Salemba, Jakarta – “Pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan kembali akan kebanggaan kita bersama terhadap gedung fasilitas layanan perpusnas di jalan medan merdeka selatan yang merupakan buah dari kesabaran, ketekunan dan kerja keras sejak berdirinya perpustakaan nasional RI. Gedung fasilitas layanan Perpusnas merupakan salah satu pencapaian monumental Lembaga Perpusnas yang telah bertransformasi sebagai Ikon peradaban dan Ilmu pengetahuan bangsa Indonesiaâ€. ucap Sri Marganingsih dalam arahan pada apel pagi, (senin 18/07/2022).
Gedung fasilitas layanan Perpusnas dirancang dengan konsep Green Building dengan Indeks Konsumsi Energi (IKE) 150 kwh/mm2 per tahun, hampir setara dengan gedung-gedung berkonsep sama di Singapura dan Malaysia. Lokasi dan bentuk arsitektur gedung yang menyatu dengan bangunan tua di depannya, bukan sekedar bangunan perpustakaan mewah dengan segala estetikanya, melainkan merupakan perwujudan visi peradaban bangsa dari founding father Bangsa Indonesia, Ir. Soekarno.
Kawasan Medan Merdeka, Jakarta, sudah sejak lama dipersiapkan untuk pembangunan sebuah ‘Civic Center’ dengan konsep peradaban bangsa yang berpusat pada Monumen Nasional (Monas) sebagai porosnya. Dari sudut pandang Monas, di sisi utara (Medan Merdeka Utara) tampak Istana Negara sebagai ikon kenegaraan, pada sisi barat (Medan Merdeka Barat) terlihat Museum Nasional sebagai sejarah peradaban bangsa, kemudian di sisi timur (Medan Merdeka Timur) berdiri Galeri Nasional yang mewakili kebhinnekaan budaya Indonesia, serta pada sisi selatan (Medan Merdeka Selatan) adalah Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebagai ikon peradaban dan ilmu pengetahuan.
Dalam konsep ‘Civic Center’ Indonesia, Perpusnas memposisikan diri sebagai sumber ilmu pengetahuan, pusat informasi, serta pusat kegiatan edukatif-rekreatif sarat literasi budaya yang tidak hanya diperuntukan bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia. Bentuk gedung yang dibuat sederhana dan menyatu dengan bangunan Graha Literasi sebagai gerbang masuknya, melambangkan Perpusnas sebagai jendela penghubung visual kawasan bersejarah Monas. Dengan demikian, Perpusnas menegaskan dirinya sebagai salah satu bagian dari penataan kawasan bersejarah, bukan sebuah ikon yang berdiri sendiri.
Ilmu dan Sejarah adalah dua aspek pengetahuan yang menjadi konsep dasar desain gedung Perpusnas. Konsep sejarah dituangkan dalam bentuk fisik bangunan, sedangkan konsep ilmu diterjemahkan pada kegiatan layanan didalamnya. Keseluruhan bentuk bangunan Perpusnas Merdeka Selatan termasuk berbagai aktivitas yang diselenggarakannya, merupakan transformasi arsitektural yang merefleksikan sikap-sikap keilmuan yang memiliki masa lampau, masa sekarang, dan berorientasi ke masa depan.
Memandang gedung fasilitas layanan Perpusnas dari sudut pandang Monas, tampak bangunan khas zaman kolonial berdiri elegan persis di muka gedung yang berfungsi sebagai pintu masuk utama untuk mengunjungi gedung fasilitas layanan Perpusnas. Bangunan tua dengan arsitektur tempo dulu ini diberi nama Graha Literasi, yang memang sengaja dipertahankan sebagai cagar budaya.
Dengan gedung fasilitas layanan perpusnas yang penuh dengan arti, filosofi dan makna dari tahun ke tahun perpusnas semakin diperhitungan dan semakin banyak penghargaan yang diterima, pengakuan berupa penghargaan pun diberikan oleh instansi yang berwenang melakukan penilaian kinerja dari kementerian/lembaga di Indonesia.
Sepanjang 2021, tercatat beberapa penghargaan yang diraih Perpusnas dari berbagai pihak. Di antaranya: penyelenggaraan pelayanan publik, kepatuhan terhadap standar pelayanan publik, indeks kepuasan pemustaka, sertifikat standar ISO 9001:2015, nilai reformasi birokrasi, pengawasan kearsipan, laporan keuangan Perpusnas, kinerja anggaran, keterbukaan informasi publik, penghargaan JDIHN, evaluasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), penggunaan Bahasa Indonesia di media social, dan anugerah meritokrasi.
Selain capaian tersebut, di tahun ini, terdapat juga capaian tinggi dari layanan publik di lingkungan Perpusatakaan Nasional RI. Capaian itu adalah masuknya inovasi SIGoblic (Sistem ISBN Go Public) Menghadang Pandemi sebagai finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022.
“Dari sekian penghargaan tersebut diharapkan agar senantiasa dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun 2022 ini, masih ada kesempatan untuk lebih dan lebih lagi memperbaiki data dukung yang masih bisa kita siapkan. Keberhasilan dalam mencapai prestasi-prestasi ini tidak lepas dari kepemimpinan Kepala Perpusnas, Bapak Muhammad Syarif Bando, serta dukungan seluruh jajaran dalam mendorong peningkatan kinerja instansi. Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pegawai atas kerja keras dan kerja cerdas dalam meraih capaian tersebut, jelasnyaâ€.
Â
Reportase : Herwin Saswita