Blitar, Jawa Timur--Pustakawan-pustakawan di Perpustakaan Bung Karno mempunyai peran dan andil yang besar dalam menginformasikan kebenaran tentang Bung Karno berdasarkan kajian referensi yang ada kepada masyarakat, khususnya kepada generasi milenial, karena anak-anak muda sekarang banyak yang tidak memahami sejarah secara utuh, termasuk mengenal sosok pendiri negara ini, sosok proklamator Republik Indonesia," ujar Gubernur Lemhanas Andy Widjajanto ketika mengunjungi memorabilia Perpustakaan Bung Karno Blitar, Jumat (13/5), didampingi Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki, Sekjen PDIP Hasto Kristianto, dan para pejabat teras Lemhanas RI. Kunjungan Gubernur Lemhanas dan rombongan itu dalam rangkaian Ziarah ke Makam Bung Karno, yang biasanya dilakukan setiap tahun pada menjelang 20 Mei. Hal ini sudah menjadi tradisi di Lemhanas karena pada 20 Mei 1965 bertepatan dengan ditetapkannya Lemhanas sebagai lembaga negara berdasarkan Pidato Bung Karno pada 20 Mei 1965 saat di itu dirancang sebagai sekolah geopolitik.
Dalam rangka 57 tahun Lemhanas, Gubernur Lemhanas dan jajaran pimpinannya berziarah ke makam Bung Karno untuk meneguhkan tekad, komitmen, dalam meneruskan apa yang dulu menjadi arahan Bung Karno. Sejak saat itu, Lemhanas, ujar Andy, mengemban tugas memberikan pendidikan kepemimpinan tingkat nasional, membuat kajian strategis ketahanan nasional dan meneguhkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme Indonesia.
Gubernur Lemhanas Andy Widjajanto dan Menteri Teten Masduki tertarik dengan berbagai koleksi yang tersimpan di ruang Koleksi Khusus Perpustakaan Bung Karno, banyak referensi yang perlu diungkapkan ke masyarakat agar sejarah ini tetap mendapat tempat di hati generasi muda. Hal ini juga merupakan masalah ketahanan nasional, ujarnya. Menurutnya, justru masalah ketahanan nasional ini yang lebih tantangannya di era digital seperti sekarang ini. Andy Widjajanto mengatakan, saat ini sedang terjadi transformasi faktor penentu ketahanan nasional yang sebelumnya adalah kekuatan ekonomi dan militer kini bergeser ke kekuatan digital dan konektivitas. "Makanya kami di Lemhanas mengambil tema HUT ke-57 ini adalah Transformasi Ketahanan Nasional di Era Geopolitik 5.0," ungkapnya. Kita tahu, di era digital ini, penguasaan suatu negara pada teknologi digital, artifisial intelijen dan infrastuktur konektivitas menjadi lebih menentukan kekuataan ketahanan nasional suatu negara dibandingkan dengan militer dan ekonomi. Karenanya, ujar Gubernur Lemhanas, penting bagi generasi muda Indonesia, generasi milenial dan generasi Z untuk menguasai teknologi digital dan segala hal yang terkait dengannya.
Baik Gubernur Lemhanas maupun Menteri Teten Masduki berharap dengan teknologi digital yang sekarang ini sedang berkembang pesat untuk dimanfaatkan di Perpustakaan Bung Karno sehingga manfaatnya yang nyata bisa dirasakan oleh masyarakat, oleh pemustaka Perpustakaan Bung Karno ini. Berikan semudah mungkin akses layanannya dengan e-book, selain itu sebagai pusat penelitian kebungkarnoan juga diberikan kemudahan dalam layanannya. "Saya berharap Perpustakaan Bung Karno tetap dalam koridor pemikiran dan nasionalisme Bung Karno yang banyak pemikirannya ini dituangkan berbagai referensi, koleksi buku-bukunya, dan sumber informasi lainnya yang bisa tersalurkan informasinya ke masyarakat," ujar Teten Masduki. Dan tentu perlu strategi dalam merancang kegiatan-kegiatan yang bernuansa pemikiran Bung Karno, karena anak muda zaman now beda sekali gaya dan keinginannya dalam menyikapi hal ikhwal yang bernilai sejarah, ungkapnya lagi.
Selesai berkunjung ke Perpustakaan Bung Karno rombongan Gubernur Lemhanas dan Menteri Teten Masduki melanjutkan dengan berziarah ke makam Bung Karno didampingi Walikota Blitar Santoso.*
Â
Reporter: Agus Sutoyo
Fotografer: Juwito
Â
Â