Deni Kurniadi: Bangsa Maju adalah Bangsa Pembaca

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Lampung Tengah, Lampung - Membaca adalah napas hidup dan jembatan emas ke masa depan. Dengan membaca, seseorang dapat mengetahui dan memahami makna hidup, serta mampu meraih lembah pengetahuan dari ketidaktahuan.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Deni Kurniadi pada kegiatan Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan di Kabupaten Lampung Tengah, Senin (8/8/2022).

Sebagai garda depan dalam membangun bangsa pembaca, Perpusnas sadar bahwa kemampuan membaca merupakan fondasi dari pembangunan kualitas bangsa. Kemampuan membaca tersebut harus dimulai dari membangun kegemaran membaca SDM yang ada. Sehingga dibutuhkan strategi untuk memasyarakatkan kegemaran membaca di Indonesia.

“Kegiatan Pencanangan Gerakan Gemar Membaca 30 Menit Setiap Hari dalam Keluarga yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Tengah adalah langkah strategis dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat,” jelas Deni.

Program Pencanangan Gerakan Gemar Membaca 30 Menit Setiap Hari dalam Keluarga itu mendapat dukungan penuh dari Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad. Menurutnya membaca adalah jendela dunia dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Sehingga kegemaran membaca perlu dipupuk di setiap rumah guna membangun pengetahuan bersama di dalam keluarga.

“Saat ini minat baca di Kabupaten Lampung Tengah masih terbilang sedang cenderung rendah dan perlu ditingkatkan. Kebiasaan membaca sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, guna mewujudkan SDM unggul,” ungkap Musa.

Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah, Mardiana Musa Ahmad, juga mendukung pernyataan Bupati Lampung Tengah. Mardiana mengatakan meskipun membaca menjadi salah satu cara efektif untuk mendapatkan informasi berupa ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya, namun kegiatan membaca tersebut belum menjadi hal yang menarik bagi sebagian masyarakat. Untuk itu, Program Pencanangan Gerakan Gemar Membaca 30 Menit Setiap Hari dalam Keluarga perlu dicanangkan.

“Gerakan Gemar Membaca 30 Menit Setiap Hari harus dimulai dari keluarga, oleh karena itu setiap keluarga harus memiliki perpustakaan keluarga,” ucap Mardiana.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Sumarsono, berpendapat bahwa digitalisasi terkait bahan bacaan sangat penting. Mengingat dewasa ini banyak hoaks yang bertujuan untuk memecah belah bangsa. Selain itu juga dibutuhkan inovasi kerja sama literasi untuk menyejahterakan masyarakat.

“Sejahtera itu harus cerdas, cerdas harus membaca. Karena sekarang dunia sudah berada dalam genggaman, maka digitalisasi bahan bacaan harus semakin ditingkatkan supaya tidak salah sumber,” terangnya.

Perkembangan teknologi mendorong perpustakaan untuk terus berkembang. Pada awalnya perpustakaan berfungsi sebagai gudang buku, kemudian menjadi tempat baca, hingga saat ini sebagai tempat bersosialisai masyarakat. Berbagi pengalaman pribadi, Wakil Direktur Politeknik Negeri Lampung, Beni Hidayat, berkisah bahwa perpustakaan di Politeknik Negeri Lampung selain menjadi tempat yang menyediakan koleksi buku secara fisik maupun digital, di sana juga disediakan ruangan dengan akses internet yang lancar untuk menunjang proses pembelajaran mahasiswa.

“Di luar fasilitas-fasilitas itu, perpustakaan Politeknik Negeri Lampung juga ikut serta dalam bentuk inklusi sosial. Kita sering memfasilitasi narasumber untuk kegiatan-kegiatan pelatihan dalam memajukan masyarakat,” ujarnya.

Sebagai salah satu yang terdampak dari hadirnya perpustakaan dan bantuan buku dari Perpusnas ialah Pegiat Literasi, Yoga Pratama. Dia mengaku sempat putus asa karena memiliki hobi menulis dan suka membaca namun tidak dapat bersaing di dunia kerja. Akan tetapi berkat bantuan buku dari Perpusnas yang 2 (dua) diantaranya tentang pertanian dan peternakan, serta aktif mempelajari dunia digital secara otodidak, Yoga berhasil meningkatkan perekonomiannya juga membantu teman-teman seperjuangannya.

“Sebagai mahasiswa peternakan, saya coba awalnya untuk bagaimana membuat tulisan yang bisa dibaca di dunia digital, hingga akhirnya saya belajar mengenai kata kunci. Setelah berhasil, saya coba membangkitkan semangat teman-teman saya yang sama kurang beruntungnya dan ternyata mereka bisa di rumah mengolah kata-kata sampai menghasilkan pendapatan,” tuturnya.

Kegiatan Talkshow PILM untuk Kesejahteraan di Kabupaten Lampung Tengah ini juga dirangkaikan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Kesepakatan antara Perpusnas dan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah.

Reporter: Basma Sartika

Fotografer: Radhitya Purnama

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung