Jakarta - SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi adalah manusia yang cerdas, adaptif, kreatif, inovatif, terampil, dan bermanfaat bagi pembangunan karakter bangsa. Perpustakaan dalam pembangunan nasional berkontribusi besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan (Knowledgeable Society). Oleh karena itu, budaya literasi harus semakin dikembangkan dan ditumbuhkan kepada seluruh masyarakat baik yang di kota maupun di desa melalui peran perpustakaan.
Sejak tahun 2007, Perpustakaan Nasional menggulirkan dana dekonsentrasi yang salah satu peruntukannya adalah â€œProgram Pengembangan Perpustakaan Umum Desa/kelurahanâ€ di wilayah Indonesia. Guna menjamin berfungsinya program tersebut secara efektif dan berdaya guna, serta untuk memberikan motivasi dan apresiasi terhadap penyelenggaraan dan pengembangan pengelolaan perpustakaan desa/kelurahan. Perpustakaan Nasional setiap tahun mengadakan â€œLomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasionalâ€. Lomba ini juga dimaksudkan untuk memacu kreatifitas para pengelola perpustakaan desa/kelurahan dalam meningkatkan mutu dan intensitas layanan perpustakaan bagi masyarakat pedesaan agar terwujudnya kesejajaran dalam memperoleh informasi.
â€œKegiatan lomba perpustakaan desa/kelurahan tingkat nasional yang diselenggarakan tahun ini akan berlangsung dari tanggal 21-30 September 2020 dan diikuti oleh 30 provinsi. Adapun provinsi yang tidak mengikuti perlombaan ini di antaranya provinsi Maluku, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat,â€ ungkap Plt. Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Upriyadi, selaku Ketua Panitia lomba saat memberikan laporan pada acara Webinar â€œLomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasionalâ€, Senin (21/9).
Perpustakaan dalam hal ini perpustakaan desa/kelurahan berperan sebagai pusat ilmu pengetahuan yang mampu mendorong inovasi dan kreatifitas masyarakat di pedesaan. Selain itu, sebagai pusat pemberdayaan masyakarakat, perpustakaan desa/kelurahan harus mampu mengembangkan potensi masyarakat berbasis literasi untuk memajukan dan melestarikan kebudayaan.
â€œPerpustakaan desa sangat berperan dalam memberikan sumber-sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Koleksi yang dimiliki pun harus benar-benar mendukung terciptanya kemakmuran bagi masyarakatnya,â€ jelas Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi saat memberikan sambutan pada acara Webinar â€œLomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasionalâ€.
Reporter: Basma Sartika

Perpusnas Kembali Gelar Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional

Jakarta &ndash; Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar apel pagi rutin pada hari Senin, tanggal 12 Juni 2023 melalui kanal zoom. Apel pagi tersebut dipimpin oleh Teguh Purwanto&nbsp; Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional (Pusdiklat Perpusnas).
&nbsp;
Dalam apel pagi yang dihadiri oleh seluruh pegawai Perpusnas, Teguh Purwanto menyampaikan pentingnya pengembangan diri sebagai upaya untuk meningkatkan proses dimana &nbsp;seleuruh pegawai dapat meningkatkan keterampilan dan potensi diri.
&nbsp;
&ldquo;Meningkatkan keterampilan pribadi, seperti keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan keterampilan interpersonal, dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain menjadi lebih baik dalam mencapai kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan professional,&rdquo; menurutnya.
&nbsp;
Sumber daya pengembangan diri dapat dapat digali melalui buku, seminar, kursus, bahkan mentoring. Penting untuk memilih sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan dan minat, serta sesuai dengan kemampuan setiap pribadi pegawai.
&nbsp;
Dalam apel pagi Teguh Purwanto juga mengungkapkan, "Pengembangan diri bukan hanya tentang memperoleh keterampilan baru, tetapi juga tentang meningkatkan kemampuan kita untuk mengambil tindakan. Kita harus memiliki motivasi dan tekad yang kuat untuk terus belajar dan berkembang. Ini akan membantu kita untuk tetap fokus dan bertahan ketika menghadapi tantangan.&rdquo;&nbsp;
&nbsp;
Terakhir dari pengembangan diri adalah proses yang berkelanjutan untuk terus belajar dan berkembang sepanjang hidup. agar dapat mencapai potensi diri guna mencapai kesuksesan dalam kehidupan.&nbsp;
&nbsp;
Selain pengembangan diri dan pengembangan Kinerja Pustakawan,&nbsp;Kepala Pusdiklat Perpusnas mengajak pustakawan untuk merubah mindset atau pola pikir dalam rangka mencapai target kinerja diri maupun target lembaga serta target nasional yang ditugaskan sesuai tupoksi masing-masing unit kerja.
at Perpusnas mengajak pustakawan untuk merubah mindset atau pola pikir dalam rangka mencapai target kinerja diri maupun target lembaga serta target nasional yang ditugaskan sesuai tupoksi masing-masing unit kerj
&ldquo;Mari kita semua melanjutkan usaha kita dengan penuh semangat dan determinasi, mengingat bahwa perubahan sejati dimulai dari diri sendiri. Dengan merubah pola pikir atau mindset kita, tidak ada batas apa yang bisa kita capai,&rdquo; pungkasnya.
&nbsp;
Reporter: Arie Zani Purnomo

Pengembangan Diri Pegawai untuk Mencapai Kesuksesan dalam Kehidupan

<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jakarta, Kemayoran- Kinerja perpustakaan sekolah akan tercermin dari kerjasama tim dari seluruh pihak di lingkungan sekolah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Perpustakaan SMAN 3 Jakarta Yudi Hermunanto.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menurutnya, kinerja perpustakaan bisa dilihat dari layanan perpustakaan yang bagus, prestasi yang diraih&nbsp; serta inovasi yang diberikan dalam pelayanan.
<span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Tidak hanya semata-mata dari kepala perpustakaan dan tim saja namun seluruh <span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">stakeholder<span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> mulai dari&nbsp; peserta didik, pendidik, orang tua siswa, alumni dan pengelola perpustakaan dan juga kepala sekolah. Kami tidak bisa bekerja sendiri untuk menciptakan perpustakaan yang baik, yang layak untuk para pemustaka,&rdquo; ungkapnya pada Rabu (15/5/20424).&nbsp;&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pencapaian Yudi Hermunanto sebagai Kepala Perpustakaan SMAN 3 Jakarta adalah berhasil meraih Perpustakaan Teladan pada 2023 dan Juara 1 kluster 2 untuk lomba perpustakaan sekolah/madrasah tingkat nasional.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sebagai narasumber pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan tahun 2024 yang membahas terkait isu standarisasi dan tenaga perpustakaan, Yudi Hermunanto menjelaskan sekolah negeri harus mempunyai kepala sekolah yang mendukung penuh pengembangan perpustakan sekolah terkait anggaran yang diberikan untuk pustakawan jalur pendidikan yang dapat diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Tapi tidak bisa banyak dari dana BOS karena itu kita perlu mengembangkan hubungan dengan orang tua, dengan alumni. Dari merekalah dana itu bisa kita dapatkan untuk mempekerjakan pustakawan yang profesional,&rdquo; tambahnya.&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, Yudi Hermunanto mengutarakan pentingnya kesadaran dan komitmen guru yang diangkat untuk menjadi kepala perpustakaan untuk menstandarkan diri sesuai peraturan yang berlaku dengan melaksanakan pelatihan sertifikasi.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Adapun peraturan-peraturan yang berlaku antara lain Undang-Undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) no 25 tahun 2008 standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, Kemenpan RB No 9 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional pustakawan serta Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) tentang Instrumen Akreditasi.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hal ini berdasarkan pengalaman pribadinya ketika menjadi kepala perpustakaan dan mengambil sertifikasi yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Yogyakarta.&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Kesadaran bahwa saya harus mempunyai ilmu kalau saya menjadi kepala perpustakaan. Kalau saya tidak punya ilmu, bagaimana saya menjalankannya,&rdquo; lanjutnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih lanjut, Yudi Hermunanto menjelaskan lomba perpustakaan sekolah yang diadakan oleh Perpusnas menjadi salah satu motivasi bagi para pendidik di sekolah negeri/madrasah untuk meningkatkan kinerja perpustakaan dan mengembangkan kompetensi pustakawan.

<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Beberapa kompetensi yang dimiliki oleh tenaga perpustakaan antara lain kompetensi dalam hal manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial dan pengembangan profesi,&rdquo;jelasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Reporter: Anastasi Lily Fotografer: Aji Anwar

 Kinerja Perpustakaan Sekolah Perlu Dukungan Penuh Seluruh Pihak

Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan â€“ Perpustakaan sebagai episentrum ilmu pengetahuan memiliki peran sangat penting bagi kemajuan masyarakat. Seiring berkembangnya masyarakat, maka kebutuhan perpustakaan tidak sekadar tempat untuk membaca.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Deni Kurniadi usai meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (4/8/2022).
"Perpustakaan harus meningkatkan perannya sebagai agent of change. Bertransformasi meningkatkan layanannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berbasis inklusi sosial," ujar Deni.
Dijelaskan, perpustakaan berbasis inklusi sosial dirancang untuk memiliki manfaat tinggi di masyarakat sehingga terjadi proses belajar yang mendorong kreativitas dan inovasi agar menjadi produktif bagi kesejahteraan.
Perpustakaan tidak lagi hanya berslogan mencerdaskan tetapi juga berperan dalam mensejahterakan masyarakat melalui berbagai koleksi yang ada di perpustakaan.
"Kita tidak bicara tentang peningkatan kesejahteraan dalam skala besar tetapi dengan peningkatan kesejahteraan tingkat keluarga diharapkan perpustakaan turut membantu dalam mengentaskan kemiskinan," jelasnya.
Deni mengatakan, peresmian gedung layanan perpustakaan di Kabupaten Tanah Bumbu merupakan langkah strategis dalam meningkatkan laju pertumbuhan budaya baca dan literasi.
Gedung berlantai tiga ini dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Tahun 2019 senilai Rp 10 miliar, diharapkan dapat menjadi kebanggaan masyarakat Tanah Bumbu serta pilihan rekreasi keluarga.
Kabupaten Tanah Bumbu juga mendapatkan DAK Tahun 2022 berupa bantuan pengadaan perabot layanan senilai Ro 475 juta.
"Semoga ini dapat memberikan nilai tambah bagi pengembangan layanan perpustakaan di Kabupaten Tanah Bumbu," harap Deni.
Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas bantuan pembangunan gedung layanan perpustakaan. Karena ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Tanah Bumbu.
Sebagai kabupaten baru, Tanah Bumbu terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satunya dengan pembangunan perpustakaan di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Ada upaya yang harus dilakukan khusus. Salah satu yang dianjurkan para tokoh bahwa rahasia dunia dan akhirat adalah ilmu. Ilmu kuncinya membaca. Hal ini menjadi sangat relevan dengan kehadiran perpustakaan untuk pengembangan Tanah Bumbu," ungkapnya.
Zairullah menjelaskan, Kabupaten Tanah Bumbu dengan luas wilayah 5.200 km2 memiliki potensi wilayah yang beragam. Diantaranya, tambang, perkebunan dan laut.
"Dalam upaya peningkatan kesejahteraan, perpustakaan Kabupaten Tanah Bumbu juga telah menginisiasi UMKM dalam mengolah mengembangkan produk hasil dari potensi yang ada," jelasnya.
Bupati pun mengajak seluruh dinas perpustakaan di kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan untuk menjadikan perpustakaan sebagai salah satu andalan dan unggulan.
"Jika masyarakat cerdas pasti maju daerahnya. Sudah kita lihat di negara-negara maju bahwa ada korelasi kecerdasan manusia terhadap peningkatan kemjuan pengembangan wilayah daerah," pungkasnya.
Â 
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Ahmad Kemal

Perpustakaan Harus Meningkatkan Perannya sebagai Agent of Change

Salemba, Jakarta&mdash;Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia diharapkan memiliki disaster recovery center atau pusat pemulihan bencana.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan Perpusnas, Made Ayu Wirayati pada kegiatan Apel Pagi, Senin (06/05/2024).
Alangkah pentingnya memiliki pusat pemulihan bencana bagi Perpustakaan Nasional terkait penyelamatan seluruh informasi hasil alih media koleksi langka dan koleksi bernilai.
Disaster recovery center atau pusat pemulihan bencana adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk memulihkan kembali data atau informasi serta fungsi penting sistem elektronik yang terganggu atau rusak akibat terjadinya bencana yang disebabkan oleh alam atau manusia.
"Sebetulnya mengapa sebuah perpustakaan menjadi salah satu yang berdampak ketika terjadi bencana atau perang karena menurut sejarah penghancuran buku ada banyak hal yang menyebabkannya, seperti serangga mau pun kelembaban, masalah politis, serta kebencian etnis dan religius," ucapnya.
Melalui buku yang ditulis oleh Fernando B&aacute;ez seorang penulis sekaligus kepala Perpustakaan Nasional Venezuela dengan judul 'Penghancuran Buku: Dari Masa ke Masa', ditemukan bahwa sejarah penghancuran buku sama tuanya dengan buku itu sendiri yang sudah terjadi&nbsp; sekitar 4000 tahun sebelum Masehi.
Lebih lanjut, Made menambahkan bahwa di Indonesia penghancuran buku telah ada semenjak masa kolonial, bahkan hingga kini masih ditemukan kebencian terhadap buku yang seringkali diekspresikan dalam beragam bentuk mulai dari pelarangan dan sensor hingga diekspresikan dengan cara membakar buku, menghancurkan perpustakaan, bahkan lembaga pengarang dan karyanya.
Perpustakaan Alexandria yang berada di Mesir Selatan&nbsp; menjadi perpustakaan yang penuh dengan tragedi penghancuran akibat bencana perang. Hal itu mengakibatkan hancurnya 40.000 buku pada tahun 1389 Masehi yang memberikan dampak hilangnya benang merah properti intelektual antara leluhur dan penerus bangsa.
Selain itu, Made juga menyampaikan guna mendukung pelestarian warisan dokumenter dan warisan budaya dapat dilakukan dengan mencegah risiko bencana dan perang yang bisa terjadi sehingga ke depan Perpustakaan Nasional lebih memastikan penyelamatan informasi melalui alih media dan membangun infrastruktur pusat pemulihan bencana.
"Disaster recovery center yang secara khusus ditujukan untuk menempatkan sistem aplikasi sehingga data-data cadangan bagi seluruh informasi hasil alih media koleksi baik majalah langka, naskah kuno, surat kabar langka, dan koleksi-koleksi berharga lainnya dapat terlindungi dan harus segera direalisasikan mengingat bencana bisa terjadi kapan saja tanpa kita ketahui," pungkasnya.
&nbsp;
Reporter: Prakas Agrestian

Perpustakaan Butuh Disaster Recovery Center

Jakarta - Upaya serius pemerintah dalam pemberantasan korupsi dituangkan dalam undang-undangÂ No. 19 Tahun 2019 Â dan dibentuknya komisi pemberantasan korupsi yang sifatnya sebagaiÂ trigger mechanism, atau dengan kata lain sebagai pendorong Â upaya pemberantasan korupsi yang telah dilaksanakan lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya guna lebih efektif dan efisien. Â Perpusnas sendiri dalam upayanya mendorong peningkatan Budaya Integritas tentang Pencegahan Korupsi mengadakan sosialisasi Budaya Integritas yang dilakukan secara daring pada hari Senin, 30 Mei 2022. Â Â Â Â Â Â Â Â Â 
Webinar dibuka dengan sambutan dari Ofy Sofiana selaku <a href="../organisasi.php?id=1808271120355sZU0JnEHb">Sekretaris Utama</a>Â dalam sambutannya beliau menyebutkan â€œPerpusnas perlu melakukan pendidikan kampanye pengawasan dan penegakan sistem pencegahan korupsi dan juga kita selalu intensif menyelenggarakan sosialisasi dan kampanye anti korupsi pada pengguna layanan. â€ terangnya
Selain hal tersebut beliau juga menegaskan pentingnya optimalisasi penggunaan teknologi dalam keterbukaan dan kemudahan akses informasi, pemangkasan birokrasi yang menghambat serta penguatan tata kelola kelembagaan dan perlunya mengelola benturan kepentingan untuk mengurangi intervensi pihak-pihak tertentu dalam pencegahan korupsi.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dyan Maulidha Nugraheny dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Dalam kesempatan kali ini, narasumber menyampaikan mengenai pengertian korupsi pengertian korupsi, dampak yang muncul dari korupsi, bagaimana cara menjaga integritas agar terhindar dari perilaku yang bersikap koruptif serta pengertian mengenai jenis-jenis gratifikasi dalam pemerintahan.
"Perpusnas sendiri sudah meraih angka 82.19 dalam survey peningkatan integritas yang bertujuan membantu institusi untuk memetakan risiko korupsi dan mengukur efektivitas upaya pencegahan korupsi yang telah dilakukan. Angka ini berada diatas nilai indeks integritas nasional 2021 yang berada pada angka 72.4.â€ ungkap Dyan.
Reportase: Fauzan Abdi

Tingkatkan Budaya Integritas, Perpusnas Adakan Sosialiasi Pencegahan Korupsi.

Medan Merdeka Selatan, Jakarta â€“ Melalui Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, dewasa ini fungsi perpustakaan tidak hanya mencerdaskan masyarakat melainkan juga menyejahterahkan.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Deni Kurniadi saat menerima audiensi dari Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Halmahera Tengah, Asrul Alting beserta rombongan di Ruang Rapat Pimpinan Lt. 2, Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Kamis (14/7/2022).
Dia menambahkan perpustakaan tidak hanya memberikan ruang sebagai co-working space namun juga marketplace. Karena kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup tidak hanya sekadar untuk memproduksi melainkan memasarkan produk hingga ke luar daerah.
â€œPerpustakaan menjadi wadah dalam memfasilitasi masyarakat mengembangkan praktik life skills melalui koleksi bahan bacaan. Selain itu, mengadakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,â€ terang Deni.
Menanggapi, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Halmahera Tengah menyampaikan maksud kedatangannya adalah untuk melakukan konsultasi terkait Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Karena baginya, kehadiran perpustakaan sangat berperan dalam kemajuan perekonomian masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah.
â€œKedatangan kami hari ini adalah untuk belajar guna lebih mengembangkan program-program yang ada di perpustakaan daerah,â€ ungkap Asrul.
Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2021 mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan untuk Pembangunan Gedung senilai 7 miliar rupiah. Hingga saat ini, progress pembangunan telah mencapai 30% dengan titik pembangunan berada di wilayah yang cukup strategis yakni bersebrangan dengan masjid raya dan pusat olahraga masyarakat.
Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Halmahera Tengah, Zarkasih Zainuddin menjelaskan bahwa kondisi ini yang kelak akan dimanfaatkan untuk mengarahkan masyarakat berkunjung ke perpustakaan.
â€œDengan lokasi yang strategis tersebut, nantinya orang yang telah selesai olahraga dan salat bisa diarahkan untuk ke perpustakaan,â€ jelasnya.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Deny IrawanÂ

Berita

Tak Hanya Mencerdaskan, Perpustakaan Juga Menyejahterakan Masyarakat