Salemba, Jakarta –Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando meresmikan Gedung Perpustakaan Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (16/12) yang merupakan bantuan dana alokasi khusus (DAK) senilai 10 Milyar.
Syarif Bando mengatakan, pemberian dana alokasi khusus (DAK) ini merupakan komitmen perpustakaan dalam mendukung Undang-Undang Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014, karena di dalam PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah, perpustakaan menjadi urusan wajib mendasar yang harus ada kelembagaannya.
“Sebagai instansi yang baru dibentuk tidak mungkin anggaran di sana bisa naik, jika tidak ada DAK mustahil bisa bangkit. Perpustakaan Nasional tahun ini memiliki dana alokasi khusus senilai 550 milyar, yang salah satunya bisa digunakan untuk pembangunan gedung,†jelasnya.
Dikatakan, usulan DAK oleh Pemerintah Kabupaten Bombana merupakan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi, mencerminkan visi mengedepankan bagaimana kecerdasan dibangun di setiap kesempatan. “Siapapun kita, tugas kita hanya dua, yakni bagaimana berkontribusi mencerdaskan anak bangsa dan bagaimana mensejahterakan mereka untuk mengantarkan rakyat Indonesia yang adil dan Makmur,†tuturnya.
Menurutnya, saat ini paradigma perpustakaan yang sebelumnya hanya berkutat sebagai management collection, dan management knowledge harus diubah. “Di abad 20 dan 21, ketika berhadapan dengan Google dan Amazon, perpustakaan harus berubah paradigma tidak bisa tidak melakukan suatu perubahan mekanisme kerja, dan cara membangun SDM yaitu melalui transfer knowledge,†lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta pemerintah Kabupaten Bombana dan masyarakat untuk bisa menuliskan asal-usul Bombana, adat istiadat serta potensi sumber daya yang dimiliki.
“Semoga ini adalah langkah awal untuk mengantarkan masyarakat Bombana menjadi masyarakat yang cerdas dan sejahtera,†terangnya.
Sementara itu, Bupati Bombana, Tafdil mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Perpustakaan Nasional yang telah memberikan dana alokasi khusus untuk membangun gedung fasilitas layanan perpustakaan. Pihaknya sengaja menempatkan perpustakaan di area perkantoran, agar mudah dijangkau oleh masyarakat.
“Perpustakaan menjadi hal yang penting dalam meningkatkan literasi dan menumbuhkan minat baca. Perpustakaan Bombana yang cantik dan rupawan ini diharapkan masyarakat datang berbondong-bondong dan membaca koleksi yang ada disana,†ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan survey, orang Indonesia menghabiskan waktunya selama 9 jam memegang gadget. Lantas, bagaimana hal ini dapat diubah, dari 9 jam tersebut bisa digunakan untuk membaca buku. Untuk itu pihaknya juga menyediakan pojok baca yang berada di Mal pelayanan publik. “Saya berharap masyarakat yang membutuhkan layanan di mal publik, sambil menunggu itu bisa sambil membaca,†lanjutnya.
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Ahmad Kemal