Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Negara yang sejahtera dan kuat akan diperhitungkan dalam percaturan global. Melalui paradigma baru perpustakaan yakni transfer of knowledge diharap mampu mendampingi masyarakat untuk berinovasi guna meraih kesejahteraan hidup.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi kala menerima kunjungan kerja dari Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, Bupati Poso, Verna Gladies Merry Inkiriwang, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bima, A. Salam Gani di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Kamis (14/4/2022).
“Ini adalah sebuah kehormatan untuk kita saling berjabat tangan dalam menggerakan SDM untuk mampu membuat inovasi dan menciptakan barang,†ucap Syarif Bando.
Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah seharusnya mampu menghasilkan berbagai macam hasil olahan dari satu jenis bahan baku. Namun, keterbatasan pengetahuan menjadi penghalang bagi masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi. Sehingga upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat harus semakin gencar digalakkan.
“Kenapa kita harus kembali ke perpustakaan? Karena hanya dengan membaca kita bisa mengetahui ilmu pengetahuan yang terus berkembang mengikuti zaman,†lanjut Kepala Perpusnas.
Sependapat dengan Kepala Perpusnas, Bupati Bone Bolango menyatakan bahwa di era digital ini perpustakaan harus berubah mengikuti perkembangan zaman dan tidak lagi hanya sekadar menjadi tempat membaca serta memajang buku.
Dia berkisah Bone Bolango sedang mengembangkan sebuah business center yang merupakan tempat berkumpulnya para generasi muda pelaku UMKM. Di business center ini kelak ada working space tempat berlangsungnya jual beli berbasis digital dari para generasi Z. Menurutnya akan lebih baik apabila ada gedung perpustakaan yang ditempatkan di sekitar.
“Perpustakaan nantinya bisa menjadi sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan semua jenis aktivitas untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, dari membaca, menghasilkan produk yang bernilai jual hingga pemasarannya,†ungkap Hamim.
Senada, Kabupaten Poso yang berada di lokasi strategis karena dilewati oleh jalur trans Sulawesi, Bupati Verna berharap para pendatang yang masuk ke daerahnya tidak hanya menggali kekayaan kuliner yang ada, namun juga koleksi buku yang kelak dapat diakses di gedung perpustakaan.
Lebih lanjut Bupati Verna menerangkan bahwa Kabupaten Poso kaya akan SDA seperti kopi, kakao, kelapa, dan pisang, namun sumber bahan baku tersebut belum dapat diolah secara maksimal oleh masyarakat Poso karena keterbatasan pengetahuan. Sehingga diharapkan kehadiran gedung perpustakaan kelak dapat membuka pikiran masyarakat untuk semakin gemar membaca.
“Kami mendukung 100 persen kehadiran gedung perpustakaan di Kabupaten Poso. Karena kami percaya perpustakaan bisa mengembangkan dan membawa perubahan untuk SDM Poso,†tegas Verna.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bima mengatakan bahwa usai diresmikan pada Rabu (23/3/2022), gedung perpustakaan megah di Kabupaten Bima selalu ramai pengunjung. Akan tetapi, kehadiran gedung perpustakaan itu belum didukung dengan fasilitas yang memadai.
“Dibangun dekat dengan tempat wisata, gedung perpustakaaan Kabupaten Bima selalu ramai pengunjung. Namun demikian kami masih memerlukan bahan bacaan dan sarana prasarana pendukung agar lebih optimal dalam memberikan pelayanan,†jelas Salam.
Menanggapi yang telah disampaikan, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan mengungkapkan sebagai wujud nyata dalam menyediakan fasilitas layanan dasar untuk masyarakat, Perpusnas menyalurkan bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam 6 menu.
Adapun 6 menu yang dapat diajukan diantaranya pembangunan gedung, perluasan gedung, renovasi gedung, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), perabot serta koleksi. Dalam hal pembangunan gedung perpustakaan, ada beberapa persyaratan yang perlu mendapatkan perhatian lebih dibandingkan pengajuan untuk menu DAK lainnya.
“Daerah yang mengajukan wajib menyediakan tanah dengan luas minimal 5000 m2 dan langsung atas nama daerah yang bersangkutan. Selain itu juga dibutuhkan Detail Engineering Design (DED) yang dilengkapi dengan layout gambar gedung, Rencana Anggaran Belanja (RAB), dan Bill of Quantity (BQ). Proses pengajuan DAK ini dapat dilakukan melalui aplikasi Krisna,†pungkas Deni.
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan mobil perpustakaan keliling secara simbolis oleh Kepala Perpusnas kepada Bupati Bone Bolango dan Bupati Poso.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Robby Rodhian