Medan Merdeka Selatan, Jakarta -Â Bagi perguruan tinggi, kehadiran perpustakaan merupakan hal yang mutlak. Kehadiran perpustakaan sangat dibutuhkan mahasiswa terutama untuk menelusur tugas-tugas akademik ataupun pengayaan keilmuan.Tanpa perpustakaan, akreditas perguruan tinggi tidak akan mencapai predikat baik.Â
Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, saat menerima kunjungan Rektor Universitas Nurtanio (Unnur), Tatan Kustana, pada Rabu, (8/7). Kunjungan tersbut merupakan tindak lanjut dari penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Universitas Nurtanio dengan Perpusnas, bertepatan dengan penyelenggaraan Rakornas Perpustakaan 2020 di Jakarta. Secara khusus, Rektor Unnur mengharapkan dukungan dari Perpusnas untuk pendaftaran keanggotaan mahasiswa, dan bantuan pengadaan koleksi.
"Anggaran universitas hampir 80 persen digunakan untuk kebutuhan perkuliahan penerbangan. Masih amat terbatas untuk alokasi perpustakaan," ungkap Tatan. Selain itu, Tatan mengharapkan kesediaan Perpusnas menerima kesempatan magang para mahasiwa untuk menimba ilmu di Perpusnas.
Menanggapi permohonan Rektor Unnur, Kepala Perpusnas menpersilakan Unnur melihat seluruh koleksi Perpusnas yang terdapat dalam OPAC (Online Public Access Catalogue), kemudian di list koleksi atau buku-buku apa saja yang dibutuhkan agar bisa diadakan oleh Perpusnas. Di samping itu, Perpusnas memilki miliaran artikel jurnal yang bisa diakses kapan pun. Sedangkan untuk keperluan magang, Kepala Perpusnas mempersilakan jika kondisi sudah bisa dilaksanakan.
"Dalam waktu dekat, Perpusnas akan segera mendata 3.000 mahasiswa Unnur menjadi bagian dari anggota Perpusnas, termasuk para tenaga pengajar (dosen). Kami juga kan memberikan perkuliahan umum tentang perpustakaan," tambah Syarif Bando.Â
Reportase : Hartoyo Darmawan
Fotografer : Rd. Radityo
Â