Pentingnya Peran Keluarga dalam Literasi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta – Keluarga menjadi lingkungan terbaik dalam membentuk kebiasaan budaya baca. Pembudayaan literasi di tingkat keluarga sangat penting sebagai langkah awal menuju Indonesia Emas.

Demikian disampaikan Sekjen Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) Periode 2023-2027 Nuradi Indra Wijaya dalam Seminar dengan tema tema Pembudayaan Literasi Melalui Keluarga Menuju Indonesia Emas yang diselenggarakan secara hibrida, Rabu (6/12/2023).

Menurut Nuradi, literasi keluarga memiliki makna penting, karena kegiatan apapun yang dilakukan seseorang biasanya dimulai dari keluarga. Dalam hal ini, literasi keluarga bukan hanya berkaitan dengan pendidikan formal, tetapi juga melibatkan peran masyarakat dan perpustakaan desa.

"Dalam keluarga, kita harus menyadari bahwa peran keluarga sangat penting dalam memulai suatu hal, terutama dalam membangun minat dan kegemaran membaca. Literasi keluarga menjadi pintu masuk yang kuat untuk menggerakkan pembudayaan minat baca," ungkapnya.

Nurhadi juga menekankan pentingnya pembiasaan membaca dalam keluarga. Ia menyebut bahwa membaca bukan hanya sebatas kegiatan di sekolah atau pendidikan formal, melainkan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Untuk itu, dia memberikan contoh metode membaca yang dapat memperkuat potensi literasi dalam keluarga.

"Saat ini, kita perlu menciptakan ritual membaca di keluarga, seperti membacakan buku secara lantang, yang dapat membangun karakter dan minat baca anak-anak. Pembiasaan membaca ini perlu diterapkan melalui berbagai cara, termasuk penggunaan teknologi dan pemanfaatan perpustakaan desa," tambahnya.

Nuradi juga mengajak untuk memperkuat peran PKK penggerak literasi di tingkat masyarakat. "Keberadaan perpustakaan desa penting sebagai sumber pengetahuan dan membuka akses literasi bagi masyarakat di pedesaan," ajaknya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua GPMB Periode 2023-2027 Herlina Mustikasari bahwa pengembangan perpustakaan di tingkat desa sebagai sarana mendekatkan literasi ke masyarakat.

"Rumah baca GPMB di tingkat RT menjadi wadah mengembangkan literasi dalam lingkup terkecil. Dengan model ini, kami berharap mampu menumbuhkan budaya literasi keluarga berbasis masyarakat," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan GPMB berkomitmen untuk merevitalisasi dan mengembangkan organisasi hingga ke tingkat desa. Pihaknya ingin menjadi contoh yang bermanfaat, bahkan di tingkat provinsi, dengan program-program sederhana namun berdampak besar.

"Program GPMB dalam pendirian rumah baca di tingkat RT adalah langkah awal untuk menciptakan model literasi keluarga yang dapat ditiru dan menjadi dorongan untuk meningkatkan budaya literasi di masyarakat," jelas Herlina.

Dalam mengembangkan literasi, GPMB juga berfokus pada peningkatan perpustakaan desa dan mendekatkan akses literasi ke sekolah. Hal ini sebagai langkah penting dalam mendukung literasi keluarga secara menyeluruh.

"Program sederhana kami diharapkan bisa memberikan dampak yang besar jika semua pihak bersatu. Semoga kita bisa berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Emas melalui literasi keluarga," lanjutnya.

Wakil Ketua TP PKK DIY Gusti Putri menekankan bahwa keluarga memiliki potensi besar dalam mengembangkan kemampuan literasi yang merupakan aspek krusial dalam kehidupan masyarakat.

"Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan rangkaian keterampilan yang essensial dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Menurutnya, keluarga merupakan pusat pendidikan utama yang memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak-anak. "Program literasi harus didorong secara lebih gencar agar manfaatnya dapat optimal. Dalam upaya ini, potensi keluarga memiliki peran yang sangat menentukan," jelasnya.

Sementara itu, Musisi Literasi Ferry Curtis berbagi pengalaman inspiratifnya tentang bagaimana literasi dapat diperkuat melalui musik.

Ferry Curtis memaparkan pengalaman pribadinya yang dimulai dari kecintaannya pada musik hingga pengembangan minat baca melalui pengaruh keluarga yang literaturnya.

"Keluarga menjadi penting karena sebagai fondasi literasi dan musik dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan budaya baca," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Bidang Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Adin Bondar melantik Pengurus Pusat GPMB 2023-2027.

Deputi Adin menyampaikan GPMB telah memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pembudayaan kegemaran baca dan penguatan budaya literasi di masyarakat.

"Pembudayaan kegemaran membaca adalah tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa, bukan hanya pemerintah. Maka saya mengajak para pengurus GPMB untuk terus mendukung gerakan sosial literasi sebagai upaya strategis dalam membangun karakter bangsa," tuturnya.

Deputi Adin juga menekankan bahwa peran keluarga dalam tumbuh kembang anak sangat signifikan. Mengutip  filsuf Tiongkok bahwa keluarga yang kuat akan membuat negara menjadi kuat.

"Saya berharap kehadiran para pengurus GPMB dapat terus memberikan kontribusi positif dalam memajukan literasi dan kegemaran membaca," harapnya.

 

Reporter: Wara Merdeka

Dokumentasi: Andri TK / Irfan F

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung