Sorong, Papua Barat Daya – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sorong untuk menyelenggarakan rangkaian kegiatan Peningkatan Pendamping Literasi Perpustakaan Sekolah/Madrasah Tahun 2024. Kegiatan ini menjadi yang ke-13 kali digelar.
“Skor literasi membaca Indonesia tahun 2022 berdasarkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA), menjadi skor terendah sejak tahun 2003,” tutur Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, Upriyadi dalam sambutannya, Selasa (8/10/2024).
Hasil penilaian PISA, skor literasi membaca Indonesia tahun 2022 adalah 359, skor ini menurun sejak tahun 2003 yang mencapai skor 382, hal ini memberikan gambaran bahwa Indonesia sedang mengalami darurat literasi khususnya pada kelompok anak usia sekolah. Oleh karenanya perpustakaan sekolah/madrasah harus hadir menjadi aktor utama pada seluruh kegiatan literasi.
Upriyadi menambahkan pustakawan dan tenaga perpustakaan perlu melakukan transformasi melalui pengembangan program literasi yang menarik bagi warga sekolah. Mereka juga harus menjadikan perpustakaan menjadi bagian integral dari sekolah/madrasah yang memenuhi standar nasional perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sorong, Amus Jitmau dan Kepala Bidang Perpustakaan, Constantina S. Pattihahuan turut hadir dalam kegiatan ini. Amus memberikan apresiasi terhadap kegiatan pembinaan ini, serta berharap agar kerja sama antara Perpusnas dan Dinas Perpustakaan yang berada wilayah Provinsi Papua Barat Daya dapat terus terjalin untuk pengembangan perpustakaan.
Selama tiga hari, pengelola perpustakaan sekolah/madrasah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan terkait literasi serta manajemen perpustakaan, termasuk cara merancang program-program literasi yang melibatkan perpustakaan secara aktif dan berkelanjutan. Materi disampaikan oleh dua narasumber dari Asosiasi Pekerja Profesional Informasi Sekolah Indonesia (APISI), Hanna Chaterina George dan Akademisi dari Universitas Padjajaran, Nurmaya Prahatmaja.
“Pengembangan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran memerlukan kerja keras, kerja cerdas, kolaborasi, inovasi, kreasi dan komitmen bersama. Perpustakaan harus mampu menjadi motor utama berbagai berbagai kegiatan literasi di sekolah/madrasah”, ujar Nurmaya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan perpustakaan sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah Madrasah dan Perguruan Tinggi Perpusnas. Tujuannya ialah untuk memotivasi serta meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan di sekolah/madrasah guna mendorong minat baca dan literasi siswa. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta secara luring dan 1000 peserta secara daring.
Kegiatan ini berkaitan dengan program Perpusnas yang memberikan bantuan koleksi kepada 10.000 perpustakaan desa/kelurahan/TBM, termasuk 52 perpustakaan di Papua Barat Daya.
Reporter: Anisa Kristiani Tarigan dan Arliana Wijayanti
Editor: Basma Sartika
Dokumentasi: Laras Ayu Sholeha