Perpusnas Gelar Sosialisasi Kegiatan Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Terbaik Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2025

Perpusnas Gelar Sosialisasi Kegiatan Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Terbaik Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2025

Perpusnas Gelar Sosialisasi Kegiatan Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Terbaik Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2025

Salemba, Jakarta– Upaya penguatan budaya baca dan peningkatan kecakapan literasi harus dilakukan secara kolaboratif, kerjasama dan integratif dengan konsep pemberdayaan masyarakat.

 

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar dalam Sosialisasi Kegiatan Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Terbaik 2025 yang diselenggarakan secara daring dan dihadiri oleh para Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dari berbagai daerah, Jumat (21/3/2025).

 

“Beberapa konsep yang akan kita kembangkan di tahun 2025 adalah yang pertama program yang disebut Relawan Literasi Masyarakat sebagai pendamping literasi dan untuk mengembangkan ekosistem di masyarakat. Dan yang kedua, adanya kerjasama Perpusnas dengan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi melalui KKN Tematik Literasi,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, Deputi Adin menjelaskan beberapa upaya penguatan budaya baca dan kecakapan literasi seperti misalnya yang pertama, penguatan pemanfaatan perpustakaan dan pembudayaan minat baca yang dikemas dalam konsep Gerakan Indonesia Membaca.

 

“Tahun yang lalu, ada 150.000 yang terlibat dalam membaca nyaring, resensi buku, Sepekan Satu Buku. Ini sebagai upaya bahwa segala ruang-ruang baca ataupun perpustakaan desa, kelurahan, mobil perpustakaan keliling bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dimana ada satu kegiatan aktivitas termasuk keterlibatan orang tua, guru dan para pengelola perpustakaan,” urainya.

 

Yang kedua, adalah peningkatan kapasitas tenaga perpustakaan dan relawan melalui bimbingan teknis tenaga pengelola perpustakaan sekolah, pembekalan pelatih ahli serta fasilitator daerah dan yang ketiga, penguatan ekosistem literasi baik di tingkat daerah dan nasional secara berkelanjutan.

 

“Ini kita kemas dalam kolaborasi dan koordinasi terhadap seluruh Kementerian/ Lembaga. Seperti misalnya MoU dengan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan juga Kementerian Komunikasi dan Informasi. Hal-hal seperti ini yang perlu kita dorong dan kuatkan,” tuturnya.

 

Selain itu, dalam kesempatan ini Deputi Adin menjelaskan pentingnya apresiasi melalui pemberian penghargaan sehingga dapat memberikan motivasi bagi perpustakaan dan taman bacaan dalam membangun penguatan budaya baca dan kecakapan literasi di masyarakat.

 

“Kiranya melalui kegiatan hari ini, dapat menginspirasi dan memotivasi kita bersama  dalam membangun masyarakat berpengetahuan melalui penguatan budaya baca dan kecakapan literasi sehingga bisa membentuk masyarakat yang lebih kreatif, inovatif, produktif dan tercipta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum Dan Khusus Perpusnas Nani Suryani dalam sambutannya menjelaskan sasaran kegiatan apresiasi ini adalah Perpustakaan Desa/Kelurahan yang sudah berdiri selama minimal tiga tahun dan Perpustakaan Masyarakat (Komunitas, TBM, Pustaka Bergerak dan nama lainnya), yang sudah berdiri selama minimal tiga tahun.

 

Lebih lanjut, Nani Suryani menjelaskan tujuan kegiatan Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Tahun 2025 antara lain yang pertama, mengapresiasi daerah dalam mewujudkan perpustakaan masyarakat yang mampu memberikan pelayanan prima (kepuasan pemustaka). Kedua, memotivasi peningkatan kinerja perpustakaan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat.

 

“Yang ketiga, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat belajar mandiri masyarakat dalam meningkatkan keterampilan (life skill), wawasan dan inovasi. Dan yang terakhir menyeleksi Perpustakaan Desa/Kelurahan dan Perpustakaan Masyarakat terbaik sehingga dapat menjadi contoh/panutan (role model) perpustakaan lainnya,” urainya.

 

Dalam kesempatan ini, Koordinator Perpustakaan Umum Perpusnas Erviana Dwinugrahaningtyas memaparkan beberapa materi seperti misalnya sasaran kegiatan, mekanisme pelaksanaan kegiatan, besaran hadiah yang akan diterima oleh para pemenang lomba kategori Desa/Kelurahan di tingkat nasional dan sebagainya kepada para peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini.

 

Reportase/Dokumentasi: Anastasia Lily

Galeri