Pusbinawan Tingkatkan Kualitas Uji Kompetensi Jabatan Fungsional di Perpustakaan

Salemba, Jakarta – Pusat Pembinaan Pustakawan (Pusbinawan) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) saat ini tengah berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan uji kompetensi Jabatan fungsional di bidang perpustakaan.

Demikian disampaikan Kepala Pusbinawan Agus Sutoyo dalam Apel Pagi, Senin (24/3/2025). Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan standar kompetensi pustakawan semakin relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.

"Profesi pustakawan bukan hanya sekadar profesi, tetapi juga merupakan pengabdian yang memiliki peran strategis dalam kemajuan peradaban bangsa," ungkapnya.

Agus menjelaskan berdasarkan Peraturan Perpustakaan Nasional Nomor 14 Tahun 2024, tentang Uji Kompetensi Jabatan Fungsional bidang Perpustakaan, terdapat perubahan signifikan pada metode uji kompetensi. Sebelumnya, uji kompetensi hanya dilakukan dengan tes tertulis berupa soal pilihan ganda.

"Namun, dengan adanya peraturan terbaru, metode uji kompetensi kini mencakup tiga komponen, yakni tes tertulis, portofolio dan Wawancara," jelasnya.

Komponen portofolio, lanjutnya, akan menggunakan format SACI (self assessment and critical incident) yang berfokus pada kompetensi managerial, sosio-kultural, serta teknis kepustakawanan sesuai dengan kualifikasi jabatan yang akan diduduki.

"Langkah ini diambil Sebagai instruksi langsung dari Kepala Perpusnas untuk meningkatkan tandar kelulusan uji kompetensi serta mengembalikan marwah Jabatan pustakawan Sebagai profesi yang dihormati di mata masyarakat," lanjutnya.

Selain uji kompetensi, Pusbinawan juga menyelenggarakan sertifikasi bidang perpustakaan setiap tahunnya. Sertifikasi ini menjadi sarana penting bagi pustakawan untuk mengukur kompetensi pribadi, sekaligus menjadi bentuk fasilitasi bagi pengembangan profesionalitas tenaga perpustakaan di Indonesia.

"Dengan sertifikasi ini, diharapkan pustakawan dapat memiliki kompetensi yang memadai dan siap menghadapi tantangan di era digital," imbuhnya.

 

Reporter: Wara Merdeka