Salemba, Jakarta- Hari Anak Sedunia merupakan momentum penting untuk meningkatkan kepedulian dalam menjamin pemenuhan hak anak. Seperti halnya hak anak untuk mendapatkan perlindungan, pendidikan, rekreasi dan bermain dimana hal tersebut menjadi bagian dari apa yang selama ini telah diimplementasikan di lingkungan perpustakaan.
Demikian disampaikan Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) R. Deffi Kurniawati pada apel pagi di lingkungan Perpusnas, Senin (25/11/2024).
“Hari Rabu tanggal 20 November yang lalu, kita merayakan Hari Anak-Anak Sedunia. Hari yang istimewa untuk merayakan masa depan bangsa, yaitu anak-anak. Anak-anak adalah aset paling berharga yang dimiliki. Mereka adalah harapan dan mimpi kita untuk masa depan yang lebih baik,” jelasnya.
Perpusnas, lanjutnya, telah mengembangkan perpustakaan ramah anak dengan memberikan fasilitas layanan berupa ruang khusus layanan untuk anak-anak yang berada di lantai 7, mengadakan kegiatan yang ramah anak dan bermuara pada peningkatan literasi.
“Membaca bagi anak khususnya pada usia emas memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masa depannya, maka dari itu perlu diberi buku bacaan yang sesuai dengan usianya,” tuturnya.
Lebih lanjut, R. Deffi berharap agar semua pihak dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua anak.
“Mari kita bersama-sama memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Jagalah mereka, didiklah mereka dengan penuh kasih sayang dan berikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi emas bangsa,” pungkasnya.
United Nations Children's Fund (UNICEF) menetapkan tanggal 20 November sebagai Peringatan Hari Anak Sedunia (World Children's Day) dan diperingati di seluruh dunia. Peringatan Hari Anak Sedunia merupakan aksi tahunan UNICEF untuk dan oleh anak-anak yang menandai pengadopsian Konvensi Hak Anak.
Selain Hari Anak Sedunia, terdapat peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati di Indonesia setiap tanggal 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44 Tahun 1984 serta Hari Anak Internasional yang diperingati secara internasional setiap tanggal 1 Juni sebagai upaya mengakhiri perampasan hak-hak anak dan meningkatkan upaya untuk kehidupan yang aman bagi anak-anak di seluruh dunia.
Reporter & Dokumentasi: Anastasia Lily