Setiabudi, Jakarta-Kegiatan kajian perpustakaan Indonesia tahun 2024 dilakukan dalam rangka melakukan perhitungan Indikator Kinerja Kunci (IKK) urusan perpustakaan, dimana urusan perpustakaan ini adalah urusan konkuren berdasarkan Undang-Undang 23 tahun 2014.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Nurhadisaputra dalam sambutannya pada rapat koordinasi teknis kajian perpustakaan Indonesia tahun 2024 yang diselenggarakan Senin (5/8/2024).
“Konkuren adalah urusan yang dibagi orangnya antara pusat dan pemerintah daerah. Dengan adanya pembagian urusan kewenangan ini, maka ada penilaian bagaimana kedua urusan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah daerah.” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah kepada Pemerintah (LPPD), urusan perpustakaan ini mempunyai dua nilai yang pertama diambil dari nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan kedua, Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat.
“Dua hal ini menjadi satu kegiatan rutin yang dilakukan Perpusnas untuk memberikan penilaian terhadap kinerja pemerintahan daerah khususnya dalam penyelenggaran urusan perpustakaan,” tuturnya dalam rapat yang berlangsung di Oakwood Suite Setiabudi, Jakarta.
Selain itu, ia mengharapkan tiga hal dari para kepala dinas perpustakaan provinsi/kabupaten/kota yang hadir pada rapat baik secara daring maupun luring. Yang pertama adalah memberikan data dukung terkait IPLM dengan melakukan penginputan data IPLM pada website data.perpusnas.go.id
“Jadi bapak ibu kepala dinas mohon untuk menugaskan Person in Charge (PiC) memastikan seluruh perpustakaan yang ada di wilayah bapak ibu masuk datanya ke dalam data.perpusnas.go.id agar nanti semua data ini bisa tersimpan dengan baik dan terhitung menjadi bagian dari IPLM di wilayah bapak ibu,” jelasnya.
Yang kedua,lanjutnya, adalah pengisian dan penyebaran kuesioner online Tingkat Gemar Membaca dengan link survei: wesurvey.id/kuesioner/tingkatgemarmembaca.
“Yang ketiga adalah memberikan data dan menerima kunjungan lapangan dari mitra kami yaitu Indekstat Indonesia kaitannya dengan dinas provinsi kabupaten kota dan unit perpustakaan yang terpilih menjadi responden dalam survei policy perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah berbasis wilayah,” jelasnya.
Pada kesempatan ini ia berharap bahwa data yang diberikan adalah data yang benar-benar mencerminkan kondisi asli di lapangan bukan data rekayasa sehingga nanti hasilnya juga benar-benar menggambarkan bagaimana kondisi perpustakaan dan kondisi literasi di wilayah masing-masing dinas provinsi/kabupaten/kota.
Perwakilan Indekstat Indonesia Linda Fitriani dalam paparannya menjelaskan kajian tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana Perpusnas membuat kajian yang lebih komprehensif.
“Terdiri dari tiga kajian,jadi ada kajian IPLM, kajian TGM dan kajian kondisi Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Sekolah Berbasis Wilayah 2024. Jadi pada tahun ini, ketiga kajian ini akan menjadi satu bagian yang kemudian akan sangat besar perannya bagi dinas provinsi/ kabupaten/kota,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan maksud dan tujuan kajian tersebut. Yang pertama adalah mengetahui kondisi setiap unsur pembangunan literasi masyarakat dan nilai IPLM di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
“Yang kedua adalah mengetahui dimensi TGM dan nilai TGM di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Ketiga, mengidentifikasi kondisi perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah berdasarkan kriteria Standar Nasional Perpustakaan (SNP),” jelasnya.
Keempat,meningkatkan kualitas data baik dari segi kelengkapan, keakuratan dan keterbaruan data perpustakaan. Dan kelima, meningkatkan kapasitas tenaga perpustakaan terkait kepedulian terhadap pentingnya data, pengelolaan dan analisis data.
Kajian IPLM, lanjutnya, menggunakan sensus sebagai metode pengambilan data melalui https://data.perpusnas.go.id dengan unit perpustakaan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia sebagai responden.
“Kajian Tingkat Gemar Membaca Masyarakat (TGM) menggunakan survei online sebagai metode pengambilan data dengan responden masyarakat umum berusia 10-69 tahun di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia,” jelasnya.
Adapun nilai IPLM dan nilai TGM tahun 2024 tingkat provinsi/kabupaten/kota akan digunakan sebagai dasar Laporan Indikator kinerja Kunci (IKK) bidang perpustakaan di setiap daerah
Lebih lanjut, ia menjelaskan metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kajian Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Sekolah Berbasis Wilayah adalah melalui metode kuantitatif dan kualitatif yaitu survei, wawancara mendalam dan observasi.
Reporter: Anastasia Lily
Dokumentasi: Andri Tri Kurnia