Strategi Agen Perubahan Perpusnas Hadapi Birokrasi dari Peraih ASN Terbaik 2024

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Memiliki tekad kuat dan keberanian untuk melakukan perubahan yang kecil secara konsisten adalah kunci awal dalam menghadapi tantangan birokrasi dan dinamika kerja Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Hal ini disampaikan oleh Asesor Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Ahli Muda Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat Nenden Tatin Mariyati dalam acara Fun Discussion Agen Perubahan Batch 2 di Ruang Media Center Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas),  Jakarta, Selasa (05/11). 

Kegiatan yang bertajuk “Dare to Change: Stories and Lessons Learned” ini telah menghadirkan Nenden dengan prestasi ASN Terbaik 2024 kategori Best Employee dalam menciptakan inovasi serta memberikan pelayanan publik yang berkualitas. 

Dalam diskusi  ini, dia membagikan pengalaman perjalanannya meningkatkan kinerja. “Setiap orang memiliki kisah yang berbeda-beda, sehingga dalam pekerjaan, teman-teman bisa berperan lebih besar dalam mendorong proses perubahan,” ungkapnya. 

Dia bercerita mengawali perjalanan kariernya dimulai pada tahun 2010 setelah lulus dari IPDN kemudian melanjutkan pendidikan S2 di ITB. Ia mengaku awalnya merasa asing dengan dunia birokrasi karena perbedaan signifikan antara teori yang dipelajari di kampus dan kenyataan di lapangan.

“Di kampus, kita banyak belajar teori, sementara di dunia kerja kita menghadapi tantangan yang kompleks, seperti struktur organisasi dan etika birokrasi,” terangnya.

Selain itu, dia juga membagikan sejumlah lessons learned yang didapatkan selama berkarier, mulai dari kolaborasi hingga strategi menghadapi perubahan. “Membangun komunikasi yang efektif dengan pimpinan penting dilakukan untuk menjaga kelangsungan instansi,” ungkapnya.

Nenden berpesan kepada ASN Perpusnas yang terpilih sebagai Agen Perubahan 2024, untuk berani menghadapi tantangan dan menciptakan dampak positif. “Prestasi harus kita raih, tetapi dengan mekanisme yang baik dan benar,” tuturnya. 

Konservator Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Mutia Hanifah merasa senang mengikuti acara ini secara tatap muka setelah sebelumnya hanya dapat bergabung secara daring melalui Zoom

"Rasanya senang sih, karena bisa bertemu langsung dengan teman-teman agen perubahan serta mendapatkan wawasan dari narasumber asal Jawa Barat," ujarnya.

Setelah acara berakhir, Mutia termotivasi untuk memperbaiki komunikasi internal di unitnya dan ingin melakukan perubahan yang diperlukan demi optimalisasi kinerja.  

"Langkah-langkah kecilnya tadi kayak kita tuh perlu memperbaiki komunikasi kita dulu. Oke, kita dapat ide yang bagus, terus bagaimana cara kita tuh menyampaikannya ke atasan atau rekan-rekan kerja lain," jelasnya.

Dengan semangat baru, ia berharap bisa bekerja sama dengan berbagai rekan kerja untuk membawa perubahan positif di unitnya.

 

Reporter: Hasan Fadhil / Alditta Khoirun Nisa / Wara Merdeka

 

Dokumentasi: Andri / Alfiyan

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung