Jakarta - Perpustakaan Nasional terus bertekad dan berupaya untuk dapat memberikan layanan prima dan berorientasi kepada kebutuhan pemustaka dalam layanan perpustakaan.
Demikian disampaikan Pustakawan Ahli Utama, Yuliatry Bunga dalam pidatonya pada apel pagi (Senin, 6/11/2023).
Pelayanan Prima sendiri menjadi kategori capaian Unit Pelayanan Publik (UPP) dalam penilaian yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenpanRB) setiap tahun.
“Unit penyelenggara layanan perpustakaan di Perpustakaan Nasional, yaitu Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara) telah mendapatkan predikat Sangat Baik,” ungkap Yuliatry.
Yuliatry melanjutkan, bahwa Pujasintara telah menjadi salah satu dari tiga unit kerja di Perpustakaan Nasional yang telah mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi atau WBK, dan mendapatkan predikat hijau atau kepatuhan tinggi pada standar layanan publik, yang penilaiannya dilakukan oleh Ombudsman RI.
“Indeks persepsi kualitas layanan publik Perpusnas mencapai nilai 89,88 dengan urutan kedua K/L. Ini adalah komitmen Perpustakaan Nasional untuk terus konsisten memberikan layanan prima,” imbuh Yuliatry.
Pada kesempatan ini, Yuliatry menekankan pentingnya berorientasi pelayanan, salah satu core values ASN, bukan sekadar tugas rutin yang harus dilakukan, tetapi panggilan jiwa untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan negara.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Yuliatry mengatakan bahwa perlu adanya kerja sama dan kolaborasi antarunit kerja.
Kerja sama antarunit kerja merupakan fondasi dari budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif, akan tercipta potensi yang jauh lebih besar untuk mencapai keunggulan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan keahlian dan sumber daya yang ada.
“Mari kita jadikan kerjasama antarunit kerja sebagai kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai ASN. Dengan kerjasama yang kuat, kita akan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, menciptakan dampak positif dalam komunitas kita, dan membawa perubahan yang berarti bagi negara kita,” pungkas Yuliatry.
Reporter: Gilang Arwin Saputri
