Penataan Organisasi Perpusnas Dengan Semangat Reformasi Birokrasi

<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jakarta,- Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zanariah meminta pemerintah pusat berkoordinasi dengan Perpusnas dalam menjalankan program pengelolaan dan pengembangan perpustakaan daerahnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Urusan perpustakaan adalah urusan wajib tidak terkait dengan pelayanan dasar. Jadi urusan perpustakaan ini dikawal oleh teman-teman dari Perpustakaan nasional dengan norma, standar, prosedur, kriteria, &ldquo; ungkapnya pada Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023, Selasa (7/3/2023)
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Zanariah juga menegaskan, Kementerian Dalam Negeri akan terus mendukung program-program pengembangan literasi di daerah. Termasuk di dalamnya dukungan regulasi pengelolaan perpustakaan.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Sejaki tahun 2019 berbagai regulasi yang diterbitkan Kemendagri&nbsp; sudah dilakukan dua kali pemutakhiran. Kenapa kok berubah-berubah? Karena kita mengikuti kebutuhan dari kementerian/ lembaga maupun daerah&rdquo; sebutnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih lanjut, Zanariah mengatakan, setiap program tidak bisa bergerak sendiri namun perlu dukungan dari berbagai pihak. Dirinya mengingatkan agar dalam mengembankan perpustakaan tidak hanya mengandalkan sumber dana dari APBN maupun APBD.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Jangan berharap dari APBN atau APBD saja tapi dukungan yang lain sumbangan masyarakat seperti CSR dan lain-lain itu harus kita gerakkan juga,&rdquo; imbuhnya. 
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam upaya mendapatkan dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan yang lain, menurut Zanariah unit kerja pengelola perpustakaan perlu memperkenalkan perpustakaan dan manfaat yang didapatkan saat berkontribusi meningkatkan literasi.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sejak 2021, terdapat beberapa isu strategis perpustakaan yang ditemukan melalui hasil kegiatan fasilitasi dokumen perencanaan daerah baik itu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan&nbsp; Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dilakukan oleh Kemendagri.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Sampai sekarang ini permasalahan anggaran adalah yang paling sering dijumpai salah satunya karena adanya pandemi yaitu melalui refocusing. Isu strategis lainnya adalah minimnya distribusi anggaran pengembangan perpustakaan dan kurangnya akses layanan sarana prasarana,&rdquo; imbuhnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023 mengusung tema &ldquo;Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Kesejahteraan, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi COVID-19&rdquo;. <span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023 diselenggarakan secara hibrida pada 6-7 Maret 2023 di Pullman Hotel Jakarta Central Park.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Reporter: Eka Purniawwati<span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> <span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Fotografer: Andri Tri Kurnia
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&nbsp;

Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023: Pemerintah Daerah Diminta Berkoordinasi dengan Perpusnas

Deli Serdang, Sumut-Dukungan Perpustakaan Nasional terhadap perkembangan perpustakaan dan literasi di Kabupaten Deli Serdang disambut suka cita Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan. Ikhtiar tersebut sesuai dengan visi pembangunan Kab. Deli Serdang, yakni maju dan sejahtera dengan masyarakat rukun dalam kebhinekaan.
Â 
"Cara mewujudkan visi pembangunan Deli Serdang adalah dengan ilmu pengetahuan. Kemampuan membaca dan literasi menjadi kata kuncinya," ujar Ashari sebelum membuka talk show 'Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat' di Aula Bupati Deli Serdang, Senin, (28/9).
Â 
Pembangunan gedung perpustakaan baru di Kab. Deli Serdang akan dibangun pada 2021 dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp10 miliar. Perpustakaan ini diyakini Bupati akan sangat representatif dan modern.
Â 
Bupati mengakui selama ini perpustakaan banyak dilupakan orang. Masyarakat lebih mengenalinya sebagai gudang buku. Akan tetapi seiring perkembangan peradaban, yang harus dirubah adalah pola pikir (mind set). Oleh karena itu, literasi menjadi krusial
Â 
Memang lebih mudah melihat kemajuan peradaban suatu negara. Lihat saja dari bagaimana kondisi perpustakaannya. Sangat gampang mencirikannya karena perpustakaan akan diidentikkan sebagai institusi yang mencerdaskan.
Â 
Kunjungan Perpusnas ke Kab Deli Serdang tidak akan berdampak instan bagi kemajuan masyarakat. Namun, justru akan terlihat perubahan positifnya dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang.
Â 
"Ini yang membuat kami bersemangat untuk terus maju dan itu memerlukan dukungan dari banyak pihak, seperti halnya Perpustakaan Nasional, " pungkas Bupati.
Â 
Reportase: Hartoyo Darmawan

Bupati Deli Serdang: Kab Deli Serdang Bangun Perpustakaan Rp10 M di 2021

Medan Merdeka Selatan, Jakarta â€“ Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando menerima kunjungan resmi dari Direktur Perpustakaan Universitas Leiden, Kurt de Belder, di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, pada Selasa (25/6). Kunjungan tersebut untuk melanjutkan kerja sama antara Perpusnas dan perpustakaan universitas di Belanda tersebut yang telah menandatangani pernyataan kehendak kerja sama pada April 2018. Kerja sama yang akan dijajaki di antaranya alih media naskah kuno menjadi digital dan pertukaran staf untuk mendalami teknik alih media digital.
Banyak penelitian yang dilakukan oleh peneliti maupun pelajar di dunia mengandalkan sumber informasi digital yang tersedia di perpustakaan.Â Memahami hal tersebut, KurtÂ de BelderÂ mengajak Perpusnas untuk bekerja sama dalam hal alih media naskah menjadi digital, terutama setelah diketahui bahwa separuh dari pengguna koleksi digital berasal dari Indonesia.
â€œIndonesia memiliki naskah kuno yang jumlahnya cukup banyak dan belum didigitisasi. Koleksi tersebut menyimpan potensi pengetahuan yang dapat digali untuk penelitian,â€ ungkap Kurt saat beraudiensi dengan Kepala Perpusnas dan jajaran terkait.
Kurt menjelaskan kerja sama ini akan berskala besar dan berpeluang mengajak perpustakaan lain di dunia untuk membangun perpustakaan digital, yang isinya berupa koleksi hasil alih media naskah kuno menjadi digital yang tidak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga negara lain. â€œKoleksi digitisasi tersebut akan sangat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara global karena akan menjadi koleksi akses terbuka (open access),â€ jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, saat ini, Perpusnas memiliki situs website Khastara (Khasanah Pustaka Nusantara, red.) yang berisi naskah kuno yang sudah dialih media digital.
â€œNaskah kuno yang sudah didigitalisasi bisa diakses siapa pun juga melalui website Khastara. Kami menyambut baik kerja sama Perpusnas dengan pihak Universitas Leiden. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat menambah koleksi digitalisasi naskah kuno di Perpustakaan Nasional,â€ katanya.
Hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofyana serta Sekretaris Utama Sri Sumekar. Sementara itu, Kepala Perpustakaan Universitas Leiden Kurt de Belder didampingi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojonegoro dan Kepala DinasÂ PerpustakaanÂ dan Kearsipan Aceh Wildan.
Kunjungan tersebut diselingi dengan berkeliling meninjau fasilitas layanan di beberapa lantai Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, termasuk ke lantai 2 untuk membuat kartu anggota. Kurt menyatakan kekagumannya dan pujiannya terhadap gedung Perpusnas, fasilitas, dan kunjungan pemustaka yang terlihat ramai.
Reportase: Eka Cahyani/Wara Merdekawati
Foto/Video: R. Radityo/Ahmad Kemal
Â

Universitas Leiden Jajaki Jalinan Kerja Sama dengan Perpusnas 

Batam, Kep. RiauÂ -- â€œSemua yang saya dapatkan saat ini merupakan hasil dari interaksi saya dengan perpustakaan. Bahkan banyak buku yang saya tulis diluncurkan di perpustakaan,â€ ujar Rida K.Liamsi, Sastrawan besar Kepri dan Melayu, pada Seminar Ilmiah Nasional IPI XII 2019 di Batam, pada Senin (8/7).
Menjadi budayawan besar di ranah melayu, kepulauan Riau, Rida menyatakan dukungan yang kuat akan keberadaan perpustakaan. Memulai karirnya sebagai penulis, Rida mengasah ilmunya dari buku-buku dan pustakawan di perpustakaan. Memulai karir sebagai penulis dan wartawan dalam menjalankan pekerjaannya, Rida selalu mencari referensinya di perpustakaan. Menurut Rida, hal itu harus dilakukan agar tulisan yang dihasilkan memiliki referensi yang bisa ditelusuri, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rida K. Liamsi, melihat semua yang terjadi sekarang ini tidak bisa terlepas dari masa lalu.Â  â€œSemua berawal dari masa lalu. Masa lalu adalah cermin masa kini dan masa depan. Tidak akan ada masa kini dan masa depan tanpa adanya masa lalu. Masa lalu tersebut adalah pelajaran yang tidak terhingga bagi umat manusia. Masa lalu agar menjadi pelajaran perlu dikaji untuk mengambil hikmah yang tersimpan di balik masa lalu," tegasnya.
Rida berpendapat bahwa masa lalu adalah pilarÂ tamaddun.Â TamaddunÂ adalah buah dari mempelajari masa lalu untuk masa depan. Sebagai pilar, masa lalu akan menyokong, menopang masa kini dan masa depan. Bagaimana mempelajari masa lalu? Ini adalah pertanyaan yang patut dijawab dengan baik untuk membangun pilarÂ tamaddun. Historiografi dan kesusasteraan adalah dua cara yang dapat dilakukan mempelajari masa lalu. Kesusasteraan adalah cara manusia menceritakan masa lalu. Banyak kisah sastra yang menjadi cerita masa lalu yang sangat bermanfaat.
Lebih lanjut ia melontarkan pendapatnya tentang perpustakaan. Perpustakaan haruslah menjadi sumber kehidupan. Perpustakaan haruslah menjadi sumber inspirasi. Perpustakaan jangan sampai berhenti pada penyimpan masa lalu, namun juga sebagai penyumbang kehidupan di masa depan. Pepatah lama â€œbuku adalah jendela duniaâ€, seharusnya diubah dan ditinggalkanÂ  menjadi pepatah baruÂ  â€œbuku adalah kekuatan untuk mengubah duniaâ€. Rida memberikan contohnya, Naskah Hang Tuah menjadi legenda yang melintasi zaman. Banyak buku yang mampu melintasi zaman karena kualitasnya.
Jangan takut akan kemajuan teknologi perpustakaan akan ditinggalkan, lanjut Rida masih dengan semangat yang sama. Teknologi informasi tidak akan mampu menghilangkan perpustakaan sebagai sumber masa lalu. Teknologi informasi masa kini melengkapi perpustakaan tapi tidak akan menggantikan perpustakaan. Robot tidak dapat menggantikan sentuhan pustakawan dalam menyimpan masa lalu dan mengubah kehidupan masa kini dan masa depan. Pustakawan yang bijak dan kreatif dapat menjadi sumber inspirasi bagi daya kreatif suatu bangsa untuk merangcang masa depannya.Â 
â€œSejarah adalah ingatan kolektif kita tentang masa lalu, dan itu adalah modal besar bagi kita membangun masa kini dan masa depan. Dan sejarah itu sebagian besar tersimpan di perpustakaan dan dijaga oleh pustakawan,â€ tegas Rida mengakhiri paparannya.
Â 
Reportase: Arief Wicaksono/Elsa Tuasamu
Fotografer: Radhitya Purnama
Â

Rida K. Liamsi: Buku adalah Kekuatan untuk Mengubah Dunia

Senayan, Jakarta&mdash;Sebanyak 32 anggota delegasi yang hadir menyetujui niat Perpustakaan Nasional menambahkan pengajuan anggaran kegiatan ke Kementerian Keuangan di tahun 2018. Hal ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi X-DPR-RI dengan Perpustakaan Nasional di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, (17/1).
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan usulan kenaikan anggaran tersebut sudah disampaikan secara resmi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. &ldquo;Anggaran diperuntukkan untuk perluasan layanan perpustakaan dan mengurangi kesenjangan masyarakat terhadap akses informasi dan perpustakaan,&rdquo; jelas Muhammad Syarif di hadapan anggota Komisi X DPR-RI.
Alasan lainnya, tambah Syarif, permohonan usulan kenaikan anggaran tersebut mengikuti arahan Presiden Joko Widodo saat meresmikan fasilitas layanan baru Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan medio September lalu. Presiden Jokowi meminta Perpustakaan Nasional untuk menitikberatkan pengintegrasian layanan satu pintu koleksi sumber elektronik&nbsp;(e-resources)&nbsp;perpustakaan, seperti&nbsp;e-book&nbsp;dan&nbsp;e-journal,&nbsp;khususnya bagi Perguruan Tinggi.
Keinginan perluasan jam pelayanan sesuai dengan arahan Ibu Sri Mulyani saat menghadiri&nbsp;Joint Announcement and Awarding Ceremony Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) di Perpusnas, 11 Januari lalu. &ldquo;Menteri Keuangan meminta Perpusnas untuk membuka layanan perpustakaan di hari Sabtu dan Minggu. Oleh karena itu, kami mengajukan usulan penambahan anggaran sebesar Rp 324 miliar di tahun 2018,&rdquo; terang Muhammad Syarif.
Tidak hanya untuk perluasan layanan, usulan kenaikan anggaran juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas tenaga perpustakaan dan non perpustakaan, peningkatan akses layanan masyarakat terhadap kegemaran membaca serta percepatan transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dimana perpustakaan desa menjadi ranah publik dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Penjelasan yang disampaikan Kepala Perpusnas mendapatkan apresiasi seluruh legislatif yang mengikuti. &ldquo;Kami dukung sepenuhnya atas usulan tersebut, termasuk capaian target Perpusnas dalam upaya peningkatan literasi masyarakat,&rdquo; ujar Ketua Komisi X DPR-RI.
&nbsp;
Reportase : Hartoyo Darmawan &nbsp;

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Penataan Organisasi Perpusnas Dengan Semangat Reformasi Birokrasi

Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023: Pemerintah Daerah Diminta Berkoordinasi dengan Perpusnas

Bupati Deli Serdang: Kab Deli Serdang Bangun Perpustakaan Rp10 M di 2021

Universitas Leiden Jajaki Jalinan Kerja Sama dengan Perpusnas

Rida K. Liamsi: Buku adalah Kekuatan untuk Mengubah Dunia

Perpusnas Ajukan Penambahan Anggaran Rp 324 miliar di 2018