Melalui Konsep Wiyata Kinarya, Hadirkan Wajah Baru Pengembangan Kompetensi ASN
Salemba, Jakarta – Winata Karya menjadi wajah baru dalam pengembangan kompetensi keahlian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Konsep ini mementingkan pembelajaran yang integratif, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan organisasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, dalam kegiatan Didikkawan 4 yang digelar secara daring pada Kamis (15/5/2025), sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Perpusnas.
Joko mengungkap, Winata Karya mencakup pengembangan keahlian di bidang preservasi, pengolahan, layanan, serta pelatihan lainnya. Metodenya menggabungkan formal learning, seperti kelas, workshop, e-learning, dan informal learning seperti on the job training, mentoring, dan coaching.
“Bagaimana teman-teman bisa berkembang kalau tidak ditantang? Kita harus memberi mereka penugasan baru yang mendorong pemikiran dan inovasi,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan potensi magang baik di dalam maupun luar negeri sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman. Selain itu, pegawai juga didorong untuk terus belajar secara mandiri melalui referensi buku dan artikel terkini di bidang perpustakaan.
Lebih lanjut, Joko juga mendeskripsikan pentingnya integrasi RPJMN 2025–2029 ke dalam Renstra Perpusnas, sebagai arah kebijakan strategis selama lima tahun ke depan.
“Perpusnas masuk dalam Prioritas Nasional ke-4 dan Program Prioritas Nasional ke-8, khususnya dalam penguatan budaya literasi untuk kreativitas dan inovasi,” katanya.
Tidak hanya diusung oleh Perpusnas saja, tambahnya, program prioritas tersebut juga diinisiasi oleh sejumlah kementerian dan lembaga lainnya.
Fokusnya diturunkan dalam kegiatan prioritas seperti peningkatan layanan perpustakaan dan budaya gemar membaca, serta proyek prioritas seperti peningkatan layanan literasi berkualitas, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dan penguatan komunitas literasi.
Turut hadir sebagai narasumber, Pustakawan Ahli Utama, Woro Titi Haryanti, yang memaparkan bahwa Wiyata Kinarya mencerminkan wajah baru pengembangan kompetensi ASN dengan pendekatan yang lebih proaktif.
“Melalui Wiyata Kinarya, lembaga didorong aktif mengembangkan pegawainya sesuai arah strategis organisasi. Tidak hanya pelatihan satu arah, tapi juga kolaboratif antarunit kerja,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat, Triani Rahmawati, menggarisbawahi pentingnya membangun kapasitas ASN secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi teknis, tapi juga konseptual.
“Banyak dari kita sudah patuh dan gigih, tetapi masih kurang di inovasi, pengambilan keputusan, dan kemampuan mengarahkan orang. Ini artinya pelatihan manajerial juga perlu diperkuat,” ungkapnya.
Dalam diskusi, juga disampaikan bahwa Pusdiklat akan mulai menginisiasi pelatihan-pelatihan tematik berbasis kebutuhan unit kerja. Salah satunya, pelatihan Effective Communication for BOR (Board of Review) pada akhir Mei 2025 yang akan menjadi proyek percontohan dengan skema mentoring berkelanjutan.
“Ke depan, Perpusnas diharapkan menjadi center of excellence di bidang kepustakawanan. Maka kita perlu memperkuat learning management system (LMS), bahan ajar, dan infrastruktur digital,” terangnya.
Peserta Didikkawan 4 yang mengangkat tema “Wiyata Kinarya: Wajah Baru Pengembangan Kompetensi ASN Perpusnas RI” ini mendapatkan e-sertifikat secara gratis tanpa perlu registrasi.
Reporter: Alditta Khoirun Nisa
Dokumentasi: Indah
Galeri


