Grand Launching Perpustakaan Telkom University : Perpustakaan Modern Berkonsep Green Futuristic

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Bandung, Jawa Barat—Mengusung konsep Green Futuristic, perpustakaan Telkom University menjadi role model bagaimana membangun perpustakaan yang modern di Indonesia. Di bangun di atas lahan seluas 3.200 meter persegi dan sanggup menampung kapasitas hingga 1.000 orang, Open Library ini memfasilitasi dirinya dengan ruang katalog, mini teater, ruang diskusi minimalis, ruang multimedia, ruang akses koleksi digital, area baca lesehan, refreshment area—mirip kafe—disediakan bagi pemustaka yang ingin rehat, dan tempat ibadah. Ke semua fasilitas tersebut terbuka untuk umum dan gratis.

Dukungan teknologi informasi digital menjadi ruh perpustakaan telkom dijalankan. “Perubahan teknologi yang kian deras, sehingga mau tidak mau peran teknologi informasi digital harus mengambil peran lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan pemustaka. Di harapkan dengan adanya digitalisasi bisa terwujud networking dengan berbagai lembaga perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar Rektor University Telkom Mochamad Ashari, saat peresmian perpustakaan barunya yang juga dihadiri Kepala Perpustakaan Nasional di Bandung, Rabu, (22/2).

Ada tiga parameter dalam menunjang eksistensi perpustakaan, yakni tempat, konten atau isi, dan jenis layanan, tambah Ashari. Sistem informasi perpustakaan Telkom University sudah terintegrasi sehingga memudahkan pengoperasian untuk mengolah dan mengelola berbagai koleksi ilmu pengetahuan didalamnya.

Open Library milik kampus Telkom ini memang benar-benar memanjakan pemustaka. Saat kami mengikuti tour library tampak terlihat muda-mudi santai menyimak buku bacaan. Ada yang terlihat sambil lesehan berlantai rumput sintetis. Ada juga yang duduk di kursi. Di bagian area yang lain, sekelompok mahasiswa asyik berdiskusi dalam suatu ruangan khusus. Sekelompok lain begitu santai menikmati sajian video di ruang mini teater. Uniknya, bantalan duduk anak tangga di perpustakaan ini rupanya bisa digeser mengikuti selera. Cocok bagi pengunjung perpustakaan yang ingin berselfie-ria.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas Muh. Syarif Bando turut mengapresiasi perpustakaan modern milik Telkom University ini. Ini seakan menandai suatu peradaban dunia yang memberikan kontribusi maksimal yang tidak hanya di lingkup civitas akademika Telkom saja tapi juga bagi masyarakat. “Di manapun, perpustakaan adalah sebagai salah satu sarana untuk mencerdaskan anak bangsa. Dan Telkom University menjadi contoh bagaimana membangun perpustakaan yang modern dengan berbagai keunggulan fasilitas mutakhir yang dimilikinya,” imbuh Syarif Bando.

Meski demikian, buku cetak tetap tidak tergantikan sampai kapanpun. Namun, dengan kecanggihan teknologi saat ini, semua bahan bacaan bisa dilihat lewat berbagai aplikasi di hand phone, seperti Perpusnas yang telah mengadopsi layanan bacaan (e-book) i-Pusnas melalui fitur HP dengan terlebih dahulu mendown-loadnya lewat aplikasi play store.

Masyarakat tanpa diberikan bahan bacaan yang berkualitas diibaratkan domba yang siap digembala. Kecerdasan masyarakat akan stagnan. Jauh dari kemerdekaan berpikir. Dampaknya, kreativitas manusia lambat laun akan mati, karena jauh dari keterampilan dan pengetahuan yang diperolehnya.

 

Reportase : Hartoyo Darmawan

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung