Salemba, Jakarta - Literasi memiliki korelasi kuat dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran perpustakaan harus lebih dari sekadar ruang penyimpanan buku, melainkan menjadi pusat edukasi inklusif yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Demikian disampaikan oleh Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Adin Bondar saat menerima kunjungan kerja Komisi I DPRD Provinsi Bangka Belitung di Gedung Perpusnas, Salemba, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) merupakan salah satu langkah konkret yang dilakukan Perpusnas untuk memberdayakan masyarakat melalui literasi.
“Program ini tidak hanya menyediakan akses informasi, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam berbagai pelatihan keterampilan yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan kualitas hidup,” ujarnya.
Adin menekankan bahwa kolaborasi antara Perpusnas dan pemerintah daerah menjadi langkah strategis untuk mendorong pemerataan akses literasi di seluruh Indonesia.
“Kami menyambut baik audiensi ini dan siap untuk memberikan pendampingan dalam pengembangan perpustakaan di Bangka Belitung. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan literasi masyarakat melalui akses informasi yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Pahlivi mengungkapkan bahwa pembangunan generasi emas Indonesia harus dimulai dari penguatan sumber daya manusia.
Dia menggarisbawahi pentingnya perpustakaan sebagai pusat informasi yang membantu generasi muda beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi.
"Perpustakaan harus bertransformasi menjadi tempat yang menarik dan relevan bagi generasi milenial dan gen z," tegasnya.
Pahlivi juga berharap kerja sama antara DPRD dan Perpusnas dapat terus ditingkatkan guna menciptakan program-program yang mendukung literasi serta pengembangan masyarakat.
Audiensi tersebut turut membahas berbagai isu strategis terkait pembangunan infrastruktur perpustakaan dan penguatan literasi khususnya di Bangka Belitung.
Pelakasana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bangka Belitung Yopi Wijaya mengutarakan sejumlah kendala yang dihadapi, termasuk usulan pengadaan buku untuk jenjang SMA.
“Kami dari dinas perpustakaan provinsi telah berupaya memberikan akses informasi melalui pengadaan koleksi buku yang lengkap. Alhamdulillah, sebagian sudah terlaksana, namun kami masih menemui kendala, terutama dalam menyesuaikan kebutuhan buku untuk tingkat SMA,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa perubahan kebijakan dan keterbatasan sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan literasi di daerah.
“Menyadari bahwa tanggung jawab pengelolaan ini besar, kami berharap sinergi dengan Perpusnas dapat memaksimalkan layanan perpustakaan di Bangka Belitung demi mendukung visi Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.
Kunjungan tersebut dihadiri pula oleh jajaran Komisi I DPRD Provinsi Bangka Belitung, meliputi Mulyadi Wakil Ketua, Sadiri Sekretaris, serta perwakilan dari pihak terkait.
Reporter: Alditta Khoirun Nisa
Dokumentasi: Alfiyan / Deny