Medan Merdeka Selatan, Jakarta-Berkembangnya perpustakaan tergantung dari seberapa siap perpustakaan membangun ketersediaan koleksinya. Membangun koleksi nasional perpustakaan itu sama dengan membangun ekosistem ilmu pengetahuan. Pembangunan ekosistem ilmu pengetahuan hanya bisa dilakukan dengan memastikan penyediaan, penghimpunan, perawatan, dan akses karya intelektual dalam deposit koleksi nasional.
“Ini yang terus didorong dan dikembangkan dengan usaha-usaha penelitian, pengkajian, publikasi, penulisan, penerbitan, dan pendidikan berbasis khazanah intelektual Indonesia secara dinamis dan lateral,” ujar Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando saat menutup rangkaian agenda Rapat Kerja Pusat Perpustakaan Nasional di Jakarta, Kamis, (1/2).
Selain mendorong terciptanya ekosistem ilmu pengetahuan, Kepala Perpusnas mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional meminta kepada para pustakawan untuk bergerak. Pustakawan harus aktif dan kreatif . “Lakukan sharing informasi dan experience dengan Kementerian/Lembaga terkait, termasuk dengan penerbit, organisasi profesi, dan komunitas-komunitas perpustakaan atau pegiat literasi”.
Untuk berbagai hal kegiatan intelektual, Muhammad Syarif meminta melibatkan publik agar diketahui. Siapkan pula data untuk mengukur kinerja para pustakawan, dan seluruh data base pustakawan yang telah terintegrasi.
Reportase : Hartoyo Darmawan