Jakartaâ€”Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) terus memainkan perannya sebagai pusat kegiatan intelektual masyarakat. Tidak hanya melestarikan sejarah khazanah bangsa, perpustakaan juga berperan dalam menjaga kesinambungan ilmu pengetahuan.Â 
Pada Senin (29/8/2022), buku berjudul Membaca Hamka Merawat Bangsa karya Umar Syadat Hasibuan diluncurkan di Perpusnas. Peluncuran buku dihadiri Umar Syadat Hasibuan, Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato'Seri Anwar Ibrahim, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, dan Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando.
Kepala Perpusnas menyatakan koleksi dan fasilitas yang ada di Perpusnas dipersembahkan untuk masyarakat. Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar memanfaatkan perpustakaan. Perpustakaan, tegasnya, merupakan jembatan ilmu pengetahuan masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
"Kami undang semua orang untuk memanfaatkan perpustakaan ini, karena memang perpustakaan ini dibangun dan dipersembahkan untuk masyarakat Indonesia, kami di sini hanya satpam untuk menjaganya," ujarnya di ruang pertemuan lantai 4 Perpusnas, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta.
Sementara itu, Umar Syadat Hasibuan yang akrab disapa Gus Umar, mengatakan kekayaan wawasannya tentang Buya Hamka tidak lepas dari kebiasaan membaca dan perpustakaan pribadi yang ia miliki.
â€œLantai 2 rumah saya adalah tempat harta karun terbesar dalam hidup saya, yaitu perpustakaan pribadi. Di perpustakaan pribadi saya itu hampir ada 35.000 judul buku yang 60 persennya adalah buku langka," ujarnya.
Di perpustakaan pribadi tersebut ada lemari khusus koleksi Buya Hamka yang ia jadikan referensi penulisan bukunya. â€œSaya baca, saya tulis kata per kata, kalimat per kalimat hingga jadilah chapter ke-3," katanya.
Setelah chapter ke-3, Gus Umar berinisiatif untuk meminta kata pengantar dari Anwar Ibrahim. Namun tidak hanya mendapatkan kata pengantar, Gus Umar mendapat banyak masukan dalam draf tulisannya.
Anwar Ibrahim berpendapat bahwa generasi saat ini cenderung untuk mengabaikan sejarah khazanah bangsa, hanya untuk menonjolkan pemikiran baru. Oleh karena itu, dia menghargai ikhtiar yang dilakukan Umar untuk menggali pemikiran Hamka.
â€œHamka merupakan budayawan, ahli bahasa, dan sastrawan yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia," ucapnya.
Menggali khazanah tidak bermakna untuk mengambil dan mengaplikasikan semua hal. Sebagai orang yang pernah berinteraksi langsung dengan Buya Hamka, Anwar menggambarkan bagaimana pendekatan kritis dan kreatif ada di semua tulisan Hamka. "Pendekatan kritis dan kreatif ada pada semua kupasan beliau, termasuk di dalam romansa cinta," katanya.
Anwar juga terkesan dengan sosok Hamka yang bijaksana dalam mendampingi generasi muda. "Dengan menghormati pandangan anak muda sebagai sahabat dan rekan dan berhujjah dengan tenang untuk meyakinkan saya, bahwa isi suatu perjuangan bukan pada slogan tetapi pada pelaksanaannya," ucapnya.
Muhaimin Iskandar, menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku sahabatnya tersebut. â€œSahabat saya Umar Hasibuan telah merevitalisasi pemikiran Buya Hamka yang sangat dahsyat, sosok ulama, seniman, sekaligus sastrawan, yang pasti dalam konteks waktu dan zaman akan memberikan kekayaan khazanah pemikiran intelektual kita," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut.
Cak Imin mengakui kekagumannya terhadap intelektualitas dan karakter Hamka. Â "Hamka adalah tokoh yang bisa dicontoh karena tidak dendam kepada bung Karno meskipun dipenjara selama dua tahun. Itu pembelajaran yang sangat dahsyat, kesabaran memaafkan, saling menghormati, itu yang harus dijadikan warisan buat politik nasional ke depan," tambahnya.
Terkait literasi, Cak Imin mengatakan bahwa peran pemerintah sangat dibutuhkan. Dia meminta agar pemerintah memberikan kemudahan penerbitan buku, menghilangkan pajak buku, serta memfasilitasi penyebaran buku-buku di masyarakat.
Reportase: Radhitya Purnama Editor : Hanna Meinita

Perpusnas Fasilitasi Peluncuran Buku tentang Sosok Hamka

Medan Merdeka Selatan, Jakartaâ€”Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Bupati Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Evangelian Sasingen, di bidang perpustakaan.
Kegiatan ini dilakukan dalam kunjungan kerja Bupati Evangelian ke Perpusnas, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Selasa (10/5/2022). Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengundang Kepala Perpusnas untuk meresmikan gedung layanan perpustakaan Kabupaten Sitaro yang sudah selesai dibangun.
Tahun 2021, kabupaten di Sulawesi Utara tersebut mendapatkan alokasi dana alokasi khusus (DAK) fisik subbidang perpustakaan untuk pembangunan gedung sebesar Rp10 miliar. Tahun ini, Kabupaten Sitaro mendapatkan DAK untuk menu perabot yang dipergunakan untuk mengisi gedung layanan perpustakaan.
â€œBersyukur hari ini saya kedua kalinya datang ke Perpusnas dan sangat luar biasa penerimaan di Perpusnas, pelayanannya, bahkan apa yang kami idamkan, itu sebagian besar terwujud. Saya sebagai Bupati sangat berterima kasih dan bangga bisa dilayani dengan baik dan diwujudkan segala permohonan kami untuk membangun daerah, terutama perpustakaan, sebagai ruang baca bagi generasi penerus,â€ jelasnya.
Dia menyebut, Kabupaten Sitaro sudah mendapatkan bantuan satu unit mobil perpustakaan keliling (MPK) dari Perpusnas. Bupati Evangelian menyatakan MPK sangat membantu masyarakat, terutama anak-anak, untuk membangun kegemaran membaca di Kabupaten Sitaro. Dia menambahkan, MPK berkeliling antarpulau, mengingat kabupaten ini memiliki 47 pulau, yang terdiri dari 10 pulau berpenghuni dan 37 pulau tidak berpenghuni.
<img class="content-img" src="../webforms/uploads/images/124WhatsApp Image 2022-05-10 at 14.05.14.jpeg" border="0" width="581" height="387" />
Â 
Selain itu, Bupati Konawe Kepulauan, Amrullah, juga melakukan kunjungan kerja bersama dengan Bupati Evangelian. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Amrullah menerima secara simbolis bantuan satu unit MPK tahun 2022 dari Kepala Perpusnas.
Dia menyampaikan terima kasih atas penerimaan yang baik dalam kunjungan tersebut. Usai kunjungan, dia mengaku wawasannya terbuka mengenai peran dan fungsi perpustakaan untuk mengedukasi masyarakat. Dia menjelaskan bantuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan program pembangunan perpustakaan di kabupatennya pada tahun mendatang.
â€œAtas nama pemerintah kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya dan apresiasi setinggi-tingginya sebagaimana amanat UUD 1945 yang salah satu tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan itu ada salah satu tupoksi Perpustakaan Nasional dan juga tanggung jawab kami selaku pemerintah daerah,â€ urainya.
Sinergi antara Perpusnas dengan pemerintah daerah ini, jelasnya, akan dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan, dalam upaya untuk mengedukasi dan mengangkat nilai SDM Kabupaten Konawe Kepulauan untuk menuju masyarakat sejahtera.
<img class="content-img" src="../webforms/uploads/images/704WhatsApp Image 2022-05-10 at 14.05.09.jpeg" border="0" width="579" height="386" />
Sementara itu, Kepala Perpusnas mengungkapkan merasa terhormat dikunjungi oleh para bupati. Amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan pemerintah daerah membentuk dinas perpustakaan. Dia mengapresiasi Bupati Amrullah dan Bupati Evangelian yang sudah membentuk dinas perpustakaan di kabupaten masing-masing.
â€œUntuk itu, kami atas nama pemerintah pusat mengucapkan terima kasih yang telah membentuk kelembagaan dinas perpustakaan, sama seperti dinas-dinas lain yang seharusnya ada di kabupaten seluruh Indonesia,â€ urainya.
Dia menegaskan perpustakaan dan literasi mendukung terwujudnya masyarakat cerdas yang sejahtera. Literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap subjek tertentu yang parameternya memproduksi barang yang dapat bersaing di pasar global.
Perpustakaan, tuturnya, berperan dalam mewujudkan bangsa yang cerdas. Oleh karena itu, kebijakan kepala daerah dalam bidang perpustakaan dan literasi merupakan fondasi untuk pembangunan sumber daya manusia sangat dibutuhkan.
Reporter: Hanna Meinita
Fotografer: Aji Anwar

Kepala Perpusnas dengan Bupati Sitaro Teken Nota Kesepahaman, Bupati Konawe Kepulauan Terima MPK

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menarik minat baca masyarakat. Seperti halnya di wilayah Sulawesi Selatan, yang saat ini tengah mengembangkan perpustakaan lorong.
Ketua TP PKK Sulawesi Selatan Liestiyati F Nurdin mengatakan adanya perpustakaan lorong dapat mendekatkan bahan bacaan dengan masyarakat. "Saat ini kami kembangkan perpustakaan lorong ada di tiap kecamatan. Salah satunya Perpustakaan lorong Parang Tambun," katanya di sela-sela kunjungannya di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (19/08).
Menurutnya keberadaan perpustakaan lorong memiliki peran penting untuk masyarakat terutama anak-anak zaman sekarang yang lebih tertarik pada gadget ketimbang membaca buku. "Kami pun ingin membuat perpustakaan ibu dan anak, yang dirancang agar anak bisa betah berada disana untuk membaca buku. Kami harap Perpustakaan Nasional bisa bekerjasama untuk mewujudkan perpustakaan ini," tutur istri Gubernur Nurdin Abdullah.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengapresiasi perpustakaan lorong yang sudah dikembangkan di Sulawesi Selatan. "Kami mengapresiasi masyarakat dan juga pemerintah setempat atas perhatiannya yang luar biasa dalam mengembangkan perpustakaan. Adanya perpustakaan lorong diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti halnya di Bantaeng pengelolaan perpustakaannya sudah baik," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Ketua TP PKK Sulawesi Selatan Liestiyati F Nurdin berkesempatan mengunjungi tiap layanan yang ada di Perpustakaan Nasional. Diantaranya, Layanan Anak, Layanan Disabilitas, serta Graha Literasi.
Reportase : Wara Merdekawati Fotograger : Ahmad Kemal Nasution

Sulawesi Selatan Kembangkan Perpustakaan Lorong

Medan Merdeka Selatan, Jakarta- Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas menjalin kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman bidang Perpustakaan dengan IAIN Batusangkar, Senin (6/12/21).
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan perpustakaan dibagi menjadi 3 kelompok yakni manajemen koleksi, manajemen pengetahuan, dan transfer pengetahuan. Saat ini pengetahuan tidak hanya terbatas pada kemampuan baca tulis tapi sudah sampai pada tahap menciptakan barang dan jasa yang digunakan dalam persaingan global.
â€œSeperti pesan Indonesia jangan sampai hanya menjadi pengguna teknolgi. Indonesia harus jadi produsen teknologi, siapa yang diperingatkan ya salah satunya pustakawan,â€ papar Syarif Bando.
Di sisi lain, Rektor IAIN Batusangkar Marjoni Imamora mengatakan sebagai kontribusi dalam menciptakan tenaga perpustakaan yang profesional dilakukan IAIN Batusangkar dengan membuka program studi ilmu perpustakaan informasi yang sudah berakreditasi sangat baik (B).
Selain itu dalam menjalankan kegiatannya IAIN Batusangkar berfokus pada tridharma perguruan tinggi yakni akademik, penelitian, dan pengabdian. Menurut Marjoni, keberadaan perpustakaan yang representatif sangat diperlukan dalam menjalankan ketiganya, khususnya dalam bidang penelitian. Perpustakaan IAIN Batusangkar sendiri saat ini sudah terakreditasi A sejak 2019.
Kebutuhan akan perpustakaan ini tentu harus selalu ditunjang dengan peningkatan koleksi buku-buku yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan penelitian sivitas akademika IAIN Batusangkar. â€œApabila para dosen dan pengajar tidak mengambil atau menggunakan rujukan pustaka terkini, tentu akan ditinggalkan oleh mahasiswa,â€ ungkapnya.
Maka wujud kepedulian IAIN Batusangkar terhadap pengembangan perpustakaan dibuktikan dengan selalu menggelontorkan anggaran untuk memperbaharui koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan. Bahkan nilainya lumayan besar yakni mencapai 100 milyar setiap tahun. â€œNamun ini belum maksimal karena masih banyak kebutuhan sarana prasarana lain yang dibutuhkan dalam memenuhi kegiatan kampus untuk tetap berjalan,â€ imbuhnya.
Lebih lanjut Marjoni mengharapkan Perpusnas dan IAIN Batusangkar juga dapat mengarahkan kerja sama tersebut dalam bidang pengembangan sumber daya manusia perpustakaan. â€œKami ingin diberikan akses untuk mahasiswa dan para dosen kami untuk menambah pengetahuan baru melalui program seperti magang,â€ sebutnya.
Hal ini disambut baik oleh Kepala Perpusnas yang mengatakan siap mendukung IAIN Batusangkar mengembangkan sumber daya manusia melalui berbagai fasilitas perpustakaan digital yang dimiliki Perpusnas.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas juga menerima kunjungan kerja dari Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Bunda Literasi Kota Padang Panjang Dian Puspita, Ketua Komisi I DPRD Kab. Banjar, Kamaruzzaman.
Â 
Reporter: Eka Purniawati

Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan IAIN Batu Sangkar

Jakarta - Entry meeting dalam rangka pengawasan kearsipan di lingkungan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI oleh Tim Pengawas Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) diselenggarakan secara daring, pada Senin (2/8/2021). Ada sejumlah aspek yang dibahas pada entry meeting ini diantaranya aspek kebijakan, aspek pembinaan, aspek pengelolaan arsip dinamis dan aspek sumber daya kearsipan.
Perpusnas mendapatkan peningkatan yang signifikan pada nilai pengawasan kearsipan eksternal sejak tahun 2017 sampai tahun 2020. Pada tahun 2017 nilai yang didapat adalah 30,86, sedangkan pada tahun 2020 nilai tersebut meningkat menjadi 89,16. Keberhasilan tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan berkat usaha dan kerja keras dari seluruh lapisan yang ikut andil dalam pengelolaan arsip di lingkungan Perpusnas.
Disampaikan oleh Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, kegiatan ini harus didukung untuk memastikan program dan proses kearsipan yang secara akuntabel, transparan, dan kredibel dapat berlangsung dengan baik di lingkungan Perpusnas. â€œAda komitmen dan usaha yang terus dilakukan oleh semua jajaran saya untuk menaikkan nilai kearsipan, terutama dalam menunjukkan ketaatan terhadap implementasi undang-undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan,â€ ujar Syarif Bando pagi itu.
Pada kesempatan yang sama Ketua Tim Pengawas Kearsipan ANRI, Endang Kristiani H., menjelaskan bahwa kegiatan entry meeting pengawasan kearsipan ini diadakan untuk mengklarifikasi terkait isian formulir pengawasan kearsipan dengan dokumen data dukung yang sudah sebelumnya diserahkan oleh Perpusnas ke ANRI.
Setelah masing-masing dari aspek kebijakan, aspek pembinaan, aspek pengelolaan arsip dinamis dan aspek sumber daya kearsipan diperiksa bersama, diketahui masih ada kekurangan dokumen data dukung yang antara lain berupa surat undangan, daftar hadir, dan dokumentasi di beberapa poin pelaksanaan kegiatan sosialisasi kearsipan di lingkungan Perpusnas. Sehingga Endang meminta pihak Perpusnas untuk dapat melengkapinya.
â€œMasih ada waktu satu minggu untuk teman-teman Perpusnas menyampaikan dokumen data dukung. Kemudian, setelah tanggal 9 Agustus akan ada exit meeting, nanti ada jeda satu minggu lagi untuk perbaikan terkait dengan dokumen apabila Bapak/Ibu ingin memperbaiki sebelum kami melakukan rapat pleno,â€ jelasnya.
Selain kekurangan pada sisi administratif, Perpusnas juga diminta untuk mengikutsertakan pengelola arsip yang ada ke dalam program diklat yang rencananya akan dibuka oleh ANRI pada tahun 2022 serta membentuk sebuah forum atau ikatan arsiparis di lingkungan Perpusnas.
Reporter: Basma Sartika

Perpusnas Gelar Entry Meeting Pengawasan Kearsipan Tahun 2021

Jakartaâ€”Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Sumatera Selatan dan Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Konawe Utara.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPRD Sumsel, R. A Anita Noeringhati, menyatakan harapannya untuk mendapatkan bantuan dari Perpusnas. Pihaknya berencana membangun pojok literasi di kantor anggota dewan. Pojok literasi diharapkan dapat menjadi bekal informasi untuk warga yang berkunjung.
â€œKami melakukan imbauan di kantor-kantor OPD dan swasta itu, harus ada pojok literasi. Di DPRD walaupun ada kecil, tapi kami sudah menyiapkan. Ada beberapa literatur yang saya pahami bisa menjadikan orang yang datang ke DPRD sebagai rumah rakyat, mendapatkan sesuatu yang ingin diketahui tentang DPRD pada khususnya,â€ jelasnya di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/2/2022).
Pada kesempatan tersebut, dia mengakui peran penting literasi dalam meningkatkan kesejahteraan. Dia mengamini literasi yang baik dapat meningkatkan pengetahuan sehingga dapat memberdayakan hasil bumi dengan maksimal. Dia berharap Perpusnas dapat memberikan dukungan untuk Sumsel, tidak hanya untuk legislatif, tapi juga kabupaten/kota.
â€œKita bisa memahami bahwa fungsi dari suatu hal itu banyak sekali yang utamanya adalah memajukan perekonomian daerah, memajukan kesejahteraan masyarakat,â€ ujarnya.
<img class="content-img" src="../webforms/uploads/images/15620220215_142603.jpg" border="0" width="367" height="300" />
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Konut, Sairham, menyatakan daerahnya mengalami kendala geografis dalam memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat. Disebutkan ada 13 kecamatan di Konut, dengan jarak yang berjauhan. Untuk itu, kehadiran mobil perpustakaan keliling (MPK) sangat dibutuhkan untuk melayani masyarakat.
â€œKami mendapatkan bantuan MPK tahun 2012, yang saat ini kondisinya tidak bisa digunakan karena usia sudah tua. Kami hari ini membawa proposal agar dibantu beberapa unit MPK untuk menggantikan yang sudah ada,â€ urainya.
Profesor Hanna yang turut mendampingi menambahkan, dengan jumlah penduduk 67 ribu, dan jarak antarkecamatan yang cukup jauh, kehadiran MPK sangatlah dibutuhkan.
Pada tahun ini, Kabupaten Konut mendapatkan dana untuk perluasan pembangunan gedung perpustakaan senilai Rp4,5 miliar. Rencananya, peletakan batu pertama dilakukan pada April mendatang. Dia berharap Kepala Perpusnas dapat hadir untuk meletakkan batu pertama.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpusnas menyatakan siap membantu DPRD Sumsel dengan memberikan hibah buku dan komputer. Dia merespons baik perhatian Ketua DPRD Sumsel yang memiliki komitmen tinggi terhadap literasi.
â€œKami senang sekali dengan perhatian ibu, karena tidak banyak orang-orang legislatif yang konsen pada satu bidang. Tapi memang, siapapun kita, mau eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI/Polri, tugas kita salah satunya bagaimana mencerdaskan anak bangsa,â€ tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, dia meminta anggota dewan melalui fraksi-fraksi yang ada agar mengingatkan para kepala daerah di Sumsel untuk mengusulkan pembangunan gedung perpustakaan melalui dana alokasi khusus (DAK). Sehingga diharapkan ada pemerataan fasilitas perpustakaan di seluruh Indonesia.
Dia mendorong Kepala Dinas Perpustakaan Konut agar menyediakan buku ilmu terapan sebagai koleksi perpustakaan. Kepala dinas diharapkan dapat bekerja sama dengan legislatif dan menyambangi kecamatan-kecamatan yang ada dengan menggali konten yang ada di buku ilmu terapan tersebut.Â 
Untuk itu, pustakawan diharapkan dapat menjadi pendamping masyarakat dan membagikan ilmu yang ada di buku tersebut. Dia mengundang pustakawan dinas perpustakaan Konut untuk magang di Perpusnas. â€œKita memang harus hadir di tengah masyarakat yang haus ilmu terapan,â€ pungkasnya.
Reporter: Hanna Meinita
Â

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Perpusnas Fasilitasi Peluncuran Buku tentang Sosok Hamka

Kepala Perpusnas dengan Bupati Sitaro Teken Nota Kesepahaman, Bupati Konawe Kepulauan Terima MPK

Sulawesi Selatan Kembangkan Perpustakaan Lorong

Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan IAIN Batu Sangkar

Perpusnas Gelar Entry Meeting Pengawasan Kearsipan Tahun 2021

Dukungan Perpusnas untuk DPRD Sumsel dan Kabupaten Konawe Utara