Perpusnas Gelar Sosialisasi Tumbuhkan Gemar Membaca Pada Anak Usia Dini

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta, - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menggelar Sosialisasi Kegemaran Membaca dengan mengusung tema “Menumbuhkan Gemar Membaca Pada Anak Usia Dini” di Jakarta pada Selasa (17/9/2024)

Upaya memperkenalkan kecintaan anak pada buku dan membaca penting untuk dilakukan sejak anak berada di usia dini bahkan saat masih berada di kandungan. Pada anak usia emas, yaitu 0-8 tahun salah satu pendekatannya yaitu melalui membaca nyaring atau read aloud. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Perpusnas Mariana Ginting.

“Melalui membaca nyaring kita kembali memberikan kesempatan membangun kedekatan antara anak dan orang tua melalui membaca,”ungkapnya. Dirinya berharap melalui kegiatan membaca nyaring, anak-anak akan kembali tertarik pada penggunaan buku sebagai sarana belajar dan bermain di tengah masalah pemanfaatan gawai secara berlebih pada anak.

Pada kesempatan ini, Perpusnas juga memberikan bantuan koleksi buku melalui Program Bantuan Buku Bermutu untuk empat Taman Baca Masyarakat (TBM) di Jakarta yaitu Rumah Baca FWE Jakarta Pusat, Taman Baca Masyarakat Bukit Duri Jakarta Selatan, Melati Taman Baca Jakarta Selatan, dan Taman Baca Masyarakat Terbuka Hijau Jakarta Pusat.

Program Bantuan Buku Bermutu dihadirkan Perpusnas pada tahun 2024 dengan memberikan bantuan masing-masing 1000 koleksi buku anak berkualitas untuk 10.000 perpustakaan desa dan taman baca masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Senada dengan hal tersebut, Pendiri Komunitas Reading Bugs Indonesia, Rosi Setiawan mengatakan bahwa kegiatan membaca yang menyenangkan akan membuat anak-anak gemar membaca. “Tidak ada cara lain untuk membiasakan anak untuk membaca kecuali anak berinteraksi langsung dengan buku,”terangnya.

Rosi mengungkap apresiasinya atas upaya pemerintah melalui Perpusnas untuk menyediakan koleksi bahan bacaan bagi anak-anak melalui program Bantuan Buku Bermutu. “Saya amat mendukung program Perpusnas ini karena negara hadir dengan buku bagi anak-anak sehingga mereka bisa berinteraksi dengan buku sedini mungkin,” imbuhnya.

Lebih lanjut Rosi menyebut, interaksi yang tercipta pada kegiatan membaca terutama pada kegiatan membaca nyaring antara anak dengan orang tua maupun dengan para guru dan pengajar dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik bagi mereka.

“Ketika anak secara teratur mengulang, mengoreksi, dan memberikan pendapat atas apa yang mereka dengar dalam proses membaca nyaring akan memperluas kosakata dan keterampilan bahasanya,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama hadir beberapa narasumber yaitu anggota DPR RI Komisi X,  Himmatul Aliyah, Bunda Literasi Kota Administrasi Jakarta Pusat, Ucu Jamilah, Pegiat Literasi sekaligus Founders Good News From Indonesia, Maman Suherman, dan Pegiat Literasi sekaligus Duta Baca Jakarta Pusat, Agung Cahya Karyadi.

Himmatul Aliyah menyebut bahwa membaca adalah keterampilan yang sangat penting dan dapat mempengaruhi perkembangan akademik, sosial, dan emosional anak. Menciptakan lingkungan yang mendukung membaca di rumah, memilih buku yang sesuai, dan melibatkan keluarga serta komunitas adalah langkah-langkah penting untuk menanamkan kecintaan membaca pada anak-anak.

“Peranan orang tua dengan memberikan contoh misalnya dengan membaca buku secara rutin di depan anak. Karena anak pun akan meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka,” pungkasnya.

Reporter: Eka Purniawati
Fotografer: Ahmad Kemal

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung