Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Naskah-naskah kuno ibarat pelita peradaban. Kandungan informasi di tiap naskah selalu sarat dengan pesan positif. Koleksi naskah kuno nusantara ditulis dalam berbagai aksara dan bahasa. Perpustakaan Nasional hingga tahun 2017 memiliki 11.133 naskah.  Namun, tidak banyak yang bisa membaca setiap kandungan yang tersirat maupun yang tersurat.
Agar masyarakat mudah mengakses dan tahu manfaat besar dari naskah-naskah kuno nusantara, Perpusnas meluncurkan situs web khusus ‘Khastara’ di Ruang Teater Soekarman Layanan Perpustakaan, Kamis, (3/1). Khastara artinya Khasanah Naskah Nusantara. Situs web ini merupakan hasil kerjasama antara Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi sebagai penyedia sistem dan web serta Pusat Preservasi sebagai penyedia isi (konten).
“Salah satu peran dari perpustakaan adalah sebagai jembatan ilmu pengetahuan di masa lampau dan situs web Khastara memuat seluruh koleksi digital hasil alih media dari koleksi tercetak pustaka nusantara yang dimiliki Perpustakaan Nasional. Situs ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia demi kepentingan intelektual,†kata Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando pada saat peluncuran.
Situs web ini, tambah Kepala Perpusnas, memudahkan pemustaka dalam mengakses koleksi pustaka nusantara yang sudah didigitalkan dalam bentuk dan format yang menarik sehingga kondisi koleksi tercetak yang sudah rapuh tetap terjaga.
Penyajian koleksi pustaka nusantara akan dibuat dalam bentuk website yang intuitif namun sederhana, sesuai dengan perkembangan teknologi terkini dengan konsep Web Responsif. Sehingga situs web Khastara dapat dibuka dengan gadget, seperti tablet dan smart phone.
Situs web Khastara memuat koleski sebanyak 8324 judul, diantaranya koleksi manuskrip (naskah kuno) 837 Judul, koleksi monograf langka yang diterjemahkan (buku langka) sebanyak 144 judul, koleksi kartografi (peta) sebanyak 1.548 judul, koleksi bahan grafis (foto, gambar, lukisan) sebanyak 5.716 judul, dan koleksi serial langka (majalah dan surat kabar langka) sebanyak 79 judul.
“Harapan kami, peningkatan layanan informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dipersembahkan Perpustakaan Nasional menambah khasanah dan keragaman informasi yang ada serta berguna bagi masyarakat Indonesia,†ungkap Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Ofy Sofiana.
Â
Reportase : Hartoyo Darmawan
Â