Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan penghargaan untuk penulis buku (pustaka) terbaik tahun 2023.
Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap penulis buku yang telah menghasilkan dan menyerahkan karya buku terbaiknya ke Perpustakaan Nasional.
Penilaian dan pemberian penghargaan diberikan kepada penulis karya cetak yang telah menerbitkan karyanya mulai tahun 2017 sampai dengan Mei 2023, serta telah diserahsimpankan.
Tahun ini terdapat 24 buku terbaik dari empat subjek pustaka. Diantaranya, subjek pustaka transformasi digital, ASEAN, stunting dan pemilihan umum. Tiap subjek pustaka terdiri dari enam buku terbaik.
Subjek pustaka transformasi digital terbaik pertama diraih buku berjudul Smart economy: kewirausahaan UMKM 4.0 karya Arif Hoetoro dan Dias Satria
Subjek pustaka ASEAN terbaik pertama diraih buku berjudul Ekonomi Politik Jepang di Asia Tenggara: Dominasi dan Kontestasi Aktor-Aktor Domestik karya Faris Al-fadhat.
Buku berjudul Pencegahan stunting pada balita melalui perbaikan gizi dan sanitasi: integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif karya Tria Astika Endah Permatasari mendapat peringkat pertama dalam subjek pustaka stunting.
Dan subjek pemilihan umum terbaik pertama diraih buku berjudul Pembatasan Hak Pilih Warga Negara karya Khairul Fahmi.
Proses penilaian buku terbaik dilakukan selama bulan Juni hingga Agustus 2023. Juri yang dilibatkan berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pakar, praktisi, akademisi serta perwakilan dari badan bahasa.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengapresiasi para penulis yang telah menghasilkan bahan bacaan untuk masyarakat. Penghargaan ini juga merupakan pengakuan atas karya-karya penulis yang telah mempersembahkan tulisan-tulisan berkualitasnya.
"Kalau Anda mau mengenal dunia, bacalah. Kalau mau dikenal, menulislah," ungkapnya dalam Pekan Penghargaan Tahun 2023 yang diselenggarakan secara hybrid pada Kamis, (7/9/2023).
Dijelaskan, subjek pustaka yang mendapat penghargaan dipilih berdasarkan relevansinya dengan kebijakan pemerintah.
"Seperti saat ini tengah berlangsung KTT ASEAN, stunting masih menjadi perhatian kita karena menyangkut masalah pondasi SDM bangsa Indonesia. Saat ini kita tidak lepas dari transformasi digital, dan juga saat ini kita juga tahun ini kita sudah masuk tahun politik untuk pemilihan umum," jelasnya.
Kepala Perpusnas menyatakan bahwa Indonesia tidak boleh meratapi nasibnya yang sering dihakimi sebagai bangsa yang rendah dalam budaya membaca. Padahal Indonesia memiliki jumlah aksara terbesar di dunia, memiliki sejarah panjang sebagai keturunan dari nenek moyang yang gemar membaca.
"Budaya membaca di Indonesia telah tinggi sejak dulu, dan ini tercermin dalam berbagai inisiatif seperti Kuda Pustaka, Perahu Pustaka, bahkan Motor Pustaka, yang menyebarkan buku-buku ke berbagai pelosok negeri, dikelilingi oleh antusiasme anak-anak yang ingin belajar," ungkapnya.
Namun, kondisi saat ini, lanjutnya, Indonesia masih mengalami kekurangan buku. "Satu buku ditunggu 90 orang, padahal standar UNESCO menyarankan setidaknya ada tiga buku yang tersedia untuk setiap individu setiap tahun," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama juga diserahkan Penghargaan Pelaksanaan SS KCKR Kategori Mitra Perpustakaan Nasional. Untuk kementerian/lembaga penghargaan diserahkan kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdi kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi RI - Garuda (Garba Rujukan Digital), dan Lembaga Sensor Film.
Sedangkan Penghargaan Pelaksanaan SS KCKR Kategori Mitra Perpustakaan Nasional untuk tokoh Masyarakat diserahkan kepada mendiang musisi Indonesia A. Riyanto.
Sementara itu, salah satu pemenang ketiga subjek pustaka pemilihan umum, Leonardus H. Simarmata, penulis buku Pemilukada: Optimalisasi Sentra Gakkumdu dan Peran Polri dalam Penyelenggaraan Pemilu yang Efektif dan Demokratis mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Perpusnas untuk penghargaan yang diterimanya.
"Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di jelang Pemilu 2024 yang pelaksanaannya bulan November 2023 mendatang," ucapnya.
Reporter: Wara Merdeka
Fotografer: Aji Anwar