Jakarta– Bulan ke-9 dalam kalender nasional memiliki dua momen penting, yakni bulan gemar membaca dan tanggal 14 September diperingati sebagai hari kunjung perpustakaan.

Hal tersebut disampaikan Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Ahmad Masykuri pada apel pagi, Senin (2/9). Ia membahas laporan akhir kajian tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia tahun 2023 dengan rata-rata sebesar 66,77 yakni dalam kategori sedang.

Sebanyak lima komponen dijabarkan dalam kajian tersebut, antara lain: (1) komponen A, rata-rata frekuensi membaca dengan skor 69,96 atau sebanyak 5 kali per minggu; (2) komponen B, rata-rata durasi membaca dengan skor 56,88 atau selama 1 jam 47 menit per hari; (3) komponen C, rata-rata jumlah bahan bacaan yang dibaca dengan skor 73,14 atau sebanyak 5-6 bahan bacaan per 3 bulan; (4) komponen D, rata-rata presensi akses bahan bacaan dengan skor 74,36 atau sebanyak 5-6 bahan bacaan per 3 bulan; dan (5) komponen E, rata-rata durasi akses internet untuk mengakses bahan bacaan dengan skor 61,16 atau 1 jam 57 menit per hari.

“Dengan adanya bulan membaca ini, sudah sepatutnya apabila kita sambut dengan gegap gempita dengan berbagai kegiatan yang dapat mempromosikan, mengedukasi, dan mengajak masyarakat untuk gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan,” imbuhnya.

Membaca merupakan akses primer menuju pengetahuan, untuk meningkatkan kegemaran membaca tersebut perlu dibangun ekosistem kegemaran membaca agar menjadi budaya baca.

Ahmad menjelaskan pembentukan ekosistem kegemaran membaca dapat terwujud dengan delapan usaha bersama, yaitu: (1) penambahan akses bahan bacaan; (2) perluasan industri penerbitan buku; (3) penanganan kecanduan gawai; (4) peningkatan kurikulum pendidikan; (5) pemberdayaan pendidikan di keluarga; (6) keikutsertaan pustakawan dan pegiat literasi; (7) peran perpustakaan dan lembaga pemerintah; dan (8) keterlibatan komunitas membaca.

Reporter: Prakas Agrestian