Menyelami Warisan Pemikiran Bung Karno di Perpusnas

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Dalam rangka memperingati bulan Bung Karno, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Proklamator Bung Karno, menyelenggarakan Pameran Bung Karno.

Pameran yang bertajuk "Internalisasi Pemikiran Bung Karno Melalui Ragam Koleksi Perpustakaan Nasional", diselenggarakan di Lobby Gedung Layanan Perpusnas Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta.

Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando menyampaikan, bulan Juni menjadi bulan yang begitu penting. Pasalnya, mengandung tanggal penting yang berkaitan dengan hidup Bung Karno.

Diantaranya, pada 1 Juni ditandai sebagai peristiwa lahirnya Pancasila, 6 Juni 1901 kelahiran Bung Karno, dan pada 21 Juni 1970 Bung Karno wafat.

"Pameran ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menginternalisasi pemikiran-pemikiran bung Karno, baik mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam semua dokumen yang dihasilkan," ungkapnya usai membuka Pameran Bung Karno, Kamis (1/6/2023).

Dia menjelaskan, Perpusnas memiliki tugas utama yakni menyebarkan informasi tentang perjalanan bangsa, untuk memastikan generasi muda tidak terputus akar budayanya.

"Maka simbol perpustakaan adalah jembatan ilmu pengetahuan masa lampau, kini dan yang akan datang," ungkapnya.

Saat ini, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno memiliki koleksi sebanyak 6547 eksemplar tentang Bung Karno dan sebanyak 246.856 eksemplar yang merupakan koleksi penunjang terkait pemikiran Bung Karno.

Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menyampaikan, salah satu pemikiran Bung Karno adalah konsep Pancasila yang menjadi dasar falsafah hidup bangsa.

"Pancasila sebagai falsafah negara sudah membuktikan segala-galanya, terutama sebagai ideologi pembebas dan pemersatu bangsa," katanya.

Dijelaskan, Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia mencakup nilai-nilai yang juga tercantum dalam Proklamasi Kemerdekaan.

"Saya katakan proklamasi kita ini menjadi proklamasi terbaik di muka bumi di sepanjang sejarah. Karena terjadi di tengah perang kedua, dan kita bisa merdeka tanpa teknologi militer," jelasnya.

Dengan adanya pameran ini, lanjutnya, merupakan bagian dari mengingat kembali bahwa sejarah tidak boleh dilupakan.

"Mereka dulu sangat sederhana, sangat terbatas tetapi mampu mempersembahkan kemerdekaan, maka sekarang tugas kita dan generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan," lanjutnya.

Dia berharap, generasi muda dapat menjadikan Bung Karno sebagai teladan dalam meningkatkan kapasitas diri dan memperkaya wawasan. "Tentunya dengan banyak membaca buku terutama buku-buku yang ada di perpustakaan," pesannya.

Pameran yang diselenggarakan pada 1-30 Juni 2023 ini terbuka untuk umum. Pameran menampilkan koleksi buku, kaset, foto-foto bersejarah. Pameran ini memperlihatkan pemikiran yang mendalam dari sang Proklamator.

 

Reporter: Wara Merdeka

Fotografer: Andri TK

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung