Delegasi Negara Colombo Plan Ikuti Studi Banding Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Kabupaten Gunungkidul

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Gunungkidul, Yogyakarta - Sebanyak 22 delegasi negara anggota Colombo Plan mengikuti studi banding Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di Kabupaten Gunungkidul pada, Kamis (15/8/2024).

Setelah sebelumnya mengikuti kegiatan serupa di Kabupaten Magelang, 18 delegasi dari 11 negara tetangga yaitu Bangladesh, Bhutan, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Filipina, Vietnam, serta 4 peserta dari Indonesia berkesempatan mengunjungi desa percontohan implementasi TPBIS di kabupaten terluas di DI Yogyakarta tersebut.

Para peserta berkesempatan melihat langsung berbagai produk hasil pelatihan Program TPBIS yang diikuti masyarakat di perpustakaan desa/kelurahan seperti batik ciprat, sayuran hasil bercocok tanam, dan berbagai kerajinan tangan. Peserta juga mengikuti pelatihan membatik yang dilakukan di Perpustakaan Balai Pintar, Kelurahan Pengkol, Kabupaten Gunungkidul.

Kegiatan ini merupakan rangkaian Knowledge Sharing Program on Library Transformation Based on Social Inclusion yang digelar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara. Kegiatan ini diikuti oleh para delegasi negara anggota Colombo Plan yang digelar di DI Yogyakarta pada 12-17 Agustus 2024 tersebut mengusung tema “Leveraging the Role of Public Libraries in Strengthening Local Community: Best Practices”.

Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Perpusnas, Sri Marganingsih mengatakan, kegiatan ini merupakan momentum yang baik untuk memperkuat kerja sama antar negara anggota Colombo Plan. Hadirnya delegasi dari 11 negara sahabat akan memperkuat komitmen untuk terus melakukan kolaborasi dalam bidang pendidikan, kesehatan , pembangunan sumber daya manusia, dan inklusi sosial.

“Program Transformasi Perpustakaan Berbasi Inklusi Sosial ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi negara-negara sahabat kita saat ini. Transformasi menuntut kita menciptakan lingkungan yang inklusif agar masyarakat memiliki akses yang sama terhadap pendidikan serta peluang pengembangan diri,” imbuhnya.

Dirinya juga menyebut pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, melalui penyelenggaraan Knowledge Sharing Program on Library Transformation Based on Social Inclusion untuk Colombo Plan tahun 2024, Sri Marganingsih mengungkap komitmen Perpusnas untuk terus mengembangkan inisiatif yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat di setiap negara peserta Colombo Plan.

Sebagai Dosen Program Studi Magister Manajemen Informasi dan Perpustakaan, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Ida Fajar Priyanto menjelaskan bagaimana implementasi Program TPBIS terkait berkolaborasi dengan perguruan tinggi.

Ida menjelaskan bagaimana Program TPBIS salah satunya memberikan pelatihan bagi para pengelola perpustakaan dan pustakawan untuk membantu masyarakat dan memberikan pelatihan atas berbagai keahlian dan keterampilan. Namun Ida mengatakan bahwa di beberapa desa di Kabupaten Gunungkidul, implementasi Program TPBIS ini tidak hanya terbatas pada upaya menciptakan inovasi atau produk tapi juga bisa dalam bentuk upaya melestarikan budaya.

“Salah satunya di Perpustakaan Umum Kamadang, Tanjungsari, di mana masyarakatnya bisa mengikuti pelatihan untuk melestarikan budaya musik tradisional Jawa menggunakan instrumen musik sederhana,” terangnya.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dilakukan para mahasiswa dari Program Studi Magister Manajemen Informasi dan Perpustakaan, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada yang turut serta berkolaborasi dengan berbagai perpustakaan desa di Kab. Gunungkidul. Salah satunya, melalui pelatihan membatik di perpustakaan desa. Menurutnya kolaborasi seperti ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

“Melalui dukungan dari perguruan tinggi, program-program di perpustakaan desa dapat berjalan dengan baik, mahasiswa juga akan bisa mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan dari perpustakaan dan komunitas yang kemudian juga dapat dituangkan dalam sebuah riset atau tulisan,” pungkasnya.

Staf Ahli Bupati Gunungkidul Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Wahyu Nugroho menjelaskan saat ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah berhasil mengimplementasikan Program TPBIS di 60 perpustakaan desa/kelurahan.

“Kami berharap melalui kegiatan Knowledge Sharing Program on Library Transformation Based on Social Inclusion yang dilakukan di Kabupaten Gunungkidul ini  bisa menjadi contoh untuk negara lain. Dan kami membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada berbagai pihak,” pungkasnya.

Reporter: Eka Purniawati

Fotografer: Alfiyan T. Alfatih

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung