Jakarta – Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Joko Santoso mengumumkan sejumlah pencapaian lembaga yang disampaikan dalam apel pagi yang digelar, Jumat (6/1/2025).
Beberapa capaian menonjol yang berhasil diraih antara lain adalah peningkatan signifikan dalam beberapa indikator kinerja. Salah satu yang paling membanggakan adalah Indeks Perencanaan Pembangunan yang mencatatkan nilai 98,10 pada tahun 2024, mengalami peningkatan dari 96,85 pada tahun sebelumnya. Begitu juga dengan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), yang berhasil meraih nilai 4,12, kategori sangat baik, dibandingkan dengan nilai 3,56 pada 2023.
Selain itu, Perpusnas juga mencatatkan angka integrasi hukum yang sangat tinggi, dengan nilai 99,04, sebuah lonjakan signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan nilai 96,25. Tidak ketinggalan, digitalisasi arsip yang menjadi fokus penting, tercatat dengan nilai 87,72 yang berada dalam kategori memuaskan, meningkat dari 85,72 pada 2023.
Joko Santoso juga mengulas seputar program Perpusnas yang masuk kedalam program prioritas lima tahun kedepan. “Lima tahun ke depan program prioritas kita adalah penguatan budaya literasi untuk kreativitas dan inovasi ini diturunkan ke dalam dua kegiatan pembangunan. Pertama adalah peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan, dan yang kedua adalah peningkatan budaya kegemaran pembaca,” terangnya.
Lebih lanjut Joko Santoso menyebut, kegiatan pembangunan peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan diturunkan ke dalam dua proyek prioritas yaitu peningkatan pelayanan literasi berkualitas dan merata, dan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Kemudian kegiatan pembangunan kedua yaitu peningkatan budaya kegemaran membaca diturunkan ke dalam dua proyek prioritas nasional yaitu pembiasan membaca dan penguatan komunitas dan literasi
Tahun 2024 juga menjadi tahun di mana kenaikan pada Indeks Pelayanan Publik Perpusnas, yang berhasil meraih nilai 4,28, dibandingkan dengan 4,22 pada tahun sebelumnya. Indeks Kepatuhan Standar Pelayanan Publik juga tercatat dengan nilai 90,09, memasuki zona hijau, serta menunjukkan kualitas yang semakin baik.
Dalam hal anggaran, Perpusnas berhasil memanfaatkan anggaran dengan efektif, mencapai 98,98% dari total alokasi yang tersedia. Ini mencerminkan kinerja yang optimal dalam pemanfaatan dana untuk kegiatan-kegiatan prioritas perpustakaan dan literasi.
Dalam rencana anggaran untuk 2025, Perpusnas mendapatkan alokasi sebesar 721,6 miliar rupiah, yang sebagian besar dialokasikan untuk program pendidikan, serta pengembangan perpustakaan dan literasi. Dengan anggaran tersebut, Perpusnas akan membangun dan merenovasi sejumlah perpustakaan di daerah-daerah, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat jaringan komunitas literasi di seluruh Indonesia.
Tahun 2025 juga diawali dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 205 Tahun 2024 yang mengatur tentang tunjangan kinerja bagi pegawai Perpusnas yang semula 70% menjadi 80% dan akan mulai diterapkan pada bulan Januari.
Perpusnas juga mengumumkan akan terus melakukan pengembangan di bidang perpustakaan, baik fisik maupun non-fisik, untuk memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat literasi dan budaya di Indonesia. Dengan berbagai pencapaian tersebut, Perpusnas berharap dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan sumber daya manusia di Indonesia melalui peningkatan kualitas literasi dan akses informasi yang lebih luas di seluruh pelosok negeri.
Reporter: Eka Purniawati