Jakarta, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) berhasil meraih peringkat 7 dari 78 instansi yang ikut dalam pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI).
Hasil ini diumumkan oleh Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI yang diadakan pada Jumat, (9/6/2023).
Kepala Perpusnas mengatakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) telah melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan SDI di tingkat pusat dan daerah.
Dalam evaluasi tersebut, Perpusnas berhasil memperoleh nilai sebesar 68,8 persen dengan predikat terpadu dan terukur.
"Perolehan nilai ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan nilai Perpusnas tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 27,83 persen," katanya.
Dikatakan, hasil penilaian dari Bappenas yang menempatkan Perpusnas di peringkat 7 dengan penilaian meliputi delapan komponen, antara lain kelembagaan, regulasi, penganggaran, dan pemanfaatan data.
Dalam upaya percepatan implementasi kebijakan Satu Data Indonesia, Perpusnas telah melaksanakan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Mandiri pada bulan Desember 2022. Kegiatan tersebut melibatkan penyertaan bukti dukung terkait perkembangan penyelenggaraan SDI.
Hasil pemantauan dan evaluasi ini juga menghasilkan sejumlah rekomendasi terkait penyelenggaraan Satu Data Indonesia.
Salah satu rekomendasi yang diungkapkan diantaranya, aspek kelembagaan dapat mengajukan permohonan pendampingan kepada Sekretariat Satu Data tingkat pusat dalam pelaksanaan Forum SDI di lingkup internal. Aspek teknologi dan informasi, walidata diharapkan dapat segera menerapkan Manajemen Hak Akses Data.
Dengan meraih peringkat 7 dalam pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Satu Data Indonesia, Perpusnas menunjukkan komitmen dan kemajuan yang signifikan dalam memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan.
Perolehan ini akan menjadi motivasi bagi Perpusnas untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Satu Data Indonesia kedepannya.
Reporter: Wara Merdeka
