Jakarta - Sesi Bimbingan Pemustaka dan Literasi Informasi diselenggarakan baik secara daring dan luring. Sesi daring menjadi keniscayaan untuk dilakukan karena memang layanan daring adalah suatu keharusan mengingat masyarakat yang dilayani Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) berasal dari seluruh Indonesia. Melalui daring, diharapkan penetrasi layanan dapat dirasakan secara menyeluruh dari Sabang sampai Merauke.
Masyarakat terindikasi sangat membutuhkan layanan perpustakaan yang diselenggarakan Perpusnas. Layanan perpustakaan yang disediakan secara daring dan luring diketahui telah dimanfaatkan dengan sangat luar biasa oleh masyarakat. Layanan perpustakaan daring dan luring yang terus mengalami peningkatan menjadi salah satu bukti atas rasa haus masyarakat akan bahan bacaan dan keinginan untuk meningkatkan literasi.
Membuka acara “Bimbingan Pemustaka dan Literasi Informasi: Sesi Online November 2020†yang digelar melalui aplikasi Zoom Meeting, pada Senin (2/11), Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan bahwa peningkatan literasi yang diusung Perpustakaan Nasional, salah satunya adalah layanan yang memberikan bimbingan dan pengajaran kemampuan literasi informasi kepada masyarakat.
Sesuai dengan jiwa dari layanan perpustakaan yakni memberikan referensi, Perpusnas tidak ingin hanya memberikan bahan bacaan, namun juga memberikan antara lain (1) sumber informasi yang terpercaya dan juga mengajarkan cara mengenali kebutuhan informasi; (2) mencari, menelusur, dan menemukan informasi; (3) mengevaluasi informasi; serta (4) memakai dan memanfaatkan informasi.
“Pustakawan adalah salah satu profesi yang dibutuhkan di seluruh dunia karena memiliki kecakapan untuk mendiseminasikan informasi yang bermanfaat bagi semua orang,†ucap Syarif Bando.
Pada kesempatan yang sama, Pustakawan Ahli Pertama Achmad Riyadi Alberto selaku pemateri untuk layanan digital Perpusnas “e-Resources†menyatakan bahwa berdasarkan hasil sensus diketahui bahwa tingkat pemanfaatan perpustakaan di Indonesia baru sebesar 0,02% dimana idealnya berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan, jumlah kunjungan ke perpustakaan umum tiap hari adalah 2% dari jumlah penduduk di suatu wilayah.
Melalui data tersebut, Achmad menyimpulkan perpustakaan terutama pustakawan harus mampu berinovasi untuk memberikan layanan terbaik guna memunculkan kegemaran minat baca, tidak hanya secara fisik namun juga digital contohnya layanan “e-Resourcesâ€.
e-Resources merupakan portal penelusuran e-book dan jurnal nasional maupun internasional yang dilanggan oleh Perpusnas. Layanan e-Resources dapat diakses melalui http://e-resources.perpusnas.go.id atau langsung melalui website resmi Perspusnas yakni perpusnas.go.id. Pada tahun 2020 ada sebanyak 12 provider/aggregator jurnal internasional yg dilanggan diantaranya Cengage Gale, Elsevier Clinical Key, EBSCO, IGI Global, Proquest, Springer, Taylor & Francis, Westlaw, Wiley, Cambridge Core, CNKI, dan World Scientific.
Menutup paparan, Achmad berpesan agar seluruh lapisan masyarakat dapat bersinergi untuk memanfaatkan dan menyosialisasikan layanan Perpusnas agar dapat dimanfaatkan semakin luas oleh semua orang. “Layanan e-Resources hadir sebagai upaya Perpusnas dalam mewujudkan layanan bagi semua masyarakat untuk mendapatkan akses ilmu pengetahuan secara mudah, dimana saja dan kapan saja,†ujarnya. Â
Perpustakaan Nasional di tengah masa pandemi Covid-19 tetap menyelenggarakan layanan perpustakaan dan informasi sebagai salah satu layanan publik dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan mengikuti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan Pemerintah DKI Jakarta. Layanan perpustakaan dapat dinikmati masyarakat Indonesia baik secara langsung di Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta maupun secara daring.
Sesi Bimbingan Pemustaka dan Literasi Informasi secara daring maupun luring merupakan kegiatan rutin yang akan terus berlanjut. Secara luring, Sesi Bimbingan Pemustaka dan Literasi Informasi dilakukan setiap hari di dua waktu, pagi hari dan siang hari. Sesi daring akan berlanjut setiap hari Rabu setiap pekannya. Hal ini merupakan komitmen dari Perpustakaan Nasional.
Reporter: Basma Sartika