Peradaban Dunia dan Perkembangan Teknologi Pengaruhi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta - Ilmu perpustakaan dan informasi sangat dipengaruhi oleh loncatan peradaban dunia dan perkembangan teknologi.

Dewasa ini, peranan perpustakaan tidak lagi berpusat pada manajemen pengetahuan namun telah bertransformasi. Hal ini dikarenakan pengetahuan menjadi bagian esensial baik dari segi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara.

Demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Adin Bondar saat menjadi keynote speaker pada pembukaan Konferensi Internasional Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Selasa (24/10/2023).

“Peranan manusia kelak akan tereduksi dan digantikan oleh mesin-mesin canggih. Maka keberadaan seseorang akan semakin diperhitungkan melalui soft skill yang dimiliki seperti memecahkan masalah yang kompleks, berpikir kritis, dan kreatif,” ucapnya.

Transformasi perpustakaan yang dimaksud ialah adanya perubahan paradigma akan kehadiran sebuah kecakapan literasi bagi setiap individu. Hal ini mengakibatkan, tugas dan fungsi perpustakaan juga terus mengalami perkembangan.

“Perkembangan teknologi menuntut agar masyarakat untuk tidak lagi menguasai literasi lama seperti membaca, menulis, dan kemampuan matematika, namun beralih ke literasi baru yakni literasi inklusi sosial atau transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) karena mencakup literasi data, teknologi, dan manusia,” jelas Adin.

Konteks transformasi perpustakaan yang dikembangkan adalah menjadikan perpustakaan sebagai sebuah ruang terbuka bagi masyarakat untuk belajar secara kontekstual, berbagi pengalaman, meningkatkan keterampilan hidup.

Melalui konferensi yang diselenggarakan atas kolaborasi antara Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Ilmu Perpustakaan dan Informasi (APTIPI) dan Departemen Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Adin berharap perguruan tinggi dan pemerintah provinsi, kabupaten/kota dapat mereplikasi TPBIS.

“Dengan demikian, perpustakaan di perguruan tinggi juga bisa bertransformasi, tidak hanya mensupport kurikulum yang ada, namun juga melakukan praktik-praktik baik melalui pendekatan ilmu pengetahuan yang ada di perpustakaan perguruan tinggi itu sendiri,” pungkasnya.

Ketua APTIPI, Taufik Asmiyanto menambahkan bahwa dalam memahami dan mengolah informasi dengan benar membutuhkan kemampuan untuk melihat dari berbagai sudut pandang dan memahami konteks setiap informasi.

Adapun tema yang diangkat pada konferensi ini disampaikan Taufik memfokuskan pada pentingnya keselarasan antara dunia akademis dan dunia praktis dalam meningkatkan kompetensi di bidang ilmu perpustakaan dan informasi.

“Seperti kita ketahui perpustakaan dan informasi memegang peranan krusial sebagai pemberi akses kepada pengetahuan dan informasi bagi masyarakat luas. Membangun keselarasan antara pendidikan, pembelajaran, dan pengalaman adalah kunci dalam mempersiapkan para profesional perpustakaan dan informasi untuk menghadapi tantangan yang makin beragam dan kompeks,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Makassar, Andi Muhammad Yasir mengatakan rendahnya kemampuan berliterasi masyarakat akan berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota Makassar adalah berkomitmen untuk membentuk dan menguatkan kelembagaan perpustakaan. Seiring dengan perkembangan perpustakaan, berbagai upaya telah dilakukan sehingga berdampak pada peningkatan kegemaran membaca masyarakat di Kota Makassar,” katanya.

Lebih lanjut, Wakil Rektor I Bidang Akademik Pengembangan Lembaga UIN Alauddin Makassar, Kamaluddin Abunawas memberitahukan bahwa beberapa tahun terakhir ilmu perpustakaan menjadi salah satu program studi yang memiliki banyak peminat. Dia berharap dengan diadakan konferensi ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh peserta yang hadir.  

“Karena tidak ada nilai dan manfaat dari sebuah konferensi apabila ilmu yang didapat tidak diaplikasikan dalam dunia nyata khususnya dunia perguruan tinggi,” tegasnya.

Reporter: Basma Sartika

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN