Jakarta—Memaknai peringatan ikrar Sumpah Pemuda dapat melalui integrasi peran negara dan pemuda dalam membangun semangat nasionalisme dan literasi kebangsaan.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Pustakawan Ahli Utama Hartono dalam apel pagi via daring, Senin (4/11). Hartono menggarisbawahi bahwa pemuda harus senantiasa menumbuhkan semangat kebangsaan, rasa cinta terhadap tanah air, dan penghargaan terhadap budaya, bahasa, dan identitas nasional.
“Memaknai peringatan sumpah pemuda tidak lepas dengan integrasi peran perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan sebagai pilar utama pengetahuan dan pembelajaran masyarakat, memperluas akses terhadap informasi melalui literasi digital, mendukung pertumbuhan intelektual dan profesionalitas yang terus berkembang,” jelasnya.
Pidato Bung Karno pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1963 merupakan momentum pengingat bagi para pemuda untuk bersatu dan membangun masyarakat yang lebih baik. Hartono menegaskan Perpustakaan Bung Karno menyediakan sumber informasi dari berbagai koleksi-koleksi buku berisi ide, gagasan dan pemikiran Bung Karno dalam hidup berbangsa dan bernegara.
“Tingginya minat dan kunjungan masyarakat atas perpustakaan membutuhkan variasi koleksi, aksesibilitas informasi, dan penguatan dalam penghimpunan berbagai koleksi Bung Karno,” tambahnya.
Menyoroti semangat nasionalisme melalui literasi kebangsaan dengan memupuk rasa cinta tanah air, rela berkorban, menghargai keragaman bagi bangsa Indonesia, Hartono berpesan bagi para ASN untuk tetap bekerja, berkarya, terus semangat, disiplin, berkreasi, berinovasi, saling menjaga kerukunan antar umat beragama, serta tetap melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai Aparatur Sipil Negara.
Reporter: Prakas Agrestian