Komitmen Pimpinan Kunci Sukses Wiyata Kinarya
Salemba, Jakarta– Komitmen pimpinan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) cerdas, berilmu pengetahuan dan dapat memetik hikmah dari ilmunya adalah faktor penting dalam menjalankan Wiyata Kinarya (corporate university) di lingkungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).
Selain komitmen pimpinan, dibutuhkan tiga elemen penting lainnya untuk mencapai keberhasilan dalam membangun Wiyata Kinarya yaitu fokus, proses yang berkelanjutan dan kemitraan dengan berbagai pihak.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, dalam kegiatan Penguatan Komitmen Pimpinan di Lingkungan Perpusnas dalam Rangka Penyelenggaraan Wiyata Kinarya di Lingkungan Perpusnas, Rabu (2/7/2025).
“Dukungan dari para pimpinan dan mitra seperti Lembaga Administrasi Negara (LAN), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kementerian atau Lembaga lainnya akan menjadi modal besar bagi kita semua. Dan saya bukan hanya menghimbau, saya perintahkan semua pimpinan betul-betul berkomitmen menjaga niat ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kepala Perpusnas memaparkan beberapa langkah yang harus dibuat dalam pengembangan konsep Wiyata Kinarya dimulai dari proses identifikasi secara mendalam seluruh layanan dan kepakaran yang ada di Perpusnas.
“Kemudian hasil tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa klaster dan dibuat penjenjangan untuk menyusun kurikulumnya. Selain itu, diperlukan tata kelola, ada penanggung jawab dalam pelaksanaan Wiyata Kinarya,” jelasnya.
Penanggung jawab tata kelola dalam pelaksanaan Wiyata Kinarya, lanjutnya, harus memiliki sifat yang agile dan adaptif terhadap berbagai perubahan yang terjadi seiring perkembangan Wiyata Kinarya.
“Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan tantangan baik di internal atau pun di eksternal pasti akan selalu jauh lebih cepat, seperti misalnya perkembangan kecerdasan artifisial. Oleh karena itu, kelenturan gerak dan langkah yang ada di Wiyata Kinarya menjadi sebuah keniscayaan,” tuturnya.
Kedepannya, Kepala Perpusnas berharap Wiyata Kinarya akan menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin mendalami ilmu perpustakaan.
“Kita ingin menjadi ahlinya, oleh karena itu Wiyata Kinarya kita bangun dengan proses identifikasi kepakaran secara mendalam hingga titik jenuh. Sehingga nanti ketika ada orang dari perguruan tinggi yang mau belajar tentang ilmu perpustakaan, mereka dapat datang ke Perpusnas,” ungkapnya.
Deputi Bidang Transformasi Pembelajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) LAN, Erna Irawati, dalam kesempatan ini memaparkan pelaksanaan Wiyata Kinarya bertujuan untuk memupuk budaya belajar guna menjawab tantangan zaman menuju Indonesia Maju baik dalam tantangan nasional maupun tantangan global.
“ASN wajib melakukan pengembangan kompetensi yang berintegrasi dengan pekerjaannya, dan 50% dari Wiyata Kinarya nantinya harus memiliki literasi digital,” jelasnya.
Senada, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan, Sally Salamah, menyampaikan Wiyata Kinarya adalah praktik baik organisasi pembelajar yang telah diterapkan secara global.
“Sebagai organisasi pembelajar, maka diperlukan kesinambungan komitmen antara manajemen puncak dengan kolaborasi unit yang dilakukan terus menerus untuk perbaikan dan penyempurnaan. Wiyata Kinarya mengintegrasikan tujuan strategis organisasi dengan proses pembelajaran di organisasi tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Widyaiswara Ahli Utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jarni, memaparkan praktik baik Wiyata Kinarya di lingkungan Kemendikdasmen.
“Semangat Wiyata Kinarya kami implementasikan antara lain lewat pembelajaran mandiri, pembelajaran sinkronus maupun klasikal, pelaksanaan implementasi pada proses coaching, mentoring dengan pimpinan/kolega yang nanti hasilnya sebagai prasyarat mendapatkan sertifikat,” urainya.
Dalam kegiatan ini dilakukan penandatangan piagam komitmen bersama oleh Kepala Perpusnas, Sekretaris Utama Joko Santoso, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar serta jajaran pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Perpusnas.
Reporter: Anastasia Lily & Frista Maria
Dokumentasi: Ahmad Kemal Nasution
Galeri



