Keberadaan Humas adalah Keniscayaan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta - Tidak hanya penting diterapkan di perusahaan atau organisasi, keberadaan Hubungan Masyarakat (Humas) juga penting di instansi pemerintah. Aspek reformasi birokrasi yang menjadi salah satu ukuran untuk menilai kinerja instansi menjadikan Humas sebuah keniscayaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Sri Marganingsih, saat memberikan sambutan dalam acara Workshop Kehumasan bertema “Media Relations dan Penulisan Press Release” secara hybrid melalui Zoom Meeting dan Ruang Teater Perpusnas Salemba, Rabu (29/6/2022).

“Peningkatan reformasi birokrasi dipercaya dapat membantu meningkatkan kinerja instansi dan fungsi Humas sangat penting dalam hal ini,” ucap wanita yang akrab disapa Marga.

Humas Pemerintah, khususnya di Perpusnas diharap mampu mengamankan kebijakan dan program kerja Perpusnas sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam upaya menjembatani kepentingan Perpusnas dan menampung aspirasi serta keinginan masyarakat.

“Fungsi media relations yang baik dapat membantu kinerja instansi,” pesannya.

Menanggapi yang telah disampaikan, Koordinator Kerja Sama, Humas, dan Penerbitan Perpusnas, Edi Wiyono yang pada kesempatan tersebut bertindak sebagai Moderator menyampaikan bahwa sejatinya seluruh ASN berperan sebagai Humas Pemerintah. Dengan demikian, informasi tidak benar yang banyak beredar dapat diimbangi dengan informasi positif.

“Sebagai corong lembaga, tugas kita adalah mengimbangi informasi yang salah dengan yang positif, jadi di sini kita sama-sama bergerak mengembangkan fungsi humas,” jelas Edi.

Menurut Pemimpin Redaksi MNC Multimedia Nerwork, Gaib M. Sigit, fungsi Perpusnas berkesinambungan dengan fungsi media karena ada idealisme baik yang dibangun untuk publik. Selain itu, antara Perpusnas dan Media juga memiliki visi dan misi yang sama yakni memberikan manfaat kepada publik.

“Jadi kalo yang satu bermanfaat buat publik dan yang satunya lagi juga sama, ketemunya lebih gampang karena ada idealisme yang dibangun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gaib mengatakan media relations identik dengan human relations, mengapa? Karena terdiri dari kumpulan perasaan manusia. Sehingga, untuk membangun sebuah hubungan yang baik harus dilakukan secara berkelanjutan.

“Hubungan itu harus dijalin jadi ketika suatu waktu ada perlu akan lebih mudah,” ujar Gaib.

Pada kesempatan yang sama turut hadir Pemimpin Redaksi Jurnas.com, Rusman, yang menerangkan bahwa press release merupakan informasi yang ditulis oleh instansi maupun individu dengan tujuan tertentu untuk diketahui atau dibaca oleh publik.

“Untuk menulis press release kita bisa mencari isu atau tema yang ingin diangkat. 5W + 1H itu memang teori dasar penting tetapi bisa difleksibelkan, sehingga tidak kaku,” paparnya.

Rusman juga mengingatkan untuk memperhatikan salah ketik dalam pembuatan press release. Oleh karena itu, dia mengimbau untuk membaca kembali sebelum dikirim kepada media.

Kegiatan Workshop Kehumasan bertema “Media Relations dan Penulisan Press Release” ini ditutup dengan pembentukan Forum Humas Perpusnas.

Reporter: Basma Sartika

Fotografer: Alfiyan Tarih Alfatih

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung