Enrekang , Sulawesi Selatan ---Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Enerkang melakukan launching Perpustakaan Masjid di Seluruh Kabupaten Enrekang  dan Penandatangan Nota kesepahaman antara Perpustakaan Nasional dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di seluruh Sulawesi Selatan. Acara ini juga dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi SAW tahun 1440H, Jumat (7/12) bertempat di Lapangan Abu Bakar Lambogo Batili Enrekang.
Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan penguatan peran perpustakaan ini merupakan bagian dari program Nawa Cita pemerintah pada masa kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla. "Ada tiga komponen penting dari perpustakaan dalam mendukung program Nawa Cita, yang pertama adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang kedua, membangun karakter bangsa, dan yang ketiga adalah memulai pembangunan dari pinggiran," ucap Syarif.
Peran perpustakaan semakin strategis dan penting dalam memberdayakan masyarakat mengingat demografi penduduk Indonesia yang tingkat pendidikannya masih rendah. Data Bappenas menunjukkan bahwa hanya ada 7 persen masyarakat Indonesia yang sarjana, sisanya 93 persen merupakan lulusan SD, SLTP, dan SLTA. Masyarakat dengan pendidikan yang rendah ini tidak bisa dibiarkan untuk menghadapi berbagai tuntutan hidup yang sulit. Perpustakaan harus hadir untuk menyediakan ilmu yang bisa membantu. Manifesto Perpustakaan Umum Unesco memandatkan bahwa Perpustakaan Umum selain berfungsi mendukung pendidikan formal, juga berperan penting dalam menciptakan individual dan pendidikan swatindak atau mandiri. "Satu-satunya tempat belajar yang terbaik adalah Perpustakaan Umum. karena itu di negara maju, diwajibkan sebesar 2,5% dari anggaran (untuk penyediaan perpustakaan) untuk mereka saudara-saudara kita yang tidak mampu melanjutkan pendidikan," ujar Syarif.
Keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur perpustakaan di berbagai daerah adalah dengan menjadikan perpustakaan sebagai program prioritas nasional. Implementasinya, pada 2019, pemerintah menyediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendanai kegiatan perpustakaan kepada provinsi dan kabupaten/ kota tertentu yang mengajukan dan memenuhi syarat. "Untuk tahun 2019, kami memberikan dana sebesar 300 miliar untuk DAK Perpustakaan," ujar Syarif. Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Luwu Utara dari Provinsi Sulawesi Selatan merupakan sebagian dari daerah yang menerima bantuan DAK tersebut. Berdasarkan Rancangan DIPA yang diserahkan secara simbolis pada kegiatan ini, Kabupaten Enrekang dan Luwu Utara masing-masing menerima sekitar 10 miliar Rupiah untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan, beserta perabot kerja, perabot penyimpanan, sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta sarana lainnya. Â
Pada kegiatan ini ditandatangani  pula nota kesepahaman antara Perpustakaan Nasional dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di seluruh Sulawesi Selatan. Tujuan kesepahaman bersama ini adalah sebagai landasan dalam melakukan kerja sama dalam rangka meningkatkan hubungan kelembagaan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan, pengembangan dan pembinaan perpustakaan di Perguruan Tinggi.
Ruang lingkup kesepahaman bersama ini meliputi pengembangan SDM bidang perpustakaan, pengembangan TIK, pengembangan pangkalan data Katalog Induk Nasional (KIN) dan Repository digital Indonesia OneSearch (IOS), pengembangan dan pemanfaatan bersama koleksi Perpustakaan, pertemuan ilmiah, penelitian dan publikasi bersama dalam bidang perpustakan, penghimpunan dan pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR), pelaksanaan promosi perpustakaan dan pengembangan budaya baca, inventarisasi, registrasi dan pelestarian naskah nusantara, dan perluasan jejaring perpustakaan lingkup nasional dan internasional.
12 Perguruan tinggi yang melakukan penandatanganan nota kesepahaman ini adalah STKIP Muhammadiyah Enrekang, STKIP Muhammadiya Barru, STKIP Muhammadiyah Bulukumba, STKIP Muhammadiya Bone, STKIP Muhammadiyah Sidrap, STISIP Muhammadiyah Sinjai, STISIP Muhammadiyah Rappang, STIKES Muhammadiyah Sidrap, STIE Muhammadiyah Palopo, Universitas Muhammadiyah Sinjai, dan Universitas Sawerigading Makassar.
Bupati Enrekang, Muslimin Bando sangat mengapresiasi kerja sama di berbagai jenis perpustakan di Sulawesi Selatan dan Enrekang dengan Perpustakaan Nasional RI. Ia menyoroti pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek pengetahuan kognitif saja dari individu, tetapi juga pendidikan yang membangun karakter bangsa melalui pendidikan yang menciptakan individu yang memiliki Integritas.  Muslimin Bando memberi contoh bagaimana banyaknya Aparatur Sipil Negara yang meskipun memiliki pengetahuan yang baik tetapi kurang dalam aspek integritas. Hal ini menyebabkan banyak program di daerah tidak berjalan dengan baik. “Ini yang sulit dicari, kader-kader yang punya pengetahuan dan ijasah tinggi, dan juga didukung dengan integritas," ucap Muslimin. Karena itu ia berharap, bahwa program pembangunan berbagai jenis perpustakaan di Enrekang dan Sulawasi Selatan bisa berkolaborasi dengan pendidikan formal untuk menghasilkan individu yang tidak hanya pintar tetapi juga berintegritas.
Menutup rangkaian acara, Dr. Abdul Gaffar dalam ceramah hikmah maulid Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa launching Perpustakaan Masjid merupakan langkah yang tepat untuk mengembalikan peran masjid seperti pada zaman Rasulullah sebagai pusat kegiatan masyarakat. "Jadi Masjid bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah Mahdhah seperti sholat berjamaah tetapi juga sebagai tempat ibadah Ghairu Mahdhah yang merupakan hubungan interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya," pungkas Abdul Gaffar.
Reportase: Radhitya Purnama