Literasi Pancasila Membangun Masyarakat

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta - Bulan juni merupakan bulan yang istimewa karena diperingati sebagai bulan Bung Karno. Tiga hari penting yang berkaitan dengan bung Karno ada di bula juni, yaitu tanggal 1 Juni merupakan hari lahir Pancasila, 6 Juni hari lahir Bung Karno, dan pada tanggal 21 Juni adalah hari wafatnya Bung Karno.

Demikian disampaikan Kepala UPT Perpustakaan Bung Karno di saat Apel pagi via daring, Senin (26/6/2023).

Dalam upaya memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan membangun masyarakat yang bermartabat dan toleran, pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya meningkatkan literasi Pancasila di seluruh lapisan masyarakat. Literasi Pancasila menjadi kunci penting dalam memperkuat identitas nasional dan mempromosikan kerukunan serta persatuan di tengah perbedaan yang ada.

“Nurni Sham juga menyampaikan bahwa Peringatan Bung Karno yang dimulai sejak hari Pancasila membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat. selain itu ekonomi masuk menggeliat seiring banyaknya aktivitas jual beli produk UMKM selama peringatan bulan Bung Karno” ucapnya.

Beberapa kegiatan juga telah digagas oleh Upt Perpustakaan Proklamator Bung Karno Yakni, kenduri Pancasila, Pameran koleksi Bung Karno, Literasi Vidografi, Perpustakaan Bung Karno Expo, Desain Grafis, Literasi Mustika Rasa, Festival Fotografi, Internalisasi Pemikiran Bung Karno, Safity Riding, Senata tari Badung Bali, Festival Mewarnai dan Melukis, Pementasan Drama Naskatonil Bung Karno, Reward Pemustaka, Literasi Pemanfaatan Daur Ulang Limbah, Pameran Jadul, dan Literasi Wastra Nusantara.

Salah satu aspek penting dari literasi Pancasila adalah pemahaman yang mendalam tentang sila-sila Pancasila itu sendiri. Sila-sila tersebut meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam mengajarkan sila-sila ini, penting untuk menekankan kesepadanan dan keterkaitan antara sila-sila tersebut, serta relevansinya dalam konteks kehidupan masyarakat.

Selain itu, penting juga untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang sejarah, filosofi, dan implementasi Pancasila di berbagai aspek kehidupan. Pembelajaran tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan Pancasila dan kisah-kisah inspiratif terkait nilai-nilai Pancasila juga menjadi bagian dari literasi Pancasila yang holistik.

Literasi Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Keluarga, lembaga pendidikan, dan lingkungan sekitar berperan penting dalam membentuk kesadaran akan nilai-nilai Pancasila. Dengan membangun budaya literasi Pancasila yang kuat, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli, bertanggung jawab, dan saling menghargai satu sama lain, terlepas dari perbedaan yang ada.

“Upaya meningkatkan literasi Pancasila juga memiliki dampak positif dalam menjaga kebhinekaan Indonesia. Dengan pemahaman yang baik tentang Pancasila, masyarakat menjadi lebih mampu menghormati dan menghargai perbedaan budaya, agama, suku, dan pandangan politik. Hal ini membantu mewujudkan masyarakat yang inklusif, harmonis, dan berkeadaban, pungkasnya”.

Reportase : Herwin Saswita

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung