Pramuka Harus Cakap Membaca

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Kwartir Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengadakan acara “Kecakapan Membaca”. Kepala Bidang Layanan Koleksi Umum Perpusnas Lutfhiati Makarim menyatakan, kecakapan membaca adalah pengetahuan yang berperan penting dalam memahami informasi untuk mencapai suatu tujuan. 

Para peserta acara yang merupakan anak pramuka serta siswa/siswi SMP dan SMA sederajat diajak untuk memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan. “Saya berharap bahwa Perpustakaan Nasional menjadi rumah bagi kalian semua, karena kalian nantinya akan menjadi penerus bangsa ini,” ujar Lutfhiati Makarim dalam Pembukaan “Kecakapan Membaca” yang diselenggarakan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, pada Sabtu (21/9/2019).

Kegiatan yang merupakan rangkaian Perpusnas Expo 2019 ini juga diisi talkshow berjudul “Pramuka Membaca” yang membahas pentingnya budaya baca (literasi) di kalangan anak pramuka dan pembina pramuka. Talkshow menghadirkan dua narasumber yaitu Untung Widiyanto (andalan Daerah, purnabakti wartawan Majalah Tempo) dan Prakoso Pramono (Penegak Teladan, disematkan oleh Presiden Joko Widodo).

Saat ini, menurut Untung Widiyanto, banyak orang mempunyai media sosial untuk memberikan informasi sekaligus keeksisan dalam menampilkan diri. Perkembangan dunia digital membuat informasi mudah didapat dari manapun. Pria yang kerap disapa Kak Untung ini mengajak anak pramuka agar tetap bijak dalam menilai suatu informasi/berita atau tayangan agar dapat mengetahui berita atau tayangan tersebut hoax atau valid. “Pentingnya bersikap kritis, dengan membaca di dunia media sosial harus kritis, jangan mudah percaya, jangan mudah terhasut, dan jangan mudah tergoda,” ujarnya.

Sementara Prakoso Pramono menyatakan buku merupakan jendela dunia. Membaca itu penting karena dengan membaca, seorang individu bisa menambah wawasan dalam segala hal yang belum atau yang mau diketahui lebih dalam. “Karena banyak orang-orang besar yang lahir dari membaca salah satunya adalah Presiden ketiga Republik Indonesia, B. J. Habibie. Beliau memiliki perpustakaan yang besar di rumahnya, artinya bukunya banyak, yang dibaca juga banyak jadi wawasannya sangat luas sehingga kita bisa achieveberbagai hal,” ujar pria yang biasa disapa Kak Prakoso Pramono ini.

Selain talkshow, acara juga menampilkan Tari Kreasi Betawi Kembang Yimik dari peserta workshop Tari Betawi Kwartir DKI Jakarta.   Peserta yang hadir di acara “Kecakapan Membaca” merupakan siswa/i SMP dan SMA Sederajat di Jakarta, yang berjumlah 160 orang Pramuka dan 16 Pembina.

Reporter : M. Andhika Pratama/Fotografer: Raden Radityo  

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung