpusnas pada tanggal 17 Mei 1980, para pustakawan dan pegiat literasi telah menampakkan perjuangan yang luar biasa dalam memfasilitasi perwujudan fungsi utama perpustakaan yakni meningkatkan budaya baca dan kecakapan literasi masyarakat.

"Frasa Perpustakaan Hadir demi Martabat Bangsa ini adalah doktrin baru perpustakaan dalam mengukuhkan jatidiri dan fungsi perjuangannya untuk ikut mewujudkan cita-cita kemedekaan bangsa, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz pada acara puncak perayaan HUT ke-45 Perpusnas, Jumat (16/5/2025).

Amin melanjutkan bahwa perpustakaan bukan lagi semata-mata sebagai ruang atau wahana tempat menyimpan bahan pustaka, tetapi ditekadkan untuk menjadi wahana pengembangan kreativitas yang mendorong munculnya inovasi baru.

Menurutnya perpustakaan adalah wahana tumbuh suburnya gagasan segar dan cemerlang sehingga tercipta ilmu pengetahuan baru sebagai wujud kecakapan literasi tinggi.

Perpustakaan juga menjadi wahana untuk berpikir reflektif guna mengonfirmasi keraguan intelektual demi mencari dan menemukan kebenaran.

"Dengan demikian, perpustakaan adalah institusi strategis untuk transformasi sosial , intelektual, dan budaya masyarakat," ungkap Amin.

Pada kesempatan ini juga dilakukan peluncuran dua program inovasi lain yang Perpusnas lakukan pada tahun 2025 yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi dan Relawan Literasi Masyarakat (Relima).

Selain itu, meskipun pada tahun 2025 ada kebijakan rekonstruksi dan efisiensi anggaran, Perpusnas tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Perpusnas terus memastikan bahwa akses terhadap sumber pengetahuan benar-benar inklusif bagi siapapun, kapanpun, dan di manapun.

Contohnya seperti Program Bantuan 10 Juta Buku Bacaan Bermutu (BBB) untuk 10 Ribu Ruang Baca di perpustakaan desa atau kelurahan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang sukses di tahun 2024, diperluas jenis lokusnya hingga ke perpustakaan-perpustakaan yang dimiliki atau berafiliasi dengan rumah ibadah di tahun ini.

"Kami sangat berharap program ini akan terus berlanjut pada tahun mendatang dengan menjangkau lebih banyak lagi jenis lokus baca. Dengan demikian, akses masyarakat terhadap bahan bacaan bermutu akan semakin luas," harapnya.

Adapun penerima simbolis bantuan BBB tahun 2025, antara lain:

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gempar Gemilang - DKI Jakarta

Sanggar Belajar dan Perpustakaan Desa Cikeas - Jawa Barat

Taman Bacaan Masyarakat Edelweiss - DKI Jakarta

Perpustakaan Masjid Al Muttaqin - Jawa Barat

Perpustakaan Gereja Pentakosta di Indonesia Hermon - Jawa Barat

 

Reporter: Basma Sartika

Dokumentasi: Andri Tri Kurnia dan Prakas

Galeri