Salemba, Jakarta - Dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-91, Perpustakaan Nasional menggelar upacara di lapangan parkir Perpusnas, Senin (23/10). Bertindak sebagai pembina upacara yakni Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Woro Titi Haryanti, menyampaikan tentang perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah menempuh proses panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki karena sejatinya keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.
“Hakikat peringatan Hari Ibu setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia,†ucap Woro saat membacakan sambutan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Tema utama yang diangkat dalam peringatan Hari Ibu ke-91 ini adalah “Perempuan Berdaya Indonesia Majuâ€. Tahun 2019 merupakan titik awal gerakan “percepatan†pemberdayaan perempuan di berbagai bidang pembangunan dan memberikan perlindungan bagi perempuan untuk mewujudkan arahan Presiden RI, Joko Widodo.
Karenanya, untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut diperlukan perlibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye yang mendukung pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender. Selain itu, keterlibatan laki-laki dalam “He for She†menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput.
Sebagai penutup, Menteri Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam sambutannya mengajak semua perempuan untuk terus maju, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan tentunya akan bersama laki-laki menjadi kekuatan besar yang memastikan terwujudnya SDM unggul dan berdaya saing menuju Indonesia Maju. Â
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Raden Radityo