Salemba, Jakarta – Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Sosialisasi Reformasi Birokrasi untuk seluruh pegawai Perpusnas pada Senin, (12/10). Sosialisasi tersebut menindaklanjuti evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Perpustakaan Nasional RI. Dalam kesempatan tersebut Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan bahwa seluruh pegawai Perpusnas harus paham terhadap 8 area perubahan diantaranya adalah manajemen perubahan, penguatan sistem pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan kelembagaan, penguatan tata laksana, penguatan sistem manajemen SDM dan ASN, penguatan peraturan perundang-undangan dan peningkatan kualitas layanan publik. “Kedepannya tukin diterima berdasarkan kinerja yang dihasilkan dan perlu dibuat suatu sistem aplikasi untuk merekam kinerja Perpusnas,†ujar Syarif.
Kepala Perpusnas juga menerangkan perlu disusun roadmap RB berdasarkan struktur organisasi Perpusnas yang baru. Mengutip dari Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo telah menargetkan seluruh kementerian dan lembaga menerapakan penyederhanaan birokrasi. “Saat ini Perpusnas telah melakukan perampingan birokrasi melalui pengalihan jabatan struktural ke fungsional. Hal tersebut didasari oleh kebutuhan masyarakat untuk peningkatan kualitas layanan,†terang Syarif.
Menurut Syarif kebutuhan akan perubahan bagi publik yaitu peningkatan kualitas hidup, pelayanan publik prima, kesejahteraan, kualitas lingkungan yang baik. Sedangkan bagi birokrat yaitu suasana kerja yang nyaman, hubungan sosial yang sehat, pola karir yang jelas, tingkat kesejahteraan yang baik. “Saya ingin menyampaikan komitmen bahwa pola karir yang jelas dan tingkat kesejahteraan yang baik menjadi target kita bersama dan hendaknya setiap unit kerja saling bersinergi dan menyatukan kekuatan untuk mencapai target tersebut,†imbuhnya. Kaperpusnas menargetkan pada tahun depan tukin mencapai 80% sehingga capaian kinerja perlu ditingkatkan.
Ketua RB Perpusnas RI Ahmad Masykuri menyampaikan manajemen perubahan yang telah dilakukan oleh Perpusnas diantaranya melalui pembentukan Tim RB Perpusnas, pembentukan tim Assesor Penilaian Mandiri pelaksanaan RB Perpusnas 2020-2024, pembentukan agen perubahan, evaluasi pelaksanaan, roadmap RB, pemantauan dan evaluasi RB dan perubahan pola pikir dan budaya kerja. “Salah satunya dengan membangun budaya kerja positif melalui internalisasi nilai-nilai organisasi yang menjadi komitmen bersama; profesional, akuntabel, sinergi, transparan, integritas (PASTI),†jelas Ahmad.
Senada dengan yang disampaikan Ketua RB Perpusnas RI, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Joko Santoso menerangkan nilai-nilai organisasi akan efektif mempengaruhi perilaku dan kinerja organisasi apabila senantiasa disosialisasikan dan diinternalisasikan kepada seluruh pegawai dan secara berkala dievaluasi implementasinya untuk melihat tingkat kepatuhan terhadap nilai-nilai tersebut. “Selanjutnya bagi pegawai yang berprestasi akan diberikan penghargaan, dan bagi yang melanggar akan diberi teguran atau sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,†tutupnya.
Inspektur Perpusnas RI Darmadi dalam keterangannya mengenai evaluasi pelaksanaan RB di lingkungan Perpusnas tahun 2013 dengan nilai 47 diberikan tukin 45%  sempat mengalami penurunan pada tahun 2014 kemudian melonjak pada tahun 2016 dengan nilai 62 diberikan tukin 70%. Pada tahun 2019 dengan nilai 73 mulai diterapkannya RB Unit dan lebih meningkatkan pemahaman RB ke unit kerja. “Harapannya Roadmap RB Perpusnas 2020-2024 menjadi Peraturan Perpusnas dan menginternalisasikan nilai-nilai organisasi dan membentuk RB unit termasuk di unit yang baru,†urai Darmadi.
Â
Reportase : Arwan Subakti