Pembekalan Fasilitator Daerah Program TPBIS

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyelenggarakan pembekalan replikasi fasilitator daerah (fasda) tahap pertama program Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

Pembekalan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penguatan literasi melalui perpustakaan, serta mengungatkan komitmen dan peran fasda dalam program TPBIS.

TPBIS adalah salah satu program prioritas nasional yang bertujuan memperkuat peran dan fungsi perpustakaan melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan, seluruh fasda merupakan presentasi wakil dari pemerintah pusat melalui Perpusnas untuk bertemu dengan pemerintah daerah, sehingga fasda harus paham betul peran dari Perpusnas.

"Peran Perpusnas adalah supporting dalam mentrigger stakeholder," ungkapnya dalam pembukaan Pembekalan Replikasi Fasilitator Daerah tahap pertama program Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diselenggarakan secara daring, pada Kamis (30/3/2023).

Lebih lanjut, Kepala Perpusnas menjelaskan, terdapat empat faktor penyebab kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Diantaranya, penguasaan ilmu pengetahuan yang kurang, kreativitas dan inovasi yang minim, akses terhadap permodalan yang kurang, serta kultur budaya malas yang masih ada di masyarakat.

Maka, peningkatan skill masyarakat sangat dibutuhkan. Sehingga perpustakaan berperan meningkatkan skill dengan menyediakan berbagai buku ilmu terapan.

"Fasilitator hadir untuk mendampingi masyarakat dalam memproduksi barang maupun jasa," lanjutnya.

Misalnya, ketika ada produk makanan maka dapat didampingi untuk pengujian mutu ke BPOM. Tak hanya itu, juga cara penjualan produk-produk yang dihasilkan.

"Bagaimana menarasikan pilihan ekonominya, bagaimana kualitasnya dan dia harus kita latih untuk memasukkan produknya ke dalam pasar global melalui online," terangnya.

Pembekalan replikasi fasda tahap 1 ini diikuti sebanyak 338 fasilitator. Dengan rincian 66 fasda dari 33 provinsi dan sebanyak 272 fasda dari 136 kabupaten/kota se-Indonesia. Dengan jumlah mitra sebanyak 450 perpustakaan. Pembekalan dilaksanakan selama dua hari 30 Maret dan 3 April 2023 secara daring.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Adin Bondar mengatakan, kehadiran perpustakaan bertujuan meningkatkan kegemaran membaca, memperluas wawasan dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Tidak perlu diragukan lagi, peran perpustakaan sangat strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," ungkapnya.

Dikatakan, Perpusnas telah melaksanakan program TPBIS sejak tahun 2018. Program ini memiliki dampak yang luas dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selama empat tahun berjalan, program TPBIS  telah menyentuh sebanyak 2.133.918 anggota masyarakat.

Bahkan sudah ada 1.125 desa di 18 kabupaten/kota yang telah mereplikasi program ini sebagai program mandiri yang didanai oleh APBD.

"Bagi pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota yang belum mereplikasi kami mendorong agar program ini juga dapat di replikasi di  daerah," katanya.

 

Reporter: Wara Merdeka

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung