Jakarta-Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membangun kemitraan tidak hanya dengan institusi dalam negeri, tetapi juga menjalin kemitraan dengan institusi luar negeri. Salah satunya adalah dengan Kedutaan Besar Azerbaijan di Indonesia yang mengadakan kunjungan ke Perpusnas.
“Kami merasa senang atas kehadiran H.E. Mr. Jalal Mirzayev selaku Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia dan Mr. Musa Jafarov selaku Diplomat Urusan Ekonomi dan Politik,” sambut Muhammad Syarif Bando membuka audiensi di gedung Perpusnas. (29/11)
Syarif Bando memperkenalkan secara singkat profil dan program kerja Perpusnas.
“Perpusnas merupakan lembaga pemerintah nonkementerian, Kepala Perpusnas diangkat dan diberhentikan langsung oleh Presiden. Perpusnas memiliki program yang bersifat afirmatif kepada masyarakat di daerah,” terang Syarif Bando.
Selanjutnya Syarif Bando menjelaskan program tersebut.
“Perpusnas menyelenggarakan kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang bertujuan untuk peningkatan budaya literasi mewujudkan masyarakat berpengetahuan yang inovatif, kreatif, dan sejahtera. Selain itu Perpusnas juga memberikan hibah seperti buku, komputer, mobil motor, termasuk advokasi ke daerah. Diharapkan masyarakat lebih mandiri menuju kesejahteraan,” lanjutnya.
Duta Besar Azerbaijan, H.E. Mr. Jalal Mirzayev menanggapi hal tersebut.
“Sungguh luar biasa apa yang dilakukan oleh Perpusnas,” ungkapnya.
Beliau juga menyatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan potensi kerja sama kedua negara dalam bidang sosial budaya, utamanya bidang perpustakaan. Kunjungan inipun bukan kali pertama ke Perpusnas.
“Kami ingin melihat potensi kerja sama dalam bidang perpustakaan yang nantinya bisa dilaksanakan antara Perpustakaan Nasional Azerbaijan dengan Perpusnas. Pada tahun 2020, kami telah mengadakan kunjungan dengan maksud yang sama,” lanjutnya.
Selain menyatakan keinginan untuk mengadakan kerja sama, H.E. Mr. Jalal Mirzayev juga menginginkan adanya kegiatan bersama dalam waktu dekat.
“Kami ingin meluncurkan sebuah buku berjudul Karabakh Khanate: Historical and Cultural Profile di Perpusnas. Kegiatan dikemas dalam sebuah talkshow yang menghadirkan narasumber penting dari Azerbaijan seperti penulis atau penerbit, begitupun Perpusnas, bisa dilaksanakan di awal tahun 2024,” lanjut H.E. Mr. Jalal Mirzayev.
Syarif Bando menanggapi keinginan tersebut dalam sebuah pernyataan terakhir.
“Kami menyambut baik karena merupakan upaya penguatan kerja sama internasional dan bagian dari soft diplomacy sekaligus untuk mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Azerbaijan,” tutup Syarif Bando
Reportase: Anastasia Linawati
Dokumentasi: Alfiyan dan Robi