Dorong Penguatan Pengelolaan Bahan Pustaka, Perpusnas Fasilitasi Kompetensi Pengatalogan
Salemba, Jakarta – Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menyelenggarakan webinar mengenai panduan pengatalogan praktis secara daring melalui zoom meeting pada Kamis (24/4/2025).
Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kompetensi melalui panduan pengatalogan praktis. Seluruh pustakawan mendapatkan kesempatan untuk memiliki pengetahuan mengenai pengolahan bahan-bahan pustaka.
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, E. Aminudin Aziz, mengatakan bahwa panduan pengatalogan ini bertujuan untuk memfasilitasi para pustakawan untuk dipraktikkan dan terjun langsung dalam pengolahan bahan pustaka.
Bagi yang telah memiliki kemampuan ini, lanjutnya, dapat memanfaatkannya sebagai bahan penguatan dan acuan dalam memberikan pelatihan lanjutan.
“Saya berharap kemampuan-kemampuan teknis para pustakawan akan meningkat,” ucapnya.
Hal tersebut sesuai dengan UU No. 3 tahun 2007 tentang perpustakaan, bahwa pengelolaan bahan pustaka ini menjadi salah satu tugas Perpusnas.
Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Supriyanto, menyampaikan bahwa hubungan visi dan misi suatu perpustakaan dalam kegiatan ini erat dengan minat perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi yang beragam.
“Peningkatan kompetensi dan pemahaman para pustakawan dalam pengolahan bahan perpustakaan dinilai sangat penting. Kegiatan ini berfokus pada pengatalogan deskriptif dan pengatalogan subjek sebagai bagian utama dari materi yang dibahas,” ujarnya.
Supriyanto juga menuturkan bahwa Perpusnas memiliki tugas dalam melakukan pembinaan semua jenis perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama dalam proses pengatalogan.
Ia menegaskan bahwa kegiatan pengelolaan bahan perpustakaan ini merupakan kegiatan intelektual yang bersifat kompleks. Menurutnya, kompleksitas dalam pengelolaan ini terjadi dikarenakan perbedaan persepsi dan ketidaktaatan atau inkonsistensi, sehingga menimbulkan kondisi ketidakpastian dalam pelaksanaan kegiatan.
“Standar pengolahan yang digunakan oleh Perpusnas adalah resources description and access yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Indonesia, sedangkan untuk metadata menggunakan make sense readable katalogin map 21 yang sudah diadaptasi menjadi indoMARC,” tambahnya.
Para pustakawan yang hadir pada webinar ini diberikan bekal mengenai panduan pengatalogan yang diberikan langsung oleh seorang Dosen jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Indonesia, Kiki Fauziah. Dalam hal ini, proses pengatalogan ada berbagai tahap dengan memberikan konsep serta pemaparan materi yang jelas.
Dengan mengusung tema pengolahan bahan perpustakaan, Kiki Fauziah sebagai narasumber dalam webinar kali ini menyatakan perlunya mengetahui bagaimana cara mengolah bahan perpustakaan berbasis panduan pengetahuan praktis.
“Kita tidak lagi berpikir tentang bagaimana menyediakan buku yang banyak dan sebagainya, tapi lebih berpikir terkait bagaimana harus mengorganisasikan informasi,” terangnya.
Reporter: Indah / Nadia / Alditta Khoirun Nisa
Dokumentasi: Nadia / Indah
Galeri


