Kepala Perpustakaan Nasional Dunia Berbagi Pengalaman Menghadapi Ketidakpastian Â
Jakarta—Kepala perpustakaan nasional dunia melakukan pertemuan untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan.
Perpustakaan nasional dunia diminta selalu siap menghadapi kondisi ketidakpastian dan menggunakan ketidakpastian sebagai kesempatan. Pandemi covid-19, merupakan salah satu ketidakpastian atau krisis yang dihadapi perpustakaan nasional di berbagai belahan dunia.
Hal ini menjadi bahasan dalam Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Dunia (Conference of Directors of National Libraries/CDNL). Untuk pertama kalinya, CDNL digelar virtual pada tahun ini dengan tema Ketidakpastian: Bagaimana Perpustakaan Nasional Menghadapi Risiko dan Menggunakan Kesempatan.
Ketua CDNL Lily Knibbeler menyatakan ketidakpastian, baik kecil maupun besar, akan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pandemi covid-19 yang dihadapi dunia pada dua tahun lalu, menjadi hal yang tidak terduga. Namun, menurut Lily, banyak krisis yang dihadapi perpustakaan nasional. Tidak hanya pandemi penyakit menular, krisis yang dihadapi di antaranya gempa bumi, banjir, kebakaran, dan lainnya.
“Jadi bagaimana kita sebagai kepala perpustakaan nasional, memimpin organisasi dalam ketidakpastian yang berkembang,†jelasnya pada Rabu (8/9/2021).
Untuk pertama kalinya, Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Dunia (Conference of Directors of National Libraries/CDNL) digelar virtual pada tahun ini. Tema yang diangkat adalah Ketidakpastian: Bagaimana Perpustakaan Nasional Menghadapi Risiko dan Menggunakan Kesempatan.
Konferensi yang dihadiri kepala perpustakaan dari 37 negara tersebut diisi dengan paparan dari Kepala Perpustakaan Nasional Australia (NLA) Marie-Louise Ayres dan Kepala Perpustakaan Nasional Inggris Roly Keating dengan tema Manajemen Risiko. Sementara Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando mempresentasikan Perpusnas. Akademisi dari Universitas Twente Profesor Martin van Staveren menyampaikan paparan mengenai kepemimpinan dalam menghadapi risiko.
Dalam pertemuan juga dilakukan pemungutan suara Ketua dan Wakil Ketua CDNL. Lily Knibbeler kembali terpilih menjadi Ketua, sementara Kepala Perpustakaan Nasional Estonia Janne Andresoo terpilih menjadi Wakil Ketua 1 dan Marie-Louise Ayres terpilih menjadi Wakil Ketua 2.
Konferensi merekomendasikan beberapa hal di antaranya para kepala perpustakaan nasional diminta agar organisasinya fleksibel dalam menghadapi krisis, bersiap untuk hal-hal yang tidak terduga, dan bekerja sama dengan jejaring. “Saya harap hal ini membantu membangun fondasi masa depan kita pada masa ketidakpastian yang terus berkembang,†jelas Lily.
Tahun depan, CDNL dijadwalkan diselenggarakan secara tatap muka di Dublin, Irlandia. CDNL adalah asosiasi independen kepala perpustakaan nasional yang dibentuk untuk memfasilitasi diskusi dan mempromosikan kesepahaman dan kerja sama tentang hal-hal yang menjadi kepentingan bersama di seluruh dunia. Konferensi CDNL digelar setiap tahun, biasanya pada hari Selasa di sela konferensi IFLA. Pertemuan tahunan tersebut diselenggarakan oleh perpustakaan nasional negara yang menjadi tuan rumah konferensi IFLA. Tahun lalu, penyelenggaraan IFLA WLIC 2020 di Dublin, Irlandia, dibatalkan. Hal ini berdampak pada pembatalan konferensi CDNL.
Reporter: Hanna Meinita