Cempaka Putih, Jakarta - Perpustakaan Nasional RI menjalin Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Universitas YARSI dalam kerja sama perpustakaan dan Tridharma Perguruan Tinggi. Penandatangan MoU antara Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dan Rektor Universitas YARSI Fasli Jalal diselenggarakan di Auditorium Al-Quddus Universitas Yarsi, Jakarta, pada Rabu (4/12/3019).
Pelaksanaan Tridharma Perguruan bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa, dosen pendidik, maupun civitas academika, tapi juga Perpustakaan Nasional. Sebagai tempat penyedia informasi, Perpustakaan Nasional memiliki andil dalam menunjang Tridharma Perguruan Tinggi.
Saat memberikan kuliah umum, Syarif Bando menyinggung tentang pentingnya literasi di kalangan pelajar maupun mahasiswa. Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045, karenanya esensi literasi sangat diperlukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
“Inovasi-inovasi lahir dengan membaca, perbedaan petani mangga yang membaca dengan yang tidak membaca terlihat dari hasil panennya. Jika dalam sekali panen petani tersebut memanen banyak mangga, maka itu adalah petani yang membaca dan menemukan rekayasa genetika tanaman mangga dari buku yang dibacanya,†jelas Syarif Bando.
Sementara itu saat memberikan sambutan Rektor Universitas YARSI Fasli Jalal menyatakan keinginannya bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI maupun perpustakaan daerah. “Kami sedang mencoba bagaimana dapat mendukung library maupun e-library di sekolah-sekolah di seluruh Jakarta agar dapat digunakan secara kondusif,†paparnya.
Dia juga berharap agar mahasiswanya dapat melakukan magang di perpustakaan daerah di seluruh Indonesia yang dapat mengembangkan kemampuan mahasiwanya.
Acara dihadiri oleh para dosen serta mahasiswa dari Program Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan Sistem Informasi Universitas YARSI. Acara ini diharapkan dapat menjalin kerja sama yang baik antara Perpustakaan Nasional RI dengan Universitas YARSI dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang mengerti akan pentingnya literasi.
Reporter: Vara Nur Isna/Fotografer: Eka Purniawati