Medan Merdeka Selatan, Jakarta- Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Mariana Ginting dan Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas Suharyanto menerima audiensi dan studi banding Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga Sarwanti dan Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, Jumat (29/11/2024).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga Sarwanti yang hadir beserta rombongan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya ke Perpusnas yakni ingin menambah ilmu dan wawasan terkait upaya pengumpulan naskah kuno yang ada di kota Salatiga.
“Insyaallah tahun 2025 nanti kami sudah mulai bergerak. Ini butuh bimbingan dari Perpusnas bagaimana kami harus mengumpulkan naskah-naskah kuno yang ada di Salatiga,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Bunda Literasi kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa yang hadir bersama bunda-bunda literasi kota Denpasar menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya yakni sebagai bentuk silaturahmi untuk mengenal lebih dekat Perpustakaan Nasional yang merupakan lembaga yang menaungi bunda literasi.
“Disamping itu, kami ingin menambah wawasan dan pengalaman tentang model layanan perpustakaan anak mengingat kota Denpasar telah lima kali berturut-turut dinobatkan sebagai Kota layak anak,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia berharap melalui kunjungannya ini dapat menambah wawasan pengetahuan sebagai bunda literasi dalam meningkatkan pembudayaan gemar membaca dan literasi di kota Denpasar.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Mariana Ginting memberi apresiasi terkait upaya mengumpulkan naskah kuno di daerah dimana naskah kuno menjadi salah satu program prioritas nasional Perpusnas yakni pengarusutamaan naskah Nusantara.
“Terkait dengan naskah Nusantara, di Perpustakaan Nasional memiliki naskah-naskah kuno atau manuskrip ada sekitar 13.000 judul. Kita bekerja sama, bisa berkolaborasi untuk menggali isi-isi daripada yang diwariskan oleh nenek moyang kita yang sudah dipercayakan ke Perpustakaan Nasional,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mariana menjelaskan Perpustakaan Nasional selain menjadi tempat belajar dapat juga dijadikan sebagai tempat wisata sehingga dia berharap agar pengalaman datang ke Perpusnas dapat dibagikan ke masyarakat di Denpasar dan Salatiga.
“Karena Perpustakaan Nasional ini harus kita promosikan terutama media sosialnya Perpustakaan Nasional. Dengan seperti itu tentu masyarakat kita lebih banyak menikmati koleksi-koleksi Perpustakaan Nasional,” tuturnya.
Sementara itu, perwakilan tim bimbingan pemustaka Perpusnas Sutrilastio memaparkan berbagai layanan digital yang telah disediakan Perpusnas yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Walaupun memang gedungnya ada di Jakarta, namun seyogyanya layanan yang kita layani kepada masyarakat ini bisa menyentuh, bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke melalui pendekatan teknologi,” jelasnya.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, lanjutnya, memiliki website official resmi yang dapat diakses 24 jam dan menjadi portal utama Perpusnas yaitu perpusnas.go.id.
“Jadi kalau misalnya mau akses Perpustakaan Nasional awalnya dari sini karena semua tersedia di web portal kita. Di sini bisa lihat agenda, profil, layanan, koleksi, fasilitas dari sini bermula, nanti bisa link di masing-masing aplikasi dan webnya.” pungkasnya.
Reporter: Anastasia Lily
Dokumentasi: Aji Anwar