Malang, Jawa Timur—Jelang tutup tahun 2020, Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalin nota kesepakatan. Penandatanganan nota kesepakatan mengenai kerja sama perpustakaan tersebut dilakukan Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara virtual.
Nota kesepakatan dilakukan untuk meningkatkan hubungan kelembagaan antarinstansi dalam melaksanakan pelayanan, pengembangan, dan pembinaan perpustakaan. Syarif Bando menyatakan Perpusnas berupaya meningkatkan indeks literasi masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024). Untuk itu, ujar Syarif, sinergi dengan para pemangku kepentingan harus dilakukan guna menciptakan SDM yang unggul.
"Semua berkontribusi karena siapapun kita, di mana pun kita bertugas, tugas kita cuma ada tiga. Yang pertama mencerdaskan anak bangsa, yang kedua mencerdaskan masyarakat, dan yang ketiga mengantar masyarakat Indonesia kepada masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera," jelasnya saat memberikan sambutan di Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, pada Senin (28/12/2020).
Salah satu ruang lingkup kerja sama adalah Pengembangan Pusat Studi Jawa Timur, yang pada pertengahan November lalu diresmikan Gubernur Khofifah di Unisma. Syarif Bando berharap melalui kesepakatan tersebut, kekayaan sejarah masa lalu, terutama Kerajaan Majapahit, bisa membangun masyarakat Jawa Timur, baik dari aspek sosial maupun ekonomi.
"Bagaimana menjadikan Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi terbesar dengan segala sejarah kejayaannya, yang kemudian bisa dinikmati untuk mensejahterakan masyarakatnya di masa yang akan datang, bukan saja dari segi legenda sejarahnya, tetapi yang paling penting adalah bagaimana membangun sumber daya manusianya. Bagaimana membangun cerita masa lalunya untuk pariwisata dan seterusnya," urainya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyatakan pihaknya berupaya menempatkan Jatim dengan seluruh proses sejarah, kekuatan budaya, kearifan lokal, keberagaman yang sudah teruji, dan tentu dengan segala sumber daya alam yang dimiliki. Karenanya, sinergitas dengan Perpusnas diperlukan untuk mendukung validitas data kegiatan di Pusat Studi Jawa Timur. Berdasarkan pertemuan awal yang dilakukan dengan Syarif Bando, Gubernur Khofifah berharap pihaknya bisa mendapatkan penguatan dokumen-dokumen literer yang ada di Perpusnas.
"Waktu itu pak Syarif memang bilang kalau perlu kita harus mencari manuskrip tertentu untuk penguatan dan validitas data kita, kalau harus ke Leiden ya kita ke Leiden, dan seterusnya. Ternyata pak Kepala Perpustakaan Nasional memberikan ruang yang luar biasa bagi kita, apakah Pemprov dan terutama Unisma," jelasnya.
Rektor Unisma Maskuri menyadari pentingnya literasi sebagai salah satu starting point untuk membangun budaya dan peradaban, tidak hanya Indonesia tapi peradaban dunia. Saat ini, ujarnya, perpustakaan Unisma telah berubah dan dikemas dengan model eduwisata. "Inilah niat kami perpustakaan Universitas Islam Malang adalah merupakan salah satu jantung pengembangan Universitas Islam Malang," pungkasnya.
Nota kesepakatan antara Perpusnas dengan Pemprov Jatim meliputi 10 ruang lingkup yakni pengembangan sumber daya manusia bidang perpustakaan dan kepustakawanan berbasis Standar Nasional Perpustakaan, pengembangan system teknologi informasi dan komunikasi, kerja sama dan pendampingan dalam pengelolaan perpustakaan, perluasan jejaring perpustakaan melalui pengembangan pangkalan data Katalog Induk Nasional (KIN) dan repositori digital Indonesia OneSearch (IOS).
Selain itu, dijalin juga kesepakatan pemanfaatan sumber informasi dan koleksi perpustakaan, penyelenggaraan pertemuan ilmiah, penelitian dan publikasi bersama dalam bidang perpustakaan, penghimpunan dan pelestarian Karya Cetak Karya Rekam (KCKR), inventarisasi, registrasi, pelestarian dan pengembalian koleksi muatan lokal, penguatan kelembagaan, layanan publik, literasi untuk masyarakat, serta pengembangan Pusat Studi Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut, Perpusnas juga menjalin Perjanjian Kerja Sama dengan Unisma.
Reporter: Hanna Meinita
Fotografer: Arwan SubaktiÂ
Â