Pusdatin Perpusnas Fokus Bangun Sistem Informasi dan Infrastruktur Digital

Pusdatin Perpusnas Fokus Bangun Sistem Informasi dan Infrastruktur Digital

Pusdatin Perpusnas Fokus Bangun Sistem Informasi dan Infrastruktur Digital

Salemba, Jakarta– Indonesia Emas 2045 akan dicapai melalui transformasi sosial yang salah satu pilarnya adalah transformasi tata kelola, termasuk transformasi digital pemerintahan.

 

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Wiratna Tritawirasta dalam sambutannya pada apel pagi yang dilaksanakan secara daring, Senin (14/04/2025).

 

Transformasi digital tersebut, lanjutnya, sudah mulai diwujudkan melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang menjadi salah satu indikator dalam peningkatan nilai reformasi birokrasi di lingkungan Perpusnas.

 

“Nilai indeks SPBE Perpusnas saat ini telah mencapai nilai yang menggembirakan yaitu 4,12 dari total indeks bernilai 5 namun terdapat tantangan besar bagi Perpustakaan Nasional yaitu mempertahankan nilai yang ada sembari memperkuat sistem internal berdasarkan kerangka fishbone yang telah kita sepakati,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Wiratna menjelaskan beberapa hal yang perlu didorong bersama antara lain memperkuat sistem informasi di masing-masing unit kerja sehingga menjadi sistem yang rigid, fleksibel dan terintegrasi, memperkuat infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta pembinaan sistem informasi perpustakaan dan mitra jejaring perpustakaan di seluruh Indonesia sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

 

Oleh karena itu, dia menjelaskan beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Perpusnas. Yang pertama adalah menyiapkan dan mengembangkan Integrated Library System Lite (INLISLite) sebagai aplikasi umum perpustakaan di Indonesia.

“Sebagai informasi, INLISLite adalah aplikasi resmi Perpusnas sesuai dengan Keputusan Kepala Perpusnas No. 19 Tahun 2016 dan Surat Edaran No. 602/I/HMP.02.00/I.2017. Saat ini, telah digunakan oleh lebih dari 2.063 perpustakaan di seluruh Indonesia. Aplikasi INLISLite yang sudah kita kembangkan dalam bentuk aplikasi INLISLite versi 4.0,” urainya.

Kedua, lanjutnya, berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) antara Perpusnas Nomor 04/III/NK/PTST/2025 dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi  Nomor 007/PKS/III/ 2025 tanggal 12 Maret 2025, Perpusnas ditetapkan sebagai leading sector akses jurnal nasional di Indonesia yang akan dikenal sebagai SATU.

“Dalam rapat pada tanggal 11 April 2025, Pusdatin mengusulkan integrasi melalui jaringan IDREN (Indonesia Research and Education Network) untuk mengoptimalkan akses tanpa membebani jaringan internal Perpusnas, melalui distribusi trafik lewat Indonesia Internet Exchange (IIX),” jelasnya.

Ketiga, Pusdatin akan memprioritaskan pengembangan dan pembangunan sistem informasi internal perpusnas pada tahun 2025 ini.

“Sistem informasi tersebut mencakup pengembangan sistem manajemen koleksi, pengembangan dan pembangunan aplikasi pendataan perpustakaan serta pengembangan aplikasi tata kelola,” tuturnya.

Selain itu, dalam kesempatan ini Wiratna menyampaikan pencapaian luar biasa yang diraih oleh Perpusnas dimana dua naskah nusantara yaitu Sang Hyang Siksa Kandang Karesian (SSKK) sebagai nominasi tunggal, dan naskah karya Hamzah Fansuri sebagai nominasi bersama dengan Perpustakaan Negara Malaysia, berhasil masuk ke dalam daftar Memory of the World  (MoW).

“Naskah tersebut dapat Bapak dan Ibu lihat dalam bentuk digital melalui laman Khasanah Pustaka Nusantara (Khastara) yaitu portal satu pintu naskah kuno dan warisan dokumen nusantara yang saat ini telah bertransformasi dalam bentuk wajah yang baru,” pungkasnya.

 

Reporter: Anastasia Lily

 

Dokumentasi: Wara Merdeka

 

Galeri