Jakarta -Â Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando, bertindak sebagai pemimpin apel pada Senin (27/12/2021). Apel pagi terakhir di tahun 2021 ini, dibuka dengan menyampaikan pencapaian luar biasa yang telah diraih Perpusnas selama tahun 2021.
Salah satu pencapaian yang patut dibanggakan, yakni akhir tutup buku Perpusnas ditutup dengan daya serap anggaran sebesar 99.2% yang merupakan suatu prestasi tingkat nasional. Hal ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen yang tinggi dari staff Perpusnas.
Disampaikan juga bahwa Perpusnas memperoleh penghargaan dari PIMTI sebagai salah satu lembaga yang memiliki posisi kepemimpinan tingkat Madya dan Pratama berimbang antara laki-laki dan perempuan. Perpusnas disebut sebagai salah satu lembaga yang bebas akan bias gender dalam pemilihan pemimpin. Dengan penghargaan ini, Syarif berharap bahwa hal ini akan mendorong seluruh pegawai di Perpusnas untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
“Seluruh potensi, kualitas yang ada di kita untuk disampaikan, dibuktikan dan diimplementasikan, tidak hanya dalam bentuk ucapan namun dalam kegiatan sehari-hari, di dalam mendorong rekan-rekan sesuai dengan edaran Kemenpan RB. Ini adalah sebuah ruang bagi kita untuk memberikan sisi positif,†ungkap Syarif.
Pada kesempatan yang sama, Syarif Bando juga menyampaikan gagasan terbaru Perpusnas dengan tagline “Perpustakaan Menuju Transformasi Digital untuk Menciptakan Ekosistem Digital Nasionalâ€yang akan diluncurkan mulai tanggal 1 Januari 2022.
Program ini akan diwujudkan dalam berbagai program salah satunya adalah pengumpulan data profil berisi potensi setiap Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia yang merupakan instruksi Panitia untuk berkontribusi dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G-20 (Group of Twenty) Indonesia di 2022 mendatang.
Data profil ini kemudian akan diunggah ke website satudata.perpusnas.go.id. Satu Data Perpustakaan Nasional RI merupakan kebijakan tata kelola data pemerintah lingkup Perpustakaan Nasional RI yang bertujuan untuk menciptakan data berkualitas, mudah diakses, dan dapat dibagipakaikan antar Instansi Pusat serta Daerah. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Presiden no. 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Selain itu, untuk mendukung gagasan terbaru, Syarif akan mendorong 700 pegawai Perpusnas untuk berkontribusi dengan menjadi content creator yang diharapkan mencapai 2 juta konten dalam satu tahun. Dengan berkontribusi setiap 10 konten setiap harinya, dalam satu tahun akan tercipta lebih dari 2 juta konten hingga akhir tahun 2022.
Syarif menjelaskan pentingnya perpustakaan untuk terus bertransformasi dengan perubahan paradigma yang ada di masyarakat saat ini. Ada tiga alasan fundamental pentingnya perpustakaan harus bertransformasi. Pertama, apabila perpustakaan tidak bisa menjangkau masyarakat dan menunggu didatangi maka itu akan sudah selesailah peran dan fungsi perpustakaan di masyarakat.
Selanjutnya, apabila perpustakaan tidak mampu menunjukkan eksistensinya untuk membekali masyarakat agar pengetahuannya bertambah, kesejahteraannya meningkat, maka tidak ada lagi yang akan percaya dengan perpustakaan.
“Terakhir, mensiasati terbatasanya bahan bacaan yang masih 1 buku ditunggu 90 orang, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan transformasi digital, sehingga 1 buku tersebut tidak hanya menjangkau 90 orang tapi bahkan jutaan orang,†pungkasnya.
Â
Reporter : Noviani Maghrifoh
Â
Â
Â
Â